Kerangka Konsepsi Kerangka Teori dan Konsepsi

juga melindungi masyarakat dari tindak kejahatan. Dimana tata perlakuan ini dilaksanakan berdasarkan sistem pemasyarakatan berlaku sejak 27 April 1964. 14 Dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan menyatakan bahwa sistem pemasyarakatan disamping bertujuan untuk mengembalikan warga Binaan Pemasyarakatan sebagai warga yang baik juga bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan diulangi tindak pidana oleh narapidana. Demikian juga Lembaga Pemasyarakatan Wanita Medan adalah merupakan salah satu tempat untuk membina, pembinaan narapidana wanita.

2. Kerangka Konsepsi

Beberapa Pengertian : 1. Sistem Pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalah, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. 15 2. Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. 16 14 Nugroho, Warta Pemasyarakatan, Jakarta; Direktorat Jendral Pemasyarakatan, Maret 2007, No. 24 hlm 19. 15 UU No. 12 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 2, hlm 3. 16 UU No. 12 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 3, hlm 3. Rita Uli Situmeang: Fungsi Dan Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 3. Warga Binaan Pemasyarakatan adalah narapidana, anak didik pemasyarakatan, dan klien pemasyarakatan. 17 4. Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan. 18

G. Metode Penelitian

1. Sifat Penelitian : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan hukum normatif empiris sebab penelitian ini dilakukan atau ditujukan pada peraturan- peraturan dan perundang-undangan dan bahan hukum tertulis. 19 Secara empiris dikatakan karena dalam penelitian juga dilakukan penelitian lapangan field research untuk melihat pelaksanaan sistem pembinaan narapidnaa di Lembaga Pemasyakatan Klas II A Wanita Medan. 2. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa dokumen-dokumen hukum tertulis ditambah dengan dokumen-dokumen yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Medan. 17 UU No. 12 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 5, hlm 3. 18 UU No. 12 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 7, hlm 3. 19 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam praktek, Jakarta : Sinar Grafika, 1996 hlm.13 Rita Uli Situmeang: Fungsi Dan Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. USU e-Repository © 2008