Salah satu langkah pengamanan yang dilakukan dalam rancang bangun adalah penggunaan safety factor atau over design factor pada perhitungan perancangan
masing-masing alat dengan kisaran 10 – 20 . Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat diandalkan. Alat pengamanan yang terkait dengan alat
produksi dan alat perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan. Biaya untuk membangun keselamatan dan kesehatan kerja, biaya untum membeli alat-alat
pengamanan memang cukup besar. Akan tetapi keselamatan dan kesehatan kerja juga akan lebih terjamin. Kemampuan dan ketrampilan pekerja harus ditingkatkan
melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alat penanggulangan musibah harus
ditingkatkan agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerapan teknologi maju tidak sampai meluas dan merusak. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap
pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
5
3.2.1. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan hubungan tenaga kerja dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan,
landasan tempat kerja, lingkungan kerja dan cara-cara melakukannpekerjaan tersebut. Unit keselamatan kerja merupakan suatu unit yang bertanggung jawab
atas tempat, alat, mesin, pesawat yang aman bagi tenaga kerja dan sesuai dengan kondisi kerja, juga bertanggung jawab dalam penyediaan alat
5
Http:saintek.uin-suka.ac.idfile_kuliahmanajemen20lab20kimia.com
Universitas Sumatera Utara
keselamtanpengamanpelindung yang cocok serta menyenangkan bagi tenaga kerja.
6
a. Melindungi hak keselamtan tenaga kerja dalamselama melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup serta peningktan produksi dan produktivitas nasional.
Tujuan keselamatan kerja menurut Dainur yaitu :
b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
c. Memelihara sumber produksi serta menggunakannya dengan amat dan
berdayaguna efisien. Sehubungan dengan kondisi-kondisi di Indonesia, maka keselamatan kerja
dinilai seperti berikut : a.
Keselamatan kerja adalah sarana utama pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian akibat kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang
keamanan serta kenyamanan tenaga kerja selama melakukan pekerjaannya. Kecelakaan kerja selain menyebabkan hambatan langsung, juga menimbulkan
kerugian tak langsung misalnya, kerusakan mesin dan peralatan kerja lainnya, terhenti produksi, dan biaya yang harus dikeluarkan akibat kecelakaan kerja
serta kerusakan lingkungan kerja yang secara nasional merupakan jumlah kerugian yang sangat besar.
b. Analisis kecelakaan kerja nasional berdasarkan angka wajib lapor kecelakaan
dan angkadata kompensasisantunan, tampaknya relatif rendah dibandingkan dengan banyaknya jam kerja namun keadaan tersebut belum menggembirakan
6
Dainur. 1995. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya Medika. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
karena adanya kelemahan dalam sistem pencatatan serta pelaporan yang memerlukan penyempurnaan.
c. Potensi berbahaya yang mengancam keselamatankerja pada berbagai sektor :
• Sektor dan subsektor pertanian serta sektor perkebunan menampilkan
teknologi sebagai potensi yang mengancam keselamatan misalnya penggunaan racun hama, modernisasimekanisasi sektor tersebut.
• Sektor industri dengan bahaya potensial misalnya keracunan bahan kimia,
kecelakaan mesin, kebakaran, ledakan dan lain-lain. •
Sektor pertambangan yang mempunyai risiko khusus akibat kecelakaan tambang minyak, gas bumi dan sebagainya termasuk bidang pekerjaan yang
rawan kecelakaan. •
Sektor perhubungan cukup potensial terhadap bahaya kecelakaan lalu lintas darat, laut dan udara serta bahaya potensial pariwisata.
Pada analisis kecelakaan kerja, didapatkan faktor penebab yang bersumber dari alat mekanik, lingkungan kerja, didapatkan faktor penyebab yang
bersumber dari alat mekanik, lingkungan kerja serta manusia sendiri. Dan hampir 85 kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor manusia, karenanya
upaya keselamatan kerja selain ditujukan pada mesinalat kerja lainnya mekanik kerja terutama perlu memperhatikan aspek-aspek manusiawi.
3.2.2. Kesehatan Kerja