6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta
atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta tekhnologi. Tujuan
penelitian secara umum adalah untuk membentuk kemampuan dan keterampilan menggunakan rancangan-rancangan statistik penelitian yang
berpedoman pada pemecahan masalah yang sedang diteliti.
5
Dengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini peneliti sebagai guru bidang studi mempunyai tujuan-tujuan, antara lain:
a. Ingin mengetahui seberapa tinggi hasil penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari melalui pembelajaran kooperatif model Group
Investigation b. Meningkatkan kualitas pembelajaran sosiologi di SMA SIT Fajar
Hidayah dengan cara menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif model group investigation
2. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan : a. Menjadi bahan masukan guru untuk meningkatkan prestasi dan
kreatifitas siswa, khususnya dalam mata pelajaran sosiologi dan semua mata pelajaran pada umumnya, agar proses belajar mengajar menjadi
lebih efektif. b. Sebagai sumbangan data ilmiah mengenai model pembelajaran dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. c. Dengan penelitian ini penulis berharap dapat memahami lebih jauh
tentang pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran sosiologi sebagai bekal dikemudian hari.
5
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, h.1
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti 1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Hakikat Belajar
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. “Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak
dapat dilihat”.
1
Artinya bahwa proses perubahan setelah belajar dalam diri seseorang tidak dapat disaksikan, melainkan dapat dirasakan dari adanya gejala-gejala
perubahan prilaku yang nampak dari mereka yang belajar. Belajar secara sederhana dikatakan sebagai proses perubahan dari belum
mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi harus secara relatif bersifat menetap permanent
dan tidak hanya terjadi pada prilaku yang saat ini nampak immediate behavior, tetapi prilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang
potential behavior. Oleh karena itu, perubahan-perubahan terjadi karena pengalaman.
2
1
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasiskompetensi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, Cet 3, h.90
2
. Irwanto, dkk. Psikologi Umum, Jakarta: PT Prenhallindo, 2002, h. 105
7