Pengertian Sanksi Pidana Klasifikasi Tindak Pidana Dalam Hukum Pidana Positif

Sanksi pidana terdiri dari dua kata yakni kata sanksi dan pidana. Kata sanksi berasal dari Bahasa Belanda yaitu “Sanc’tie” yang artinya alat pemaksa sebagai hukuman jika tidak taat pada perjanjian. 25 Dalam kamus Bahasa Indonesia, sanksi berarti tanggungan tindakan-tindakan, hukuman untuk memaksa seseorang menepati perjanjian atau mentaati ketentuan undang-undang. Sedangkan kata pidana berasal dari berasal dari bahasa sanksekerta dalam bahasa Belanda disebut “straf” dan dalam bahasa Inggris disebut “penalty” artinya hukuman. 26 Dari beberapa definisi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sanksi pidana adalah tindakan atau hukuman yang dijatukan karena adanya pelanggaran atau perbuatan kejahatan sebagai akibat hukum untuk menjamin ditaatinya suatu norma yang terdapat di dalam masyarakat. Sanksi pidana dari segi tujuan penerapannya dapat dibenarkan dengan alasan yang dikemukakan sebagai berikut: 1 Untuk mencegah terjadinya kejahatan atau tindakan yang tidak dikehendaki atau tindakan yang salah; 2 Untuk memberikan balasan yang setimpal dan layak sesuai tindakan pelaku tindak pidana 25 S. Wojowasito, Kamus Umum Belanda- Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001, h. 560 26 Sudarsono, Kamus Hukum, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2007, cet. Ke- 5, h. 361 Karena itu, hukuman yang dijatuhkan kepada seseorang pelaku sebagai akibat tindak pidana yang dilakukannya membuat sadar dari kesalahan dan tidak mengulang tindakan yang bertentangan dengan hukum. 27

4. Macam-Macam Sanksi Pidana

Menurut hukum positif, ketentuan pidana tercantun dalam pasal 10 kitab undang-undang hukum pidana KUHP, di mana dibedakan pidana pokok dan pidana tambahan. Yaitu: 1 Hukuman Pokok Yaitu hukuman yang dijatuhkan bersama-sama pidana tambahan, dan dapat juga dijatuhkan sendiri. Macam-macam hukuman pokok adalah: a. Hukuman Mati Hukuman mati masih tetap dipertahankan di Indonesia, walaupun sejak tahun 1870 hukuman mati telah dihapuskan dari KUHP Nederland. Tujuan menjatuhkan dan menjalankan hukuman mati selalu diarahkan kepada khalayak ramai agar mereka dengan ancaman hukuman mati, akan takut melakukan perbuatan-perbuatan kejam yang 27 Alam Setia Zain, Hukum Llingkungan Konservasi Hutan dan Segi -Segi Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, h. 17 akan mengakibatkan mereka dihukum mati. Karena inilah pada zaman dahulu hukuman mati diberlakukan. 28 b. Hukuman Penjara Hukuman penjara adalah bentuk pidana yang berupa kehilangan kemerdekaan. Pidana kehilangan kemerdekaan itu bukan hanya dalam bentuk pidana penjara saja, tetapi juga berupa pengasingan. Jadi, dapat dikatakan bahwa pidana penjara merupakan bentuk utama dan umum dari pidana kehilangan kemerdekaan. 29 c. Hukuman Kurungan Jenis hukuman kurungan sifatnya mirip dengan hukuman penjara, yakni sama-sama menghilangkan kemedekaan seseorang, namun dengan perbedaan yang di antaranya sebagai berikut: 30 Pertama, hukuman penjara diancamkan terhadap kejahatan berat, sedangkan hukuman kurungan diancamkan sebagai hukuman alternatif. Kedua, hukuman penjara dapat dijalankan dalam penjara di mana saja, sedangkan hukuman kurungan dengan semuanya terpidana tidak 28 Wirdjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, Bandung: Refika Aditama, 2009, cet. Ke-3, h. 175 29 Andi Hamzah, Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia, Jakarta: Pradnya paramita, 1993, h. 37 30 Andi Hamzah dan Siti Rahayu, Tinjauan Ringkas Sistem Pemidanaan di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 1983, cet. Ke-1, h. 35

Dokumen yang terkait

Pemalsuan Surat Dalam Perkawinan Dihubungkan Dengan Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Dan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974

0 30 80

Unsur Kesalahan Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1 74 95

Sanksi pidana pelaku pasif tindak pidana Pencucian uang menurut hukum pidana islam dan undang-undang nomor 8 Tahun 2010

2 29 135

Tinjauan Hukum Terhadap Pencemaran Lingkungan Air Akibat Limbah Industri Rumah Tangga Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

0 5 49

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

0 4 14

Peranggungjawaban Pidana Terhadap Pecandu Narkotika Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam (Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika)

0 9 93

PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP MENURUT UNDANG UNDANG N0MOR 32 TAHUN 2009

0 0 17

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP KORPORASI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP (UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP) - repo unpas

0 0 12

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 128

UNSUR-UNSUR DAN SANKSI TINDAK PIDANA PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP MENURUT UNDANG- UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

0 0 57