84
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji dampak dari pengumuman stock split dan reverse stock split terhadap abnormal return dan perubahan beta saham di Bursa Efek Indonesia
tahun 2005-2009. Selama periode penelitian tercatat 16 perusahaan yang telah memenuhi kriteria dijadikan sampel penelitian. Diantaranya 8 perusahaan yang
melakukan stock split dan 8 perusahaan yang melakukan reverse stock split. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return sebelum dan
sesudah stock split dan reverse stock split. Dan menganalisis perbedaan beta saham sebelum dan sesudah stock split dan reverse stock split.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan :
1. Pada penelitian abnormal return yaitu, a.
Hasil penelitian ditemukan tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock split. Hal ini dapat disebabkan
karena investor memiliki keraguan dalam menafsirkan sinyal yang disampaikan oleh emiten melalui pengumuman stock split sehingga mempengaruhi investor
dalam mengambil keputusan menjual atau membeli saham. Dalam pasar efisien , informasi yang masuk ke pasar akan tercermin pada harga-harga surat berharga.
Pasar akan memproses informasi yang relevan, kemudian pasar akan mengevaluasi harga saham berdasarkan informasi tersebut. Jika pasar efisien
85
dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan
keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama. .Maka investor dalam hal ini tidak mendapatkan keuntungan yang abnormal dari peristiwa stock split.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Almilia dan Kristijadi 2005 yang juga tidak menemukan adanya perbedaan abnormal return
yang signifikan baik sebelum maupun sesudah peristiwa stock split. b. Hasil penelitian ditemukan terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan
antara sebelum dan sesudah reverse stock split. Secara teoritis hal ini sesuai dengan hipotesis pasar efisien yang menyatakan bahwa pengumuman reverse
stock split memiliki dampak terhadap pasar yang bereaksi. Pasar yang bereaksi terhadap pengumuman reverse stock split mengindikasikan bahwa pasar tersebut
memiliki kandungan informasi yang akan ditangkap oleh investor sebagai sinyal yang baik bagi investor untuk membuat keputusan membeli saham, Maka
implikasinya adalah likuiditas perusahaan akan meningkat sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan Kurniawan 2009 yang menemukan adanya abnormal return yang positif dan signifikan pada hari-hari disekitar pelaksanaan reverse stock
split. 2. Pada penelitian beta saham yaitu,
a. Hasil penelitian ditemukan tidak terdapat perbedaan beta saham yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock split. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor
86
internal perusahaan, dalam hal ini pengumuman stock split tidak mengakibatkan perubahan beta yang signifikan sedangkan faktor eksternal perusahaan seperti
kondisi perekonomian yang meliputi: inflasi, GNP, GDP, mempunyai pengaruh terhadap beta saham. Selain itu hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
tidak terdapat kandungan informasi dari pengumuman stock split yang dibuktikan dengan tidak bereaksi nya pasar terhadap informasi pengumuman
stock split. Tidak terdapatnya perbedaan beta saham yang signifikan memberikan informasi kepada investor bahwa volatilitas dari saham emiten
tersebut mengikuti fluktuasi dari return pasar jika beta bergerak menuju 1, apabila lebih dari 1 maka melebihi fluktuasi dari return pasar, dan jika kurang
dari 1 maka menjauhi fluktuasi dari return pasar. Jogiyanto 2009:364 : Jika fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti
fluktuasi dari return-return pasar,maka beta dari sekuritas atau portofolio dikatakan bernilai 1. Investor yang menyukai risiko akan membeli saham yang
berfluktuasi melebihi return pasar, sedangkan investor yang tidak menyukai risiko akan membeli saham yang berfluktuasi menjauhi return pasar, sehingga
akan berdampak pada kenaikan likuiditas perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Almilia dan Kristijadi 2005 yang
juga tidak menemukan adanya perbedaan abnormal return yang signifikan baik sebelum maupun sesudah peristiwa stock split.
b. Hasil penelitian ditemukan tidak terdapat perbedaan beta saham yang signifikan antara sebelum dan sesudah reverse stock split. Hal ini mengindikasikan bahwa
87
faktor internal perusahaan dalam hal ini pengumuman reverse stock split tidak mengakibatkan perubahan beta yang signifikan sedangkan faktor eksternal
perusahaan seperti kondisi perekonomian secara makro yang meliputi: inflasi, GNP, GDP, mempunyai pengaruh terhadap beta saham. Selain itu hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat kandungan informasi dari pengumuman reverse stock split yang dibuktikan dengan pasar tidak bereaksi
terhadap pengumuman reverse stock split. Tidak terdapatnya perbedaan beta saham yang signifikan memberikan informasi kepada investor bahwa volatilitas
dari saham emiten tersebut mengikuti fluktuasi dari return pasar jika beta bergerak menuju 1, apabila lebih dari 1 maka melebihi fluktuasi dari return
pasar, dan jika kurang dari 1 maka menjauhi fluktuasi dari return pasar. Jogiyanto 2009:364 : Jika fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio
secara statistik mengikuti fluktuasi dari return-return pasar,maka beta dari sekuritas atau portofolio dikatakan bernilai 1. Investor yang menyukai risiko
akan membeli saham yang berfluktuasi melebihi return pasar, sedangkan investor yang tidak menyukai risiko akan membeli saham yang berfluktuasi
menjauhi return pasar, sehingga akan berdampak pada kenaikan likuiditas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sanjaya 2007 yang menemukan adanya pasar yang bereaksi terhadap pengumuman reverse stock split.