Uji t Uji Parsial

Pemerolehan pengetahuan akuntansi, pada dasarnya kita memperoleh pengetahuan melalui pengalaman yang dilalui. Proses pemerolehan pengetahuan akuntansi yang dimulai dari factor-tertentu yang diobserfasi atau ditemukan sampai hipotasis tertentu penyusunan pemikiran, teori-teori umum penyusunan pemikiran lain dan hokum-hukum umum yang ditemukan atau diobsefvasi Belkaoui 2003.

3. Uji t Uji Parsial

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai t dan p value Sig. yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel Coefficients tabel 4.42. Tabel 4.12 Hasil Uji t Sumber: data diolah Berdasarkan Coefficients diatas dapat disimpulkan u ji signifikansi untuk variabel X 1 pengalaman auditor dengan menggunakan uji t dengan penetapan alpha taraf kesalahan 5, variabel X 1 Pengalaman auditor t hitung 10,614 1.6679 maka hal ini berarti Ha diterima. Kemudian, nilai signifikansi variabel X 1 sebesar 0.000 0.05 menunjukkan variabel pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap Y deteksi kecurangan . Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Butt 1987 dalam Sularso dan Naim 1999, . Wright 1987 dalam sumardi dan Hardiningsih 2002 , Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,121 ,221 ,546 ,587 X1 ,852 ,080 ,826 10,614 ,000 X2 ,094 ,062 ,119 1,526 ,132 Tubs 1992 dalam widagdo dkk, dan bonner 1990. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Sularso dan Na’im 1999 yang menemukan bahwa pengetahuan auditor tentang kecurangan yang dimiliki auditor berpengalaman tidaklah lebih unggul dari pengetahuan auditor tentang kecurangan yang dimiliki auditor yang tidak berpengalaman. Sehingga menurutnya pengalaman auditor tidak mempengaruhi pengetahuan auditor tentang kecurangan. Untuk variabel X 2 pelatihan auditor t hitung 1.526 t tabel 1.6679 dengan tingkat signifikansi 0.132 0.05. maka hal ini berarti Ha ditolak, sehingga variabel pelatihan auditor adalah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y Deteksi kecurangan. Kemudian , besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.13 Hasil Regresi Berganda Variabel Koefisien Probabilitas Konstanta 0,121 0,587 Pengalaman XI 0,852 0,000 Pelatihan X2 0,094 0,132 Sumber: data diolah Berdasarkan tabel 4.9. diperoleh persamaaan sebagai berikut: Y = 0,121 + 0,852X 1 + 0,094X 2 . + e Dimana , Y = Pengetahuan Auditor mendeteksi kecurangan X 1 = Pengalaman Auditor X 2 = Pelatihan Auditor e = error Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa harga 0,121 merupakan nilai konstan. Konstanta sebesar 0,121 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor Pengalaman auditor, Pelatihan auditor maka kemungkinan terjadinya praktik ketidakmampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan sebesar 0,121. Kemudian dari hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Noviyani dan Bandi 2002. Penelitian ini juga mendukung teori yang dikemukakan Tanjung 2002 yang menjelaskan bahwa pelatihan pegawai atau karyawan diharapkan dapat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta sikap para karyawan tersebut. Eynon dkk, 1994 dalam Noviyani dan Bandi 2002 juga mengemukakan bahwa akuntan memerlukan berbagai keterampilan dalam rangka meraih sukses, kurikulum yang ada belum cukup membangun kesuksesan akuntan, masih diperlukan pelatihan-pelatihan melalui kursus-kursus pendidikan profesional lanjutan. Sedangkan IAI 2004 menyatakan bahwa untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. Karena disinyalir program pelatihan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam peningkatan keahlian auditor.

E. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Pengaruh Pengalaman, Independensi dan Skeptisme Profesional, Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris pada KAP di Wilayah Jakarta)

9 46 147

Pengaruh Profesionalisme dan PenganAuditor terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan

0 1 23

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, INDEPENDENSI, TEKANAN WAKTU DAN BEBAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN

0 1 16

Pengaruh Skeptisisme Profesional, Independensi, Kompetensi, Pelatihan Auditor, dan Resiko Audit Terhadap Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan - Unika Repository

0 0 15

Pengaruh Skeptisisme Profesional, Informasi Afektif, Akuntabilitas, Pengetahuan, dan Pengalaman terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan - Unika Repository

0 1 14

Pengaruh Skeptisisme Profesional, Informasi Afektif, Akuntabilitas, Pengetahuan, dan Pengalaman terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan - Unika Repository

0 0 23

Pengaruh Skeptisisme Profesional, Informasi Afektif, Akuntabilitas, Pengetahuan, dan Pengalaman terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan - Unika Repository

0 0 37