Unsur-Unsur Tindak Pidana Klasifikasi Tindak Pidana Dalam Hukum Pidana Positif

Unsur-unsur tindak pidana dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut teoritis dan dari sudut undang-undang. Maksud teoritis di sini ialah berdasarkan pendapat para ahli hukum, yang tercermin pada bunyi rumusannya. Sedangkan dari sudut undang-undang adalah sebagaimana kenyataan tindak pidana itu dirumuskan menjadi tindak pidana tertentu dalam pasal peraturan perundang-undangan yang ada. Adapun sudut pandang yang pertama antara lain: 1 Kelakuan dan akibat perbuatan; 2 Hal ikhwal atau keadaan yang menyertai perbuatan; 3 Keadaan tambahan yang memberatkan pidana; 4 Unsur melawan hukum yang obyektif; 5 Unsur melawan hukum yang subyektif Sedangkan menurut Moeljianto, sebagaimana dikutip dalam buku Pelajaran hukum pidana karangan Adami Chazawi, unsur-unsur tindak pidana adalah: 1 Perbuatan; 2 Yang dilarang oleh aturan hukum; 3 Ancaman pidana bagi yang melanggar larangan. 23 Setidaknya perbuatan yang sudah memuat rumusan-rumusan di atas, secara teoritis sudah dapat dikatakan sebagai tindak pidana. Dan sudut pandang yang kedua yakni dari sudut pandang udang-undang. Dan rumusan tindak pidana 23 Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, h. 79 tetentu yang tercantum dalam KUHP dapat diketahui adanya 11 unsur tindak pidana, yaitu: 1 Unsur tingkah laku; 2 Unsur melawan hukum; 3 Unsur kesalahan; 4 Unsur akibat konstitutif; 5 Unsur keadaan yang menyertai; 6 Unsur syarat tambahan untuk dapatnya dituntut pidana; 7 Unsur syarat tambahan untuk memperberat pidana; 8 Unsur syarat tambahan untuk dapatnya dipidana; 9 Unsur objek hukum tindak pidana; 10 Unsur kualitas subjek hukum tindak pidana; 11 Unsur syarat tambahan untuk memperingan pidana. 24 Pada praktiknya, untuk memidanakan seseorang yang dihadapkan ke ruang sidang pengadilan dengan dakwaan telah melakukan tindak pidana tetentu, maka diharuskan terpenuhinya semua unsur-unsur yang terdapat dalam tindak pidana tersebut. Apabila yang didakwakan adalah tindak pidana yang dalam rumusannya terdapat unsur-unsur kesalahan dan atau melawan hukum, maka unsur tersebut juga terdapat dalam diri pelaku, dan harus dapat dibuktikan.

3. Pengertian Sanksi Pidana

24 Ibid., h. 82 Sanksi pidana terdiri dari dua kata yakni kata sanksi dan pidana. Kata sanksi berasal dari Bahasa Belanda yaitu “Sanc’tie” yang artinya alat pemaksa sebagai hukuman jika tidak taat pada perjanjian. 25 Dalam kamus Bahasa Indonesia, sanksi berarti tanggungan tindakan-tindakan, hukuman untuk memaksa seseorang menepati perjanjian atau mentaati ketentuan undang-undang. Sedangkan kata pidana berasal dari berasal dari bahasa sanksekerta dalam bahasa Belanda disebut “straf” dan dalam bahasa Inggris disebut “penalty” artinya hukuman. 26 Dari beberapa definisi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sanksi pidana adalah tindakan atau hukuman yang dijatukan karena adanya pelanggaran atau perbuatan kejahatan sebagai akibat hukum untuk menjamin ditaatinya suatu norma yang terdapat di dalam masyarakat. Sanksi pidana dari segi tujuan penerapannya dapat dibenarkan dengan alasan yang dikemukakan sebagai berikut: 1 Untuk mencegah terjadinya kejahatan atau tindakan yang tidak dikehendaki atau tindakan yang salah; 2 Untuk memberikan balasan yang setimpal dan layak sesuai tindakan pelaku tindak pidana 25 S. Wojowasito, Kamus Umum Belanda- Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001, h. 560 26 Sudarsono, Kamus Hukum, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2007, cet. Ke- 5, h. 361

Dokumen yang terkait

Pemalsuan Surat Dalam Perkawinan Dihubungkan Dengan Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Dan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974

0 30 80

Unsur Kesalahan Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1 74 95

Sanksi pidana pelaku pasif tindak pidana Pencucian uang menurut hukum pidana islam dan undang-undang nomor 8 Tahun 2010

2 29 135

Tinjauan Hukum Terhadap Pencemaran Lingkungan Air Akibat Limbah Industri Rumah Tangga Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

0 5 49

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

0 4 14

Peranggungjawaban Pidana Terhadap Pecandu Narkotika Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam (Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika)

0 9 93

PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP MENURUT UNDANG UNDANG N0MOR 32 TAHUN 2009

0 0 17

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORPORASI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP (UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP) - repo unpas

0 0 12

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 128

UNSUR-UNSUR DAN SANKSI TINDAK PIDANA PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP MENURUT UNDANG- UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

0 0 57