Bakrie Brothers Tbk BNBR Nusantara Inti Corporation Tbk UNIT
66
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata abnormal return tertinggi untuk pengumuman stock split terjadi pada H+4 dengan 0,007321, sedangkan rata-rata
abnormal return tertinggi untuk pengumuman reverse stock split terjadi pada H+5 dengan 0,270462.
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata abnormal return untuk emiten yang melakukan stock split pada periode setelah tanggal pengumuman ternyata
lebih besar, yaitu sebesar 0,0022673 daripada periode sebelum tanggal pengumuman yang hanya sebesar 0,0013684. .Pada emiten yang melakukan reverse stock split, rata-
rata abnormal return setelah tanggal pengumuman ternyata juga lebih besar, yaitu sebesar 0,1647.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat abnormal return positif setelah pengumuman stock split maupun reverse stock split bagi investor, sehingga berdampak
pada keputusan transaksi investor yang ditandai dengan adanya abnormal return. Hal ini sejalan dengan signaling hipotesis yang melatarbelakangi kebijakan stock split maupun
reverse stock split, yang menyatakan bahwa kebijakan stock split maupun reverse stock split mengandung sinyal yang dipandang sebagai good news ataupun bad news oleh
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Abnormal Return Periode Investigasi
Statistik Deskriptif
Abnormal Return Stock Split
Reverse Stock Split t-5 sd t-1
t+1 sd t+5 t-5 sd t-1
t+1 sd t+5 Mean
0,0013684 0,0022673
-0,1538 0,1647
Standar Deviasi 0,00275313
0,00341903 0,08433
0,8448 Maximum
0,00499 0,00732
-0,05 0,27
Minimum -0,00161
-0,00136 -0,26
0,006
67
investor yang akan mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan menjual atau membeli saham.
Tabel 4.3 Abnormal Return Emiten yang melakukan Stock Split
Berdasarkan hasil tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa emiten yang mengalami peningkatan abnormal return dari periode sebelum pengumuman stock
split hingga periode sesudah tanggal pengumuman stock split. Emiten yang mengalami peningkatan terbesar adalah PT Internasional Nickel Indonesia Tbk sebesar
0,014158026 , sedangkan emiten mengalami penurunan abnormal return dari periode sebelum pengumuman stock split hingga periode sesudah tanggal pengumuman stock
split adalah PT. Delta Dunia Petroindo Tbk sebesar
-0,00791731 . Emiten yang mengalami peningkatan abnormal return memberikan sinyal bagi investor tentang
meningkatnya kinerja keuangan mereka sehingga investor mengetahuinya dan mempengaruhi keputusan untuk membeli saham, sedangkan, Emiten yang mengalami
penurunan abnormal return memberikan sinyal bagi investor tentang menurunnya kinerja keuangan mereka sehingga investor mengetahuinya dan mempengaruhi
keputusan untuk menjual saham.
Emiten Sebelum
Sesudah
PT. Prim a Alloy St eel Tbk 0,006316
0,007321 0,001004756
PT. Buana Finance Tbk 0,002069
0,001319 -0,00074959
PT. Int raco Pent a Tbk 0,001816
0,001591 -0,0002253
PT.Pem bangunan Jaya Ancol Tbk -0,00388
-0,0009 0,00298197
PT. Davom as Abadi Tbk -0,00005
0,000014 6,12823E-05
PT. Jaya Pari St eel Tbk 0,002432
0,000312 -0,00211976
PT. Delt a Dunia Pet roindo Tbk 0,010051
0,002133 -0,00791731
PT. Int ernasional Nickel Indonesia Tbk
-0,00781 0,006347
0,014158026