Penentuan dan Penyusunan Variabel 1. Pengertian dan Macam Variabel

perusahaan pasti mempunyai standar kerja atau perilaku yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pekerjaan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, dan menginginkan para pegawai untuk mematuhi sehingga sebagai upaya untuk meningkatkan para pegawai dalam meningkatkan produktifitas kerja. 5. Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya dan kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Jadi, inisiatif adalah daya dorong kemajuan yang bertujuan untuk mempengaruhi kinerja organisasi . 3.5. Penentuan dan Penyusunan Variabel 3.5.1. Pengertian dan Macam Variabel Variabel dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Lebih jauh variabel kuantitaif terdiri dari ; 12 1. Variabel Nominal Variabel nominal yaitu Angka yang diterapkan hanya merupakan symbol tanda yang akan dianalisis yakni ’ya’ atau ’tidak’. 2. Variabel Ordinal Variabel ordinal adalah variabel yang menunjukkan tingakatan-tingkatan misalnya panjang, kurang panjang, pendek. 3. Variabel Interval 12 Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2006. Prosedur Penelitian Sutau Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka cipta, pp. 1116-117 Universitas Sumatera Utara Variabel interval variabel yang mempunyai jarak, jika dibandingkan dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. 4. Variabel Rasio Variabel rasio adalah variabel perbandingan. Variabel ini dalam hubungan antar-sesamanya merupakan ”sekian kali”. 3.5.2. Teknik Penyusunan Skala Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian antara lain adalah: 13 1. Sangat setuju 1. Setuju 1. Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah diterapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variable penelitian. Dengan skala Likert, variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variablel Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item – item yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai tingkatan dari sangat poitif sampai sanagt negatif, yang dapat berupa kata – kata antara lain: 2. Setuju 2. Sering 3. Ragu - ragu 3. Kadang - kadang 13 Sugiyono, Prof. Dr. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta, pp. 86-92 Universitas Sumatera Utara 4. Tidak pernah 4. Hampir tidak pernah 5. Sangat tidak pernah 5. tidak pernah Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,misalnya. 1. Setuju selalu sangat diberi skor 5 2. Setuju sering positif diberi skor 4 3. Ragu – ragu kadang – kadang netral diberi skor 3 4. Tidak setuju hamper tidak pernah negatif diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju tidak pernah sangat negatif diberi skor 1 2. Skala Guttman Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban tegas, yaitu: “ya - tidak”, “benar – salah”, “pernah – tidak pernah”, “positif – negatif” dan lain – lain.Data diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. Jadi jika pada skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, amka pada skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. 3. Semantic Deferential Skala pengukuran yang berbentuk Semantic Deferential dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihgan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis, yang jawabannya sangat positifnya terletak dibawah bagian kanan garis, dan jawabannya yang sangat negative terletak dibagian garis, atau sebaliknya. Universitas Sumatera Utara Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap karakteristik yang dipunyai oleh seseorang. 4. Rating Scale Rating Scale merupakan suatu skala pengukuran yang bias dikatakan fleksibel. Karena skala ini tidak terbatas hanya untuk pengukuran sikap dari responden, tetapi juga dapat juga dipakai untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena – fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi suatu kelompok masyarakat, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan dan lain – lain.

3.6. Metode Pengumpulan Data