5.5. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT Dirgantara
Indonesia Persero Berdasarkan Pengetahuan Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan variabel Pengetahuan Pekerja di
Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indoonesia Persero Tahun 2014
Pengetahuan Penggunaan APD
Total Tidak
Menggunakan Menggunakan
n n
n
Buruk 22
46,8 1
33,3 23
46 Baik
25 53,2
2 66,7
27 54
Total 47
100 3
100 50
100
Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa 23 pekerja 46 memiliki pengetahuan buruk terkait APD dan 27 pekerja 54 memiliki pengetahuan baik
terkait APD. Pekerja yang memiliki pengetahuan baik dan tidak menggunakan APD lebih banyak yaitu 25 pekerja 53,2, daripada pekerja yang memiliki pengetahuan
buruk dan tidak menggunakan APD yaitu 22 pekerja 46,8.
5.6. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT Dirgantara
Indonesia Persero Berdasarkan Ketersediaan APD Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan variabel Ketersediaan APD di
Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indoonesia Persero Tahun 2014
Ketersediaan APD Penggunaan APD
Total Tidak
Menggunakan Menggunakan
n n
n
Tidak Cukup 13
27,7 3
100 16
32 Cukup
34 72,3
34 68
Total 47
100 3
100 50
100
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa 16 pekerja 32 memiliki APD tidak cukup dan 34 pekerja 68 memiliki APD cukup. Pekerja dengan APD cukup dan
tidak menggunakan APD lebih banyak yaitu 34 pekerja 72,3, daripada pekerja
dengan APD tidak cukup dan tidak menggunakan APD yaitu 13 pekerja 27,7.
5.7. Gambaran Perilaku Penggunaan APD di Departemen Metalforming PT Dirgantara
Indonesia Persero Berdasarkan Pelatihan Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan variabel Pelatihan Pada Pekerja di
Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indoonesia Persero Tahun 2014
Pelatihan Penggunaan APD
Total Tidak
Menggunakan Menggunakan
n n
n
Tidak Pernah 4
8,5 4
8 Pernah
43 91,5
3 100
46 92
Total 47
100 3
100 50
100
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa 4 pekerja 8 tidak pernah mengikuti pelathan khusus APD dan 46 pekerja 92 pernah mengikuti pelatihan khusus APD.
Pekerja yang pernah mengikuti pelatihan dan tidak menggunakan APD lebih banyak yaitu 43 pekerja 91,5, daripada pekerja yang tidak pernah mengikuti pelatihan dan
tidak menggunakan APD yaitu 4 pekerja 8,5
57
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian gambaran faktor-faktor perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara
Indonesia Persero ini tidak terlepas dari keterbatasan yang terjadi, serta beberapa kelemahan lain yang tidak bisa dihindarkan. Adapun keterbatasan tersebut diantaranya:
1. Penelitian ini hanya dilakukan terkait faktor-faktor yang dapat diukur dan
diperkirakan memiliki hubungan dengan perilaku individu yang dalam hal ini adalah perilaku penggunaan APD.
2. Penelitian ini bersifat subjektif tentang perilaku yang hasilnya hanya terbatas pada
perusahaan tempat penelitian ini dilakukan.
6.2. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia Persero
Menurut Occupational Safety and Health Administration OSHA Alat Pelindung Diri APD adalah alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka
atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya. Dalam
hirarki pengendalian kecelakaan, penggunaan APD merupakan pilihan terakhir apabila tahap awal pengendalian tidak dapat dilakukan secara maksimal.
Perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya, yang berarti bahwa keduanya secara langsung menentukan perilaku
Thoha, 2003. Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak faktor. Oleh karena itu perlu