Hambatan dan Solusi yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan

C. Hambatan dan Solusi yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan

Di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, terdapat faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian karena dapat berfungsi sebagai faktor pendukung dan dapat pula faktor penghambat. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain : 1. Pola dan tata letak bangunan; sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.01.PL.01.01 tahun 1985 tanggal 11 April 1985 tentang pola bangunan Lembaga Pemasyarakatan perlu diwujudkan, karena pola dan tata letak bangunan merupakan faktor yang penting guna mendukung pembinaan sesuai dengan tujuan pemasyarakatan. 2. Struktur Organisasi; sangat mempengaruhi mekanisme kerja, khususnya hubungan dan jalur-jalur perintahkomando dan staf hendaknya mampu dilaksanakan secara berdayaguna. Agar pelaksanaan tugas disetiap unit kerja berjalan dengan lancar. Setiap petugas harus mengerti dan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing. Namun demikian, disiplin penerapan struktur organisasi hendaknya tidak menjadikan tugas-tugas menjadi lamban apalagi sampai terlambat. Dengan perkataan lain, struktur organisasi tidak boleh menjadi penghambat, sehingga harus diperlakukan secara luwes, sepanjang tidak melanggar ketentuan yang ada. 3. Kepemimpinan Kalapas; juga harus mampu menjadi faktor pendukung apabila kepemimpinannya mampu mendorong memotivasi kerja bawahan, membina dan memantapkan disiplin, bertanggungjawab dan kerjasama serta bergairah dalam bekerja. Demikian juga kemampuan profesional dan integritas moral Kepala Rita Uli Situmeang: Fungsi Dan Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Lembaga Pemasyarakatan sangat dituntut agar kepemimpinannya dapat menjadi faktor pendukung sekaligus menjadi teladan. 4. Kualitas dan kuantitas Petugas; juga harus selalu diusahakan agar kualitas petugas mampu menjawab tantangan-tantangan dan masalah-masalah yang ada dan muncul di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, disamping penguasaan terhadap tugas-tugas rutin. Kekurangan dalam kualitas jumlah petugas hendaknya dapat diatasi dengan peningkatan kualitas dan pengorganisasian yang rapi, sehingga tidak menjadi faktor penghambat atau bahkan menjadi ancaman bagi pembinaan dan keamananketertiban. 5. Managemen; hal ini berkaitan dengan mutu kepemimpinan, struktur organisasi dan kemampuan, keterampilan pengelolaan Manajerial skill dari pucuk pimpinan maupun staf sehingga pengelolaan administrasi di Lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, dapat berjalan tertib dan lancar. Dalam kaitan ini perlu dikaji terus menerus mengenai type managemen Pemasyarakatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia. 6. Kesejahteraan Petugas; disadari sepenuhnya bahwa faktor kesejahteraan petugas pemasyarakatan memang masih memprihatinkan, namun faktor kesejahteraan ini tidak boleh menjadi faktor yang menyebabkan lemahnya pembinaan dan keamananketertiban. 7. Sarana dan fasilitas; pembinaan dalam hal kekurangan sarana dan fasilitas baik dalam jumlah maupun mutu telah menjadi penghambat pembinaan bahkan telah menjadi salah satu penyebab rawannya keamananketertiban. Adalah menjadi Rita Uli Situmeang: Fungsi Dan Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 tugas dan kewajiban bagi Kepala Lembaga Pemasyarakatan untuk memelihara dan merawat semua sarana dan prasarana yang ada dan mendayagunakannya secara optimal. 8. Anggaran; sekalipun dirasakan kurang mencukupi untuk kebutuhan seluruh program pembinaan namun hendaklah diusahakan memanfaatkan anggaran yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna. 9. Sumber daya alam; adalah sebagai konsekuensi dari pada pelaksanaan konsep pembinaan pemasyarakatan terbuka dan produktif, maka sumber daya alampun merupakan salah satu faktor pendukung. Namun demikian tanpa sumber daya alampun pembinaan tetap harus dapat berjalan dengan memanfaatkan sarana dan fasilitas yang ada. 10. Kualitas dan ragam pembinaan; dimana kualitas dan bentuk-bentuk program pembinaan tidak semata-mata ditentukan oleh anggaran ataupun sarana dan prasarana yang tersedia. Sehingga diperlukan program-program kreatif yang murah dan mudah serta memiliki dampak yang edukatif dan optimal bagi warga binaan pemasyarakatan. 11. Masalah-masalah lain yang berkaitan dengan warga binaan pemasyarakatan yang dalam hal ini adalah para petugas yang dituntut untuk mampu mengenal masalah- masalah lain yang berkaitan dengan Warga Binaan Pemasyarakatan serta dapat membuat solusi yang tepat dalam penyelesaiannya. Dan yang umum masalah itu berkisar pada : Rita Uli Situmeang: Fungsi Dan Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 c. Sikap acuh tak acuh keluarga narapidana, karena masih ada keluarga narapidana yang bersangkutan tidak lagi memperhatikan nasib narapidana tersebut. d. Partisipasi masyarakat yang masih perlu juga ditingkatkan karena masih didapati pada kenyataan sebahagian anggota masyarakat enggan menerima kembali bekas narapidana untuk hidup bersama pada lingkungannya semula. e. Kerjasama dengan instansi badan tertentu baik yang terkait secara langsung masih perlu ditingkatkan juga, karena masih ada diantaranya yang belum terketuk hatinya untuk membina kerjasama. f. Informasi dan pemberitaan-pemberitaan yang tidak seimbang, bahwa cenderung juga selalu mendiskreditkan Lembaga Pemasyarakatan sehingga dapat merusak citra Pemasyarakatan dimata umum. Dengan mengenali faktor-faktor tersebut baik yang ada di dalam lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, maupun dari luar Lembaga Pemasyarakatan, maka diharapkan pembinaan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan lebih baik sesuai dengan fungsi dan peranan Lembaga Pemasyarakatan itu sendiri. Rita Uli Situmeang: Fungsi Dan Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN