untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan pengukuran umum produktivitas tenaga kerja
kita memiliki unit-unit yang diperlukan, yakni: kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja.
16
3.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin, misalnya, maka formulasi berikut bisa dipakai untuk maksud ini, yaitu:
Produktivitas = total keluaran yang dihasilkan Tenaga Kerja jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan Di sini produktivitas
dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang jam manusia man-hours, yaitu jam kerja yang dipakai
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tenaga kerja yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung, akan tetapi biasanya
meliputi keduanya.
Produktivitas kerja merupakan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari harus lebih baik dari kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini. Sangat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
seorang karyawan diantaranya yaitu keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan
produktivitas atas dasar : Upaya promotif berpedoman bahwa dengan
16
Sinungan, Muchdarsyah. 1987. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
meningkatnya kesehatan kesehatan pekerja, akan meningkatkan juga produktivitas kerja. Dengan tidak terjadinya penyakit dan kecelakaan akibat kerja maka berarti
tidak adanya absentisme para pekerja yang sudah barang tentu akan berpenagruh terhadap peningkatan produktivitas kerja.
17
Selain itu tingkat keselamatan yang tinggi yang sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja serta mesin secara produktif yang
berkaitan dengan tingkat produksi serta produktivitas yang tinggi pula.
18
Penanganan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari perlindungan tenaga kerja yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan tenaga kerja agar mendapatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin, baik fisik, mental amupun sosial untuk mendapatkan efisiensi dan produktivitas
kerja setinggi mungkin.
19
17
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Seni. Rineka Cipta. Jakarta.
18
Dainur. 1995. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya Medika. Jakarta.
19
Mangkunegara, AAA Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Rosda. Bandung
Megginson dalam Mangkunegara 2002 menyatakan bahwa keselamatan mencakup dua istilah resiko keselamatan dan resiko
kesehatan. Dalam bidang kepegawaian, kedua istilah tersebut dibedakan. Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan, dan pendengaran.
Universitas Sumatera Utara
Seperti halnya produktivitas yang memperoleh manfaat dari analisa pekerjaan, demikian pula keselamatan memetik keuntungan dari analisa
keselamatan terhadap pekerjaan. Produktivitas dan keselamatan erat bertalian. Dengan analisa pekerjaan, keselamatan tidak dapat dilupakan dan dengan
keselamatan, orang tidak dapat melupakan produktivitas.
20
3.6. Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja