64
3. Matriks SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan beberapa pernyataan
bagaimana peluang dan ancaman eksternak yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliknya.
Tabel 4.6 Diagram Matriks SWOT
EKSTERNAL
Peluang O 1. Banyaknya
para pedagang kecil maupun
pedagang menengah di sekitar BMT.
2. Majlis ta’lim atau warga
sekitar BMT
yang sedang menjalani arisan.
3. Satu-satunya BMT yang membuka
produk kavling tanah sehingga
masih terbuka market yang besar.
4. Fatwa MUI
bahwa Ancaman T
1. Sering terjadinya
penipuan dari
berbagai pihak
dengan pernyataan
yang menyimpang
sehingga banyak
nasabahanggota yang meragukan
untuk menjalani
dan memiliki
produk kavling tanah.
2. Adanya pesaing dari pihak lain bank.
65
INTERNAL
“bunga bank haram”. 3. Kurangnya
pemahaman masyarakat terhadap
transaksi yang
berbasis syariah. 4. Perbedaan
kompetensi diantara para karyawan.
Kekuatan S 1. Komunitas
anggota khusus
untuk muslim. 2. Sudah
bersertifikat. 3. Dikelola
secara syari’ah.
4. Harga bersifat
tetap, baik dalam jangka
waktu pendek
ataupun jangka panjang.
Strategi SO 1. Peningkatan sosialisasi
pasarmemperbesar market
share di
sejumlah BMT yang ada diwilayah Jakarta.
2. Meningkatkan jumlah anggota dengan lokasi
yang strategis tanpa melihat
komunitas agama tertentu.
3. Menciptakan dan
meningkatkan SDM
Strategi ST 1. Dengan pengelolaan
yang secara syar’i dan
komunitas anggota
muslim, harus
bisa lebih
meningkatkan dan
meyakinkan para
anggota agar tidak mudah dan gampang
menerima pernyataan negatif dari pihak
luar.
66
yang berkualitas,
khususnya bagian
pengelolaan harus
lebih memahami
ekonomi syariah
dengan memanfaatkan peluang yang ada.
2. Membuktikan kepada masyarakat
luar tentang
keberadaan produk yang dimiliki
oleh BMT dengan bukti yang real.
Kelemahan W 1. Belum
mempunyai atau bisa menyediakan
lahan yang begitu luas.
2. Tanah yang
dijadikan kavling, belum bisa secara
langsung didirikan
untuk dijadikan sebuah
bangunan. 3. Jangka
waktu Strategi WO
1. Memperbanyak dan mencari keberadaan
lahan yang
bisa dijadikan
kavling dengan
jumlah masyarakat
kecil dan menengah yang
semakin meningkat. 2. Meningkatkan
keinginan masyarakat dengan
memilih lahan
kavling sendiri
Strategi WT 1. Pemanfaatan
waktu dan kualitas dan fasilitas yang
bisa meringankan beban masyarakat
kecil dan
menengah. 2. Peningkatan sarana
lahan kavling yang menunjang
perkembangan lembaga.
67
yang diberikan
tidak terlalu lama, hanya
berkisar sekitar 5-7 tahun.
4. Untuk saat ini, belum
bisa memiliki tempat
kavling yang
sesuai dengan
keinginan para
anggotanasabah. dengan
peluang BMT pertama yang
memiliki produk
kavling tanah.
C. Prospek Pada Produk Kavling Tanah