Pemeliharaan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan lancar tanpa banyak menimbulkan gangguanhambatan, maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan kontinu untuk menghindarkan adanya unsure-unsur penggangguperusaknya. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula, disebut pemeliharaan atau perawatan. Kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan menurut ukuran waktu dan menurut ukuran keadaan barang. Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan setiap hari setiap akansesudah memakai dan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu sesuai petunjuk penggunaan manual, misalnya 2 atau 3 bulan sekali seperti mesin tulis atau setelah jarak tempuh kendaraan bermotor atau jam pakai tertentu mesin statis. Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan barangnya dilakukan terhadap barang habis pakai dan barang tak habis pakai, seperti pemeliharaan terhadap ketras, kapur dan sebagainya dengan penimpanan yang baik aman, tidak lembab, bebas hama, dan sebagainya, sebelum barang tersebut dipakai seperti mesin tulis, kendaraan dan sebagainya dilakukan servis bila keadaan pemakaiannya ternyata sudah kurang enak atau kurang lancar, secara rutin berkala. Pemeliharaan terhadap tanah dan gedung, dilakukan dengan pembersihan, pengecatan, menyapu, mengepel dan sebagainya. 31 Pemeliharaan dapat dilakukan dalam kurun waktu tertentu, bisa satu hari sekali, sebulan sekali bahkan setahun sekali. Pemeliharaan dilakukan agar sarana dan prasarana masih dapat berfungsi dengan baik. Pengecekan terhadap sarana prasarana harus dilakukan rutin dan harus ada laporan-laporan. 31 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, h. 146 Misalnya ada barang yang rusak dan harus diganti, sehingga dapat diberikan solusi segera. Pihak-pihak terkait yang dapat melakukan pemeliharaan adalah semua pihak yang ada disekolah, baik kepala sekolah, guru, murid, serta staf-staf yang lain. Pihak-pihak ini harus ikut andil dalam proses pemeliharaan sarana prasarana disekolah. Karena penggunaan pada sarana dan prasarana dilakukan bersama-sama.

C. Penelitian yang Relevan

1. Fakih Mufti 107018203835, Implementasi Standar Sarana Prasarana Dalam Menunjang Keberhasilan Program Rintisan Sekolah Internasional Studi Kasus di SMKN 1 Rangkasbitung. Berdasarkan hasil penelitian, implemetasi standar sarana dan prasarana kelompok ruang belajar umum seperti ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium computer dan ruang laboratorium bahasa dapat dikatakan telah menunjang untuk keberhasilan program RSBI yang ada di SMKN 1 Rangkasbitung, walaupun masih ada beberapa hal yang harus disempurnakan. Implementasi standar sarana dan prasarana kelompok ruang belajar khusus atau ruang praktik untuk masing-masing jurusan belum mampu menunjang keberhasilan program RSBI yang dimiliki oleh SMKN 1 Rangkasbitung, dan itu terlihat dari belum adanya beberapa ruang praktik yang harus dimiliki oleh setiap jurusan dalam menunjang proses pembelajaran. Dari 5 jurusan yang ada, hanya Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan saja yang hamper memenuhi jumlah ruang praktik yang harus dimiliki. 2. Moh. Jakfar Implementasi Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah di SDN Sawah 1 Ciputat, Program Studi Manajemen Pendidikan, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diperoleh data tentang impelentasi sarana dan prasarana sekolah di SDN Sawah 1 Ciputat dengan bentuk pelaksanaan yakni perencanaan kebutuhan, pengadaan, pemeliharaan, penyimpanan, dan inventarisasi, serta pengawasan. Dari keseluruhan pelaksanaannya sudah mencapai nilai yang cukup efektif, adapun yang menjadi perhatian, yakni dalam bidang pemeliharaan yang memerlukan peningkatan dengan menerapkan 5P, yakni penyadaran, pemahaman, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pembiasaan serta pendataan dalam pelaksanaannya. Berikutnya, dalam bidang penyimpanan yang membutuhkan perluasan ruangan untuk barang yang sudah tak layak pakai. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 5 Tangerang Selatan yang beralamat di Jalan Prima Barat no.59 Komplek Pondok Kacang Prima, Pondok Aren. Penulis memilih sekolah ini sebagai objek penelitian karena letak yang strategis dan sekolah ini merupakan sekolah unggulan di Tangerang Selatan yang memiliki manajemen sekolah yang baik serta memiliki fasilitas belajar yang sudah menunjang. Dari sekolah inilah penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan yang dimulai dari Oktober hingga akhir Desember 2014.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan dari deskripsi ini membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi di lingkungan di bawah pengamata, seperti apa pandangan partisipasi dan seperti apa peristiwa dan aktifitas yang terjadi di latar penelitian. 1 Alasan penulis menggunakan metode deskriptif adalah untuk mendapatkan penjelasan 1 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008 h. 174 deskriptif dan mengeksplorasi suatu fenomena atau masalah sosial yang sebenarnya dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Dalam hal ini penelitian akan mengadakan observasi untuk mengumpulkan keterangan seluas-luasnya mengenai hal tersebut.

C. Sumber dan Jenis Data

1. Sumber Data

Sumber Pengumpulan data ini adalah dari Kepala Sekolah SMPN 5 Tangerang Selatan, Wakil Bidang Sarana Prasarana SMPN 5 Tangerang Selatan, Staff TU SMPN 5 Tangerang Selatan. Penulis juga melakukan studi dokumentasi dan observasi untuk menguatkan hasil penelitian.

2. Jenis Data

a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, wakil bidang sarana prasarana, ketua TU dan guru bidang studi untuk memperoleh data implementasi strategi pengelolaan sarana prasarana pendidikan. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari keadaan sekolah dan profil sekolah, dokumen-dokumen atau foto yang berisi sarana prasarana sekolah tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun instrument yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara yaitu mengadakan wawancara langsung kepada pimpinan, wakil bidang sarana prasarana beserta staff TU mengenai sarana prasarana yang ada di SMPN 5 Tangsel. Hal ini bertujuan untuk menggali informasi