c. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen secara individual terhadap veriabel dependen. Untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan tingkat signifikansi 5 atau
α = 0,05. Jika probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka
terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien signifikan Ghozali, 2005: 85.
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dalam devinisi operasional akan dijelaskan variabel-variabel yang akan
digunakan dalam penelitiaan ini,: 1.
Variabel Bebas Independen Variabel a.
Pengalaman auditor Pengalaman auditor, yaitu adanya experiental learning melebihi
pengetahuan auditor yang baru saja lulus dan bekerja sebagai auditor. Seseorang auditor yang berpengalaman akan menjadi lebih sadar terhadap
banyak kecurangan dibandingkan dengan auditor yang baru saja lulus, dan juga auditor yang berpengalaman memiliki salah pengertian yang lebih
sedikit tentang kecurangan dibandingkan dengan yang belum
berpengalaman. Terdapat variasi pengukuran terhadap variabel pengalaman yang telah dipakai para peneliti.
Pengalaman menandai adanya suatu yang terus hidup secara nyata dan diperoleh dari belajar bukannya diperoleh secara langsung melalui desas-
desus atau laporan. Pengukuran pada variabel pengalaman yang dipakai peneliti biasanya diukur dengan ukuran ordinal, jenjang jabatan,tahun
Pengalaman. Untuk mendapatkan jumlah objek akuntan berpengalaman yang cukup, dalam penelitian ini ukuran akuntan pemeriksa yang berpengalaman
diambil dari akuntan pemeriksa minimal yang berpengalaman mengaudit atau minimal berjabatan sebagai staff akuntan pemeriksa. Untuk ukuran
akuntan yang tidak berpengalaman diambil dari mahasiswa S 1 yang telah mendapatkan mata kuliah audit satu dan audit dua.
b. Pelatihan auditor
Pelatihan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama dalam hal pengetahuan knowledge, kemampuan
ability, keahliaan skill dan sikap attitude. Pelatihan di sini dapat berupa kegiatan-kegiatan, seperti seminar,
symposium, lokakarya, pelatihan itu sendiri, dan kegiatan penunjang keterampilan lainnya. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, pengarahan yang
diberikan oleh auditor senior kepada auditor pemula junior juga bisa dianggap salah satu bentuk pelatihan. Adapun closed ended questionnaire
akan digunakan untuk menanyakan jenis kecurangan yang ditemukan, khususnya pada siklus penjualan
2. Variabel terikat dependen Variabel
Pada penelitian ini variabel terikat adalah pengetahuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Ketidakberesan irregularities adalah salah saji atau
hilangnya jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang disengaja. Ketidakberesan mencangkup kecurangan dalam pelaporan keuangan yang
menyesatkan, dan sering kali disebut sebagai kecurangan manajemen, serta penyalahgunaan aktiva yang seringkali disebut dengan unsur penggelapan.
Kecurangan dalam penelitian ini di bagi menjadi lima bagian yaitu dalam pencatatan piutang, Kecurangan dalam pencatatan penjualan dalam jurnal
penjualan, kecurangan posting piutang dagang ke buku besar umum, kecurangan pencatatan penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas dan kekeliruan posting
penerimaan kas pada buku besar pembantu piutang. Faktor utama yang membedakan antara kekeliruan dan dan ketidakberesan
terletak pada penyebab salah saji laporan keuangan yang melandasinya bersifat sengaja atau tidak sengaja. Selanjutnya dalam penelitian ini hanya akan
digunakan istilah kecurangan untuk mewakili kekeliruan dan ketidakberesan. Skala pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan skala
likert yang merupakan metode untuk megukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap objek, objek atau kejadiaan tertentu. Dikaitkan
dengan pengalaman dan pelatihan auditor dan akan diajukan kuesioner yang akan diajukan kepada auditor dan diminta menyatakan pendapatnya dalam
format likert melalui tiga pilihan berganda yang dimulai dengan pilihan mungki terjadi, tidak mungkin terjadi, tidak tahu atau tidak mengerti. Adapun skor yang
akan diberikan untuk ketiga alternatif jawaban tersebut adalah 5,4,3,2,1 masing-
masing untuk pilihan Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS.
Tabel 3.1 Variabel Operasional
variabel Sub Variabel
Alat Indikator Skala Likert
1. X1
Pengalaman Komponen
Pengetahuan 1.
Kemampuan prediksi dan deteksi
2. Pengetahuan
tentang prosedur, standar dan
peraturan 3.
Kelebihan dan keluasan pengetahuan auditor
4. Pemahaman resiko industri
dan bisnis 5.
Penugasan auditor lebih dari lima tahun
Skala Ordinal 1-5
2. X2
Pelatihan 6.
Pelatihan yang diikuti auditor 7.
Berpikir cepat dan terperinci 8.
Bersikap kritis Skala Ordinal 1-5
3. Y Ketelitian
dalam mendeteksi
kecurangan Kecurangan
dalam pencatatan
penjualan
Kecurangan dalam
9. Mendeteksi pesanan
10. Mendeteksi pemberian
kredit 11.
Mendeteksi penentuan syarat dan potongan harga
12. Mendeteksi penerimaan
produk 13.
Mendeteksi tagihan Skala Ordinal 1-5
posting piutang
14. Mendeteksi umur piutang
15. mendeteksi penjualan dan
jurnal penjualan 16.
Mendeteksi piutang dagang ke buku besar umum
17. mendeteksi pencatatan
penerimaan kas dan jurnal penerimaan kas
18. mendeeksi posting
penerimaan kas pada buku besar pembantu piutang
Sumber : data diolah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN