disimpulkan bahwa respon siswa setelah belajar sosiologi dengan pembelajaran kooperatif model group investigation adalah baik.
D. Interpretasi Hasil Analisis
Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahap yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar KMB di kelas. Dalam penelitian ini
pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Berikut adalah pemaparan.
1. Siklus I
Siklus ini terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta replanning perencanaan kembali, seperti berikut ini.
a. Perencanaan 1.
penelitian selaku guru mata pelajaran sosiologi membuat rancangan penelitian yang kemudian diperiksa oleh kepala sekolah.
2. Menyiapkan instrumen test, lembar observasi, catatan lapangan, angket.
3. Melakukan uji instrumen.
b. Pelaksanaan Satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama pelaksaan
pembelajaran belum sesuia dengan rencana. Hal ini disebabkan a.
Siswa belum bisa melakukan kerja kelompok dengan baik, disebabkan masih ada anggota- anggota kelompok yang belum bertanggung jawab dengan tugasnya.
b. Siswa belum mengetahui secara baik langkah-langkah pembelajaran denan model
group investigasi. Ketika membuat hasil temuannya masih kebingungan untuk membuat intisarinya.
Masalah tersebut harus segera ditanggulangi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, karena tujuan dari penerapan pembelajaran kooperatif model Group Investigasi selain untuk
meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa juga untuk membiasakan siswa bekerja sama dengan baik dan bertanggung jawab.
Maka dari itu, peneliti melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut, yakni dengan cara:
a. Memberikan penjelasan mengenai pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif model group investigation.
52
b. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan intisari dari hasil temuan.
Pada pertemuan kedua, siswa mulai terbiasa belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model group investigation. Hal itu terlihat dengan meningkatnya aktivitas siwa
dalam proses pembelajaran. Ketika dilakukan tugas kelompok, siswa dengan mudah mendapat pemahaman konsep-konsep sosiologi yang sedang dipelajarinya.
c. Observasi 1.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Selama Siklus I Dapat Dilihat Pada Tabel Berikut.
Tabel. 4.9 PBM Siklus I
No Aktivitas Siswa
Ya Tidak Jumlah
1 Melaksanakan test awal pre-test
√ 27 2
Telah mempelajari materi yang akan diajarkan √ 2
3 Membuat kelompok belajar
√ 4 Melakukan
diskusi kelompok
√ 5 Mempresentasikan
hasil diskusi
√ 6
Aktif dan bertanggungjawab dalam kerja kelompok √ 5
7 Membuat laporan akhir
√ 8
Melaksanakan test akhir post test √ 27
2. Hasil Observasi Siklus I Mengenai Aktivitas Guru dalam Proses Belajar
Mengajar. Hasil observasi guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih rendah.
Hal ini terjadi karena guru kurang memperhatikan jalannya diskusi kelompok dan cenderung memperhatikan kelompok putri, kurang memberikan pengarahan
tentang jalannya pembelajaran kooperatif model group investigasi akirnya siswa merasa kesusahan dalam menulis hasil temuannya.
3. Hasil Evaluasi Siklus I Mengenai Penguasaan Konsep Siswa Terhadap Materi
Pembelajaran.
53
Penguasaan konsep siswa terhap materi pembelajaran masih tergolong rendah. Dari skor ideal hasil belajar 100 skor perolehan rata-rata pretes hanya 38, 5 dan
saat postes rata-ratanya 59,6 N-gain siklus I hanya 0, 34. d. Refleksi
Pada siklus I ini, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki ketika memberi tindakan di siklus II. Adapun kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut.
1. Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah kepada
pendekatan pembelajaran dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model group investigasi
2. Suasana belajar masih kurang tertib, dengan adanya siswa yang belum melakukan
pembelajaran kelompok dengan baik. 3.
Guru kurang memberi bimbingan kepada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam melaksanakan tugasnya dan menulis hasil temuannya.
4. Siswa kurang serius untuk mengikuti proses pembelajaran kooperatif dengan model
group investigasi 5.
Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih rendah. 6.
Pemusatan perhatian belajar siswa harus lebih ditingkatkan. Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus diperbaiki dalam pemberian
tindakan guru kepada siswa. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada pelaksanaan siklus II perlu dibuat
pengembangan perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. 2.Siklus II
Seperti pada siklus I, siklus ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan di siklus II ini lebih
dikembangkan agar indikator keberhasilannya tercapai, perencanaannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Meningkatkan aktivitas pengajaran yang mengarah kepada pembelajaran kooperatif
dengan model group investigation
54
3. Memberi motivasi kepada siswa baik secara individu maupun kelompok agar lebih
aktif lagi dalam pembelajaran. 4.
Untuk meningkatkan pemusatan perhatian siswa pada saat pembelajaran di siklus II ini, setelah melakukan pretest sebelum memulai aktivitas observasi siswa ke TQ
Fajar Hidayah guru sebagai peneliti memberikan brefing kepada kelompok- kelompok siswa dan memberi pengarahan serta kisi-kisi observasi.
5. Lebih intensif dalam memberikan bimbingan kepada setiap kelompok, tujuannya
agar seluruh siswa mudah untuk memahami materi sehingga dapat membuat hasil penemuannya dengan benar.
6. Mengamati kesulitan belajar agar siswa mudah memahami materi pembelajaran,
dengan begitu pemahaman konsep siswa pun akan meningkat. b. Pelaksanaan
1. Suasana pembelajaran sudah lebih mengarah kepada pembelajaran kooperatif
dengan model group investigation. Siswa lebih antusias, aktif, dan kerjasama kelompoknya mulai membaik sehingga tanggung jawab setiap anak tumbuh dan
pemahaman terhadap materi semakin baik. 2.
Laporan penemuan siswa sudah lebih baik dari sebelumnya. 3.
Suasana pembelajaran yang kooperatif dan efektif sudah mulai terlihat. 4.
Sebagian besar siswa merasa termotovasi belajar dengan pembelajaran kooperatif model group investigation.
c. Observasi 1.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Selama Siklus I Dapat Dilihat Pada Tabel Berikut.
Tabel. 4.10 PBM Siklus II
No Aktivitas Siswa
Ya Tidak Jumlah
1 Melaksanakan test awal pre-test
√ 27 2
Telah mempelajari materi yang diajarkan √ 6
3 Membuat kelompok
√ 4 Melakukan
observasi √ 26
5 Menganalisis hasil observasi
√
55
6 Mempresentasikan hasil
observasi √
7 Aktif dan bertanggungjawab dalam kerja kelompok
√ 15 8
Membuat laporan akhir √
9 Melaksanakan test akhir post test
√ 27
2. Hasil Observasi Siklus I Mengenai Aktivitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar.
Setelah mengalami kegagalan di siklus I, pada siklus II ini aktivitas guru mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan terciptanya pembelajaran kooperatif
dengan model group investigation yang efektif dan menyenangkan, walaupun guru harus mengeluarkan kekuatan yang ekstra karena para siswa terlalu aktif sehingga
perlu banyak bimbingan. Sehingga siswa merasa lebih semangat mengikuti pembelajaran sosiologi.
3. Hasil Evaluasi Siklus I Mengenai Penguasaan Konsep Siswa Terhadap Materi
Pembelajaran. Di siklus II ini, siswa mengalami peningkatan penguasaan materi yang signifikan.
Terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pada saat pretes dan postes. Rata-rata pretes siklus II 49,7 dan postes 83,6. peningkatan penguasaan materi
siswa dapat dilihat dengan adanya peningkatan nilai Normal gain di setiap siklus. N-gain I 0,34 sedangkan N-gain II 0,67.
d. Refleksi Keberhasilan siswa yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih
meningkatkan suasana pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif model group investigation.
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengarah ke pembelajaran kooperatif
model group investigation secara lebih baik. Siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga tingkat penguasaan materinya meningkat. Hal ini
terbukti dengan adanya peningkatan nilai N-gain di siklus II yakni 0, 67 selain itu, siswa pun semakin aktif, antusias, lebih berani, dan juga lebih kreatif dalam
membuat laporan penumannya. c.
Meningkatkan nilai N-gain di siklus I yakni 0,34 menjadi 0,67 disiklus II.
56
d. Pada siklus II peningkatan penguasaan materi siswa sangat tinggi, hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya siswa yang memperoleh hasil belajar dengan skor ideal. Nilai pretesnya 60 dan nilai postesnya 95 sehingga N-gain yang diperoleh
adalah 0,88, termasuk kategori tinggi. Di bawah ini dapat dilihat dokumentasi kegiatan pembelajaran selama penelitian
berlangsung, yakni dua siklus sebanyak empat kali pertemuan.
Proses Pembelajaran di Siklus I
Proses Pembelajaran di Siklus I
57
Proses Pembelajaran di Siklus II
Proses Pembelajaran di Siklus II
E. Pembahasan Temuan Penelitian