fasilitas dan juga pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah untuk KBM sehingga dapat menyaingi sarana sekolah swasta sekitar sekolah.
Dari hasil wawancara dan observasi lapangan, peneliti mencoba membuat strategi dan membuat kelemahan menjadi keunggulan dalam
sekolah tersebut. Diantaranya jika guru sudah mampu membuat perencanaan pembelajaran dengan tepat dan baik kemudian pihak
sekolah dapat menghadapi tuntutan perkembangan IPTEK serta IMTAQ dengan menyesuaikan pemanfaatan sapras yang tersedia di
sekolah. Selanjutnya dengan adanya rapat rutin mengenasi sapras dapat membuat pemerintah mendukung sepenuhnya mengenai pengadaan
kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah. Kemudian karena murid yang sekolah di SMPN 5 Tangsel tidak dipungut biaya berdampak pada
keterlambatan datangnya pengadaan sapras yang dibutuhkan, hal ini menuntut guru untuk lebih berinovasi dan kreatif demi kelancaran
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
3
Dengan fasilitas yang tersedia di SMPN 5 Tangsel dapat menghadapi perubahan teknologi yang
berkembang cepat serta memanfaatkan dana yang dicairkan oleh pemerintah secara efisien karena pihak sekolah terjun langsung untuk
survey harga dan kualitas barang.
c. Strategi Operasional
Mekanisme dalam perencanaan kebutuhan sarana prasarana sekolah dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan tim
sarana prasarana sekolah yang membahas apa saja yang menjadi kebutuhan sekolah, kendala apa saja dalam pengadaan kegiatan belajar
mengajar juga penunjang belajar lainnya, lalu di dalam rapat koordinasi juga dibahas tentang pengevaluasian sekolah mengenai sarana dan
prasarana sekolah. Perumusan strategi ini melibatkan kepala sekolah,
3
Wawancara dengan Guru Fisika Umiyati
wakasek sarana prasarana, dan pengurus barang atau tim sarana dan prasarana.
Sekolah sangat mengusahakan pada kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, Merencanakan
pengadaan internet gratis merupakan strategi sekolah yang berkualitas dengan mengajukan proposal kepada pemerintah setempat, sekolah
melakukan ini agar pembelajaran bisa tepat dalam pemberian materi khususnya pada pembelajaran TIK.
4
Dalam pemenuhan sarana dan prasarana sekolah harus memanfaatkan sumber dana lain selain dari
sekolah untuk kegiatan yang memerlukan dana yang cukup banyak bisa dari orang tua siswa atau dari pihak lain. Ketika sarana dan prasarana
sudah diusahakan oleh pihak sekolah, tentunya sekolah harus mengadakan pembinaan terhadap siswa dalam menjaga sarana dan
prasarana sekolah dalam rangka peningkatan kualitas siswa yang mencakup kegiatan IMTAK. Dalam kegiatan pembinaan perlu
memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk kegiatan penyadaran siswa mengenai dampak kecerobohan dalam penggunaan sarana dan
prasarana sekolah. Setiap program kegiatan pasti membutuhkan dukungan bukan
hanya dari sumber daya manusia tetapi juga sumber daya penting lainnya yaitu mengenai pembiayaan. Hal ini juga perlu diperhitungkan
karena tanpa adanya anggaran suatu kegiatan tidak akan berjalan dengan efektif sesuai dengan perencanaan. Dengan demikian, sekolah
harus mengajukan kebutuhan selama satu tahun melalui RKT Rencana Kerja Tahunan. Di dalam RKT Rencana Kerja Tahunan sekolah
mengajukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam kegiatan selama 1 tahun Januari-Desember.
5
4
Wawancara dengan Guru TIK Haerudin
5
Wawancara dengan Bidang Sarana Prasarana Fatur Rachman
Bantuan pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung KBM sehari-hari terutama yang menggunakan sarana khusus seperti Lab.
Bantuan pemerintah sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar, terlebih lagi sekolah harus mempunyai fasilitas pendukung
lainnya seperti Lab karena Lab sangat membantu jika fasilitas dan perabotnya sangat memadai. Kondisi lingkungan sekolah yang nyaman
menambah nilai sekolah di mata masyarakat dan juga calon siswa baru. Kondisi lingkungan yang baik juga sangat membantu dan menarik
calon peserta didik untuk sekolah di SMPN 5 Tangerang Selatan, keadaan sekolah yang bersih dan nyaman membuat masyarakat
khususnya orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMPN 5 Tangerang Selatan karena sekolah dengan fasilitas yang memadai tidak
cukup tanpa adanya kenyamanan dan kebersihan di lingkungan sekolahnya. Perawatan secara berkala untuk setiap bantuan yang
diberikan oleh pemerintah sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada Negara.
6
Dalam merumuskan strategi itu tentu menemukan beberapa hambatan, salah satu hambatan ini terkait dengan masalah pembiayaan,
karena terkadang pencairan dana dilakukan secara bertahap dan tidak tepat waktu. Untuk mengatasi hal tersebut, selaian dana dari
pemerintah berupa BOS dan BOSDA, maka pihak sekolah memanfaatkan sumber lain yaitu koperasi. Ketika sumber dana ada
dalam hambatan, maka koperasi dapat meminjamkan dana untuk digunakan oleh pihak sekolah.
Merujuk dari penjelasan di atas mengenai strategi umum tentang perencanaan pembelajaran guru yang berkaitan dengan penyesuaian
perkembangan IPTEK dan IMTAQ maksudnya adalah setiap guru sudah faham betul mengenai isi silabus dan materi ajar yang akan
6
Wawancara dengan Kepala Sekolah Alan Suherlan
disampaikan kepada murid, jadi guru dapat menyesuaikan kapan harus menggunakan sapras dan ruangan lab atau hanya memberikan teori saja
di ruang kelas. Untuk menunjangpembelajaran tentu perlu adanya sarana dan prasarana yang berkualitas dan berkuantitas, maka perlu
adanya rapat koordinasi mengenai sarana dan prasarana apa saja yang menjadi prioritas dan sangat penting untuk berjalannya proses belajar
mengajar, dengan adanya rapat koordinasi yang rutin maka pihak pemerintah akan mendukung penuh untuk proses pengadaan sarana dan
prasarana sekolah. Dalam proses pengadaan sarana dan prasarana tentu mengalami hambatan, karena tidak hanya 1 sekolah saja yang menjadi
perhatian pemerintah, maka pemerintah juga penting memilah milih sekolah yang prioritasnya lebih penting dalam menunjang proses
belajar mengajar sehingga terjadinya keterlambatan dalam proses pengadaan sarana dan prasarana sekolah, karena proses pengadaan
sarana dan prasarana yang datang tidak tepatwaktu maka SMPN 5 mengambil alternative dalam proses belajar mengajar menuntut guru
untuk lebih berinovasi dan kreatif untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Tak jarang guru membawa sarana dari rumahnya sendiri
atau menggunakan alternative lain jika terjadi hambatan pada saat penggunaan sarana. Alternative yang digunakan oleh sekolah untuk
tercapainya proses pembelajaran berdampak pada semangat guru dan siswa dalam belajar untuk menghadapi tantangan global dalam bidang
tekhnologi yang sangat berkembang pesat, dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada serta inovasi-inovasi para guru dapat
membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar untuk siap menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan.