Maka  setidaknya    harus  menjadi  suatu  kewajiban  bagi  setiap  guru  agama  agar dapat  menyesuaikan  kemampuan  dan  pendidikannya  sesuai  dengan  standar  yang
telah  diamanatkan  undang-undang  demi  tercapainya  tujuan  dan  hasil  pendidikan yang berkualitas.
Dari  uraian  diatas,  jelas  kemampuan  mengajar  guru  memiliki  hubungan serta  pengaruh  terhadap  prestasi  belajar  dan  tingkat  keberhasilan  siswa  dalam
proses belajar mengajar. kemampuan mengajar guru dapat menghidupkan kembali apa yang telah diamati dimasa lampau terhadap suatu objek dan dapat diantispasi
kedalam  ruang  dan  waktu.  Guru  Pendidikan  Agama  Islam  pada  sekolah  umum merupakan figur  atau tokoh  utama di  sekolah  yang diberi  tugas, tanggung jawab
dan  wewenang  secara  penuh  untuk  meningkatkan  kualitas  peserta  didik  dalam bidang pendidikan agama islam
1
. Hadirja paraba menyatakan terdapat tujuh unsur pokok seorang guru dalam meningkatkan kualitas peserta didik, yaitu : Keimanan,
Ibadah,  Al- Qur’an,  Akhlak,  Syariah,  Muamalah  dan  Tarikh,  sehingga  mereka
Peserta  didik  meyakini  memahami  dan  mengamalkan  ajaran  islam  dalam kehidupa  sehari-hari  baik  sebagai  pribadi,  bermasyarakat,  berbangsa  dan
bernegara
2
. Keberhasilan  guru  pendidikan  agama  dalam  menanamkan  keimanan  dan
ketaqwaan  terhadap  Tuhan  Yang  Maha  Esa  serta  mengembangkan  akhlak  mulia Akhlakul karimah kepada peserta didik melalui pengelolaan dan pengembangan
proses  belajar  mengajar  di  sekolah,  merupakan  cermin  keberhasilan  pendidikan agama islam khususnya dan pendidikan nasional pada umumnya.
1.  Tenaga Pendidik Guru
Seperti telah disinggung pada bab sebelumnya bahwa  Pekerjaan guru adalah pekerjaan profesi sebagai  tenaga pendidik  yang memiliki peranan sangat penting
dalam tercapainya keberhasilan proses belajar mengajar, karena peranannya yang
1
Hadirja Paraba, Wawasan Tugas Tenaga Guru dan Pembina Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Friska Agung Insani 1999 h
2
Ibid h 3
sangat  penting  tersebut  maka  setiap  guru  harus  didukung  oleh  kemampuan  yang mumpuni,  pendidikan  yang  sesuai  serta  pengalaman  yang  cukup  agar  dapat
menjalankan fungsinya dengan profesional. Guru  profesional  adalah  guru  yang  memiliki  kompetensi  yang
dipersyaratkan  untuk  melakukan  tugas  pendidikan  dan  pengajaran  sesuai  dengan perundang-undangan,  Peraturan  pemerintah  mengenai  Standar  Nasional
Pendidikan nomor 19 tahun 2005 PP RI NO.19 Tahun 2005 pada bagian kesatu pasal 28  menyatakan :
Pasal 28 1.  Pendidik  harus  memiliki  kualifikasi  akademik  dan  kompetensi  sebagai  agen
pembelajaran,  sehat  jasmani  dan  rohani,  serta  memiliki  kemampuan  untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2.  Kualifikasi  akademik  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1  adalah  tingkat pendidikan  minimal  yang  harus  dipenuhi  oleh  seorang  pendidik  yang
dibuktikan  dengan  ijazah  dan    atau  sertfikat  keahlian  yang  relevan  sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3.  Kompetensi  sebagai  agen  pembelajaran  pada  jenjang  pendidikan  dasar  dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi :
a. Kompetensi pedagigik b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi Profesional d. Kompetensi Sosial
4.  Seseorang yang tidak memiliki ijazah danatau serifikat keahlian sebagai mana maksud  pada  ayat  2  tetapi  memiliki  keahlian  khusus  yang  diakui  dan  dan
diperlikan  dapat  diangakat  menjadi  pendidik  setelah  melewati  uji  kelayakan dan kesetaraan.
5.  Kualifikasi  akademi  dan  kompetensi  sebagai  agen  pelbagai  pembelajaran sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1  sampi  dengan  4  dikembangkan  oleh
BSNP dan ditetapkan dengan peraturan menteri.
3
Peraturan  Pemerintah  No.  19  Tahun  2005  tantang  Standar  Nasional Pendidikan pasal 28 yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasionel Pendidikan
BSNP. Kompetensi yang dimaksudkan disini adalah meliputi :
3
Lekdis, Standar Nasional Pendidikan,PP RI NO.19 Tahun2005,  Jakarta, LEKDIS 2005 h 27-31