7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2.1.1.
Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari ancaman bahaya yang
mengganggu proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit, kerusakan harta benda, serta gangguan lingkungan. OHSAS 18001:2007
mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan
pekerja termasuk pekerja kontrak dan kontraktor, tamu atau orang lain di tempat kerja. Dari definisi keselamatan dan kesehatan kerja di atas serta
definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan OHSAS dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah suatu program yang harus diterapkan guna menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja di tempat kerja.
2.1.2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
Secara umum, kecelakaan diartikan sebagai kejadian yang tidak terduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena mengabaikan keselamatan kerja
atau berperilaku tidak selamat. Cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan
pengawasan yang ketat Silalahi, 1995. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada dasarnya adalah usaha untuk
mencari dan menemukan kelemahan yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah
pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara 2002 tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja adalah sebagai berikut: a.
Agar setiap pekerja mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya selektif mungkin. c.
Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d.
Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pekerja.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja. g.
Agar setiap pekerja merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
2.2. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang selalu mempunyai sebab dan selalu berakibat kerugian. Menurut Dessler 2003: 649-652 ada dua penyebab utama timbulnya
kecelakaan dalam perusahaan. a
Kondisi yang tidak aman Kondisi yang tidak aman adalah kondisi mekanik atau fisik yang
mengakibatkan kecelakaan. Yang termasuk dalam kondisi ini antara lain meliputi: a.
Peralatan yang tidak diamankan dengan baik
b. Peralatan yang rusak
c. Pengaturan atau prosedur yang berbahaya, atau disekitar mesin-mesin
atau peralatan b
Tindakan yang tidak aman Tindakan yang tidak aman merupakan sebab utama kecelakaan dan
manusialah yang menimbulkan tindakan tidak aman tersebut. Yang termasuk dalam kategori tindakan yang tidak aman ini antara lain:
a. Tidak mengamankan peralatan.
b. Tidak menggunakan pakaian pelindung atau peralatan pelindung tubuh
c. Membuang benda sembarangan.
d. Bekerja dengan kecepatan yang tidak aman, apakah terlalu cepat atau
terlalu lambat. e.
Menyebabkan tidak berfungsinya alat pengaman dengan memindahkan, menyesuaikan atau memutuskan.
f. Menggunakan peralatan yang tidak aman dalam memuat,
menempatkan, mencampur atau mengkombinasi. g.
Mengambil barang dengan posisi yang tidak aman dibawah beban yang tergantung.
h. Mengangkat barang dengan ceroboh.
i. Mengganggu, menggoda, bertengkar, bermain dan sebagainya.
Kondisi yang tidak aman dan tindakan yang tidak aman tersebut akan mengakibatkan kecelakaan kerja dan bilamana sering terjadi akan mengancam
operasi perusahaan. Kecelakaan kerja ini dapat langsung mengakibatkan:
a. Penderitaan fisik tenaga kerja, misalnya kematian, cacat tubuh dan
sebagainya. b.
Kehilangan waktu kerja, kerusakan harta benda dan lain sebagainya. Menurut Harianja 2005: 316 ada beberapa penyebab kecelakaan kerja
yaitu: a.
Faktor manusia Manusia memiliki keterbatasan diantaranya lelah, lalai, atau
melakukan kesalahan-kesalahan. Yang disebabkan oleh persoalan pribadi atau keterampilan yang kurang dalam melakukan pekerjaan.
b. Faktor peralatan kerja
Peralatan kerja bisa rusak atau tidak memadai, untuk itu perusahaan senantiasa harus memperhatikan kelayakan setiap peralatan yang
dipakai dan melatih pegawai untuk memahami peralatan kerja tersebut. c.
Faktor lingkungan Lingkungan kerja bisa menjadi tempat kerja yang tidak aman, sumpek
dan terlalu penuh, penerangan dan ventilasinya yang tidak memadai. Selain hal diatas menurut Fathoni 2006:110 penyebab terjadi
kecelakaan yaitu: a.
Berkaitan dengan sistem kerja yang merupakan penyebab utama dan kebanyakan kecelakaan yang terjadi pada suatu organisasi. Diantaranya
tempat kerja yang tidak baik, alat atau mesin-mesin yang tidak mempunyai sistem pengamanan yang tidak sempurna, kondisi
penerangan yang kurang mendukung, saluran udara yang tidak baik dan lain-lain.