Variabel
P r
Kelas pelayanan kesehatan
Kepuasan pasien
0,0001 0,0001
0,712 0,507
Berdasarkan hasil analisis kolerasi pearson di ketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelas pelayanan kesehatan
terhadap kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit umum tanjung pura.
4.4. Analisa Multivariat
Menurut Yasril, 2009 yang di kutip Maryati untuk memperoleh penjelasan dari setiap data, mengenai hubungan antara beberapa variabel
independen dengan satu variabel dependen, yang dimaksudkan untuk dapat memberikan informasi yang lebih banyak bukan sekadar deskripsi yang di
amati, tetapi juga dapat menarik inferensi tentang hubungan dari tiap variabel populasi asal sampel diambil, maka analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah uji regresi linear berganda pada tingkat kepercayaan 95
α=0,05 dengan metode
Backward LR.
Berdasarkan hasil uji statistic bivariat diperoleh variabel kompetensi teknis, efektifitas layanan kesehatan memiliki nilai probabilitas
p
lebih kecil dari
0,05. Selanjutnya semua variabel tersebut dimasukkan dalam model, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi linear dengan metode
backward LR, yaitu mengeluarkan variabel yang p0,05 tidak berpengaruh secara bertahap dari komputer. Sehingga diperoleh variabel
Universitas Sumatera Utara
kenyamanan, informasi, ketepatan waktu dan hubungan antarmanusia yang masuk model akhir regresi linear.
Hasil uji statistic regresi linear berganda dengan tingkat kepercayaan 95
α=0,05 menunjukkan bahwa: 1.
Terdapat pengaruh yang bermakna antara kenyamanan responden p=0,0001, informasi p=0,0001 ketepatan waktu p=0,0001 dan
hubungan antarmanusia p=0,001 terhadap kepuasan pasien rawat inap karena nilai p0,05.
2. Tidak terdapat pengaruh kompetensi teknis responden p=0,202 dan
efektifitas layanan kesehatanp=0,050 terhadap kepuasan pasien rawat inap karena nilai p0,05.
3. Koefisien determinan
R Square
menunjukkan nilai 0,537 ini berarti regresi linear yang di gunakan dapat menjelaskan besar pengaruh
kenyamanan, informasi, ketepatan waktu dan hubungan antarmanusia terhadap kepuasan pasien rawat inap sekitar 53,7 dan selebihnya 46,3
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. 4.
Hasil uji Anova memiliki nilai F=20,281 dan p=0,0001 0,05 menunjukkan variabel independen kenyamanan, informasi, ketepatan
waktu dan hubungan antarmanusia mampu menjelaskan secara nyata pengaruhnya terhadap variabel dependen kepuasan pasien rawat inap
pada tingkat kepercayaan 95. 5.
Model persamaan regresi terbentuk adalah
Universitas Sumatera Utara
Y=9,412 konstanta + 0,356 X
1
+0,201 X
2
Keterangan :
Y = Kepuasan pasien X
1
= Variabel Informasi X
2
= Variabel Kenyamanan 6.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa variabel informasi dan kenyamanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap. Dari
kedua variabel yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien, variabel Informasi merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya
karena koefisien regresi B adalah yang terbesar yakni 0,356
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Mutu Pelayanan Kompetensi Teknis, Efektifitas Layanan Kesehatan,
Kenyamanan, Informasi, Ketepatan Waktu, Hubungan Antarmanusia dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap
Pada Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura
Variabel
Taraf Signifikan
B R
Rsquare F
P value
Informasi Kenyamanan
Kontanta
0,0001 0,036
0,0001 0,356
0,201 9,412
0,733 0,537
20,281 0,0001
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh TempatRuang Rawat Inap Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura
Berdasarkan dari data yang di peroleh dapat diketahui bahwa dari tempat kamar rawat inap yang digunakan oleh pasien menunjukkan bahwa
pada kelas 1, banyak pasien mengatakan kurang puas pada mutu pelayanan yang di dapatkannya, pada kelas 2 banyak pasien mengatakan sangat tidak
puas pada mutu pelayanan yang didapatkannya, dan pada kelas 3 banyak pasien mengatakan sangat tidak puas pada mutu pelayanan yang
didapatkannya. Pasien pada kelas 3 juga mengatakan bahwa mereka merasa terasingkan sesuai dengan tingkat ekonomi mereka karena pelayanannya
lebih puas dikelas 1. Kepuasan pelanggan adalah indikator pertama dari standar suatu
rumah sakit dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan. Kepuasan pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang
akan mempengaruhi kemampuan suatu rumah sakit dalam melayani pasien, sedangkan sikap karyawan terhadap pelanggan juga akan berdampak
terhadap kepuasan pelanggan dimana kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang
diberikan Permasalahan yang sering kita temukan dalam pelayanan di rumah
sakit diantaranya adalah terjadi perbedaan pelayanan yang diberikan kepada
Universitas Sumatera Utara