3.7. Kuisioner
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instumen pengumpul data:
16
1. Tahap Persiapan, yaitu :
Sebelum kuesioner disusun maka harus melalui prosedur ;
a. Merumuskan maksud dan tujuan penelitian
b. Menyusun pertanyaan kuisioner dengan rincian aspek yang berhubungan.
c. Angket yang sudah disiapkan dianjurkan untuk dikonsultasikan dengan seorang atau lebih pakar dalam bidang yang diselidiki.
d. Kemudian susunlah petunjuk pengisian kuesioner dalam memandu responden
2. Tahap uji coba Try Out kuesioner Tahap uji coba bertujuan untuk :
a. Memeriksa kemungkinan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang kurang
jelas maksudnya bagi responden. b.
Memeriksa kemungkinan terdapat kata-kata yang asing sehingga tidak dimengerti oleh responden.
c. Memeriksa kemungkinan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang terlalu
dangkal dalam mengungkapkan masalah penelitian.
16
Arikunto, suharsimi, Prof. Dr. 2006.op.cit.pp. 225.
Universitas Sumatera Utara
d. Memeriksa kemungkinan terdapat pertanyaan yang tidak relevan dengan
masalah dan tujuan penelitian. 3. Penyebaran Pengisian Kuesioner
Tahap berikutnya adalah menyampaikan kuesioner kepada responden untuk diisi agar data yang diperlukan dalam suatu penelitian dapat dikumpulkan.
4. Tindak lanjut Follow Up kuesioner Tindak lanjutnya dapat berupa :
a. Penanggulangan masalah angket yang belum kembali, dengan
memberikan surat susulan kepada responden b.
Peneliti dapat meminta bantuan pihak ketiga yang disegani dan dihormati oleh responden baik secara langsung maupun perantara surat
c. Dilakukan pengecekan terhadap jawaban angket untuk mengetahui
konsistensi jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya prosedur pembuatan kuesioner dapat dilihat paada
gambar 3.3.
3.8. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mngukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjuk
Universitas Sumatera Utara
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tetang validitas yang dimaksud..
Uji validitas digunakan untuk menguji ketepatan data. Ada dua jenis validitas sesuai dengan cara pengujiannya yaitu validitas eksternal dan validitas
internal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3. Pohon Prosedur Pembuatan Kuesioner
Universitas Sumatera Utara
a. Validitas eksternal
Validitas eksternal adalah instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai
variabel penelitian yang dimaksud. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi
product moment. Rumus I : Dengan nilai simpangan
2 2
Y X
XY R
XY
∑ ∑
=
Rumus II : Dengan angka dasar
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
R
XY
b. Validitas internal
Validitas internal adalah validitas dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan.dengan kata
lain sebuiah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung instrumen secara keseluruhan yaitu
mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Bagian instrumen yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa butir – butir
soal test dari angket, tetapi dapat pula kumpulan dari atribut yang mencerminkan suatu faktor. Berhubungan dengan ini maka dikenal adanya validitas tinggi dan
validitas rendah.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah instrumen memiliki validitas tinggi apabila butir – butir yang membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang fungsi instrumen. Sebuah
instrumen dikatakan memiliki validitas tinggi apabila faktor – faktor yang merupakan bagian dari instrumen tidak menyimpang dari fungsi – fungsi
instrumen. Untuk mengukur nilai validitas dapat diperoleh dengan menghitung nilai
korelasi antara masing – masing pernyataan dengan skor totalnya. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh pearson, yang dikenal
dengan rumus korelasi product moment. Korelasi ini banyak digunakan untuk ukuran sampel yang relatif besar, sehingga bisa didekati dengan distribusi normal.
[ ][
]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
XY
Suatu kuisioner yang memuat pertanyaan tidak jelas bagi responden, tidak termasuk valid. Dengan validitas data dapat menilai seberapa baik penarikan
kesimpulan tersebut didukung. Adapun langkah dalam melakukan uji validitas adalah :
1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.
2. Mencari defenisi dan rumusan konsep yang akan diukur yang telah ditulis para
ahli dalam literatur. 3.
Jika di dalam literatur tidak diperoleh defenisi atau rumusan konsep yang akan diukur, maka peneliti membuat defenisi dan rumusan konsep tersebut. Untuk
Universitas Sumatera Utara
lebih mematangkan defenisi dan rumusan tersebut, maka peneliti mendiskusikan dengan para ahli lain.
4. Menanyakan langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspek
konsep yang akan diukur. 5.
Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta untuk menyatakan apakah mereka setuju atau tidak dengan
masing – masing pertanyaan. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah ini maka distribusi nilai akan lebih
mendekati kurva normal. Asumsi kurva normal sangat diperlukan dalam statistik.
6. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
3.9. Reliabilitas