Manfaat sistem pemasyarakatan bagi narapidana, masyarakat,

5 Bimbingan-bimbingan lainnya yang menyangkut perawatan kesehatan, seni budaya dan sedapat-dapatnya diperkenalkan kepada segala aspek kehidupan bermasyarakat dalam bentuk tiruan masyarakat kecil selaras dengan lingkungan sosial yang terjadi di luarnya. Pembinaan di dalam Lembaga Pemasyarakatan adalah sebagian tugas sistem pemasyarakatan sesudah dikurangi oleh pembinaan di luar Lembaga, namun dalam praktek pelaksanaannya pembagian tugas yang demikian itu masih dijalankan bersama karena pertimbangan tenaga dan fasilitas yang kurang. Terutama tugas pembinaan dalam proses asimilasi integrasi sangat membutuhkan tenaga pengaman yang terdidik, dan tugas bimbingan lanjutan after care hanya mungkin berjalan dengan penyediaan dana yang relatif besar. Kesulitan dalam menjalankan tugas pembinaan adalah membutuhkan tenaga ahli perlu diusahakan dengan bantuan tenaga kerja sosial dari berbagai bidang disiplin ilmu behavioral scientist, terutama adanya petugas agama, kesehatan, pendidik, kedokteran jiwa, dan ahli-ahli lainnya yang berkaitan dengan situasi konvergensi manusia dan pembinaan yang bersifat individual. 42

2. Manfaat sistem pemasyarakatan bagi narapidana, masyarakat,

pembangunan negara dan perkembangan ilmu pengetahuan Melalui hakekat daripada sistem pemasyarakatan dapat diharapkan terjadinya suatu proses perubahan terhadap seseorang yang menjurus kepada kehidupan yang 42 Bambang Poernomo, Op.cit, hlm. 186-188 Rita Uli Situmeang: Fungsi Dan Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 positif setelah ia selesai menjalani pidana penjara, karena ketika masa menjalani masa pidana dapat dirasakan adanya suatu bekal tertentu dari hasil pendidikan non formal bagi narapidana melalui progam-progam pembinaan. Pelaksanaan pembinaan narapidana harus menganut dasar pembaharuan pidana yang digerakkan dengan nilai-nilai perikemanusiaan dan pendekatannya harus menganut sistem pemasyarakatan, dan juga kepada narapidana harus diajarkan untuk mengenal sikap hidup bahwa perlakukan berdasarkan perikemanusiaan terhadap dirinya membawa konsekuensi untuk menuntut kepadanya untuk berbuat serupa kepada sesama manusia yang menjadi anggota masyarakat yang lain. Pada umumnya orang masih berpendapat bahwa kejahatan harus diberantas sampai keakar-akarnya, dengan menyesampingkan sendi perikemanusiaan dan dalam praktek masih terdapat tindakan yang bengis menyerupai kejahatan itu sendiri untuk memberantas kejahatan. Pandangan yang demikian ini perlu diperbaharui, bahwa kejahatan itu dapat diberantas namun tetap memperhatikan hak-hak asasi manusia yang tidak dapat dihapuskan begitu saja. Karena hal yang demikian hak asasi manusia yang fundamental. 43 Sehubungan dengan hal tersebut diatas, masyarakat indonesia diharapkan untuk berganti dengan pandangan baru tentang kegunaan asas perikemanusiaan yang berkaitan dengan kenyataan didunia tentang pembaharuan pidana untuk mengembangkan upaya baru pelaksanaan pidana penjara serta perlakukan cara baru terhadap narapidana. Pembaharuan pidana yang dimaksud secara khas di Indonesia 43 Bambang Poernomo, Op.cit, hlm. 196-197. Rita Uli Situmeang: Fungsi Dan Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjung Gusta Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 telah dicetuskan pada tahun 1964 dan kiranya sudah menjadi kewajiban untuk menghayati serta mengamalkan di alam kenyataan bahwa lambang Pohon Beringin Pengayoman sebagai tujuan hukum dan pemasyarakatan, sebagai sistem pembinaan narapidana. 44

3. Sistem Pembinaan Narapidana