13
Anggapan  kejar  target  tersebut  menjadikan  subjek  hanya  sebagai  objek,  jika ditanyakan  kepada  kelompok  penerima,  belum  tentu  mereka  membutuhkan
bantuan  tersebut  karena  belum  punya  usaha  yang  layak  untuk  didanai.  Sebagian masyarakat  tidak  menggunakan  pinjaman  untuk  modal  usaha,  bahkan  digunakan
untuk keperluan sehari-hari. Permasalahan-permasalahan  ini  muncul  akibat  tidak  berjalannya  fungsi
setiap  struktur  dalam  lembaga  yang  bertanggung  jawab,  seperti  yang  dikatakan Robert  K.  Merton  dalam  George  Ritzer  2010  fungsi  dalam  struktur  bisa  saja
berupa  fungsi  manifest  dan  fungsi  latent.  Fungsi  manifest  sebagai  fungsi  yang diharapkan sedangkan fungsi latent sebagai fungsi yang tidak diharapkan.  Merton
juga  mengatakan  bahwa  suatu  struktur  yang  disfungsi  akan  selalu  ada. Berdasarkan  observasi  sementara,  peneliti  melihat  adanya  kecenderungan
disfungsi pelaksanaan yang terjadi dalam pelaksanaan Simpan Pinjam Perempuan di  Desa  Batu  Anam.  Berdasarkan  gejala-gejala  dan  kecenderungan  disfungsi
itulah, maka menjadi  alasan peneliti untuk melihat dan meneliti disfungsi seperti apa  yang  terjadi  dalam  pelaksanaan  kegiatan  Simpan  Pinjam  bagi  Perempuan
dalam  Program  Nasional  Pemberdayaan  Masyarakat  Mandiri  Perdesaan  di  Desa Batu Anam, Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  tersebut  maka  peneliti  membuat  rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana  pelaksanaan  kegiatan  Simpan  Pinjam  bagi  Perempuan  SPP
dalam  Program  Nasional  Pemberdayaan  Masyarakat  PNPM  Mandiri
Perdesaan di Desa Batu Anam, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan?
Universitas Sumatera Utara
14
2. Bagaimana  disfungsi  yang  terjadi  dalam  kegiatan  Simpan  Pinjam
Perempuan  SPP  di  Desa  Batu  Anam,  Kecamatan  Rahuning,  Kabupaten Asahan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan  latar  belakang  dan  rumusan  masalah  diatas,  maka  yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk  mengetahui  bagaimana  pelaksanaan  kegiatan  Simpan  Pinjam
Perempuan  SPP dalam program PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Batu
Anam, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan.
2. Untuk  mengetahui  disfungsi  apa  saja  yang  terjadi  dalam  Simpan  Pinjam
Perempuan  di  Desa  Batu  Anam,  Kecamatan  Rahuning,  Kabupaten Asahan.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat  merupakan  sesuatu  yang  diharapkan  ketika  sebuah  penelitian sudah selesai ditulis. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.4.1  Manfaat teoritis
Hasil  penelitian  ini  diharapkan  agar  dapat  menambah  wawasan  kajian ilmiah  dan  referensi  penelitian  ilmiah  selanjutnya,  khususnya  bagi  mahasiswa
departemen  Sosiologi  Fakultas  Ilmu  Sosial  dan  Politik  Universitas  Sumatera Utara, serta untuk memberikan sumbangan pengetahuan mengenai pemberdayaan
masyarakat.
1.4.2  Manfaat praktis
1. Menjadi  sumbangan  pemikiran  bagi  kementrian  dalam  negeri  untuk
senantiasa memantau dan mengkontrol program tersebut.
Universitas Sumatera Utara
15
2. Manjadi  masukan  dan  sumbangan  pemikiran  bagi  pemerintah  pusat
maupun  daerah  dalam  merumuskan  program-program  pemberdayaan masyarakat lainnya.
1.5. Definisi Konsep
Konsep  sangat  diperlukan  untuk  mempermudah  dan  memfokuskan penelitian.  Konsep  merupakan  rangkaian  pengertian  logis  yang  dipakai  untuk
menentukan  jalan  pemikiran  dalam  penelitian  untuk  memperoleh  permasalahan yang  tepat.  Dengan  kata  lain  konsep  adalah  istilah-istilah  yang  mewakili  atau
menyatakan suatu pengertian tertentu. Adapun konsep-konsep dalam penelitian ini adalah:
1. Disfungsi  yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dalam pelaksanaan
kegiatan  Simpan  Pinjam  Perempuan  ini  tidak  berjalan  sesuai  dengan
Modul Pelatihan PNPM-Mpd dan SOP SPP.
2. PNPM-Mpd  yaitu  program  nasional  pemberdayaan  masyarakat  mandiri
pedesaan  PNPM  Mandiri  Pedesaan  atau  PNPM-Pedesaan  atau  Rural PNPM  merupakan  salah  satu  program  pemberdayaan  masyarakat   yang
mendukung  PNPM  Mandiri  yang  wilayah  kerja  dan  target  sasarannya adalah  masyarakat  perdesaan.  PNPM  Mandiri  Perdesaan  mengadopsi
sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan
PPK yang telah dilaksanakan sejak 1998-2007.
3. Simpan  Pinjam  bagi  Perempuan  SPP  yaitu  salah  satu  kegiatan  dalam
PNPM-Mpd  yang  dalam  pelaksanaannya  dilakukan  oleh  ibu-ibu  yang membentuk  satu  kelompok.  Kegiatan  ini  merupakan  pemberdayaan  yang
dalam  pelaksanaannya  memberikan  bantuan  modal  yang  ditujukan  bagi
Universitas Sumatera Utara
16
mereka  yang  dinilai  sudah  memiliki  usaha  yang  cukup  untuk  dapat membiayai  kebutuhan  dasar  mereka,  namun  masih  perlu  ditingkatkan.
Tujuan  dari  Simpan  Pinjam  Perempuan  ini  adalah  mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam di perdesaan, kemudahan akses pendanaan
usaha  skala  kecil,  pemenuhan  kebutuhan  pendanaan  sosial  dasar  dan memperkuat  kelembagaan  kegiatan  kaum  perempuan  serta  mendorong
pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja.
4. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya-upaya yang dapat merubah taraf
hidup  masyarakat  ke  arah  yang  lebih  baik  dan  sejahtera.  Pemberdayaan masyarakat  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah  pemberdayaan
khusus perempuan melalui kegiatan Simpan Pinjam Perempuan SPP.
Universitas Sumatera Utara
17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Struktural Fungsional
Dalam  Ritzer  dan  Goodman  2010  penekanan  yang  terjadi  pada  teori struktural  fungsional  bersumber  pada  bagaimana  dalam  perkembangan  tersebut
mencakup  keragamannya,  tercipta  sebuah  keseimbangan  equilibrium  atau dinamic  equlibrium  keseimbangan  berjalan  notebene  berasal  dari  fungsi  dan
peran masing-masing individu yang ada dalam masyarakat. Parsons  menyebutkan keseimbangan dapat tercipta dengan konsep Adaptation adaptasi, Goals tujuan,
Integration integrasi, dan Latern Pattern Maintenance pemeliharaan pola-pola. Konsep AGIL  Parsons diatas digunakan untuk  bertahan defensed dalam
sebuah  struktural  fungsional.  Sebuah  tatanan  masyarakat  tentu  akan  dipengaruhi oleh  subsistem  yang  ada  didalamnya  struktur  fungsionalisme  diantaranya;
subsistem  ekonomi,  perubahan  ekologis  lingkungan  tempat  tinggal,  politik, kebudayaan, dan sosialisasi.
Struktural  fungsionalisme  berjalan  melalui  individu-individu  individu Act  sebagai  aktor  dengan  menjalankan  fungsi  dan  perannya  masing-masing
melalui  bentuk  adaptasi  terhadap  subsistem  struktural  fungsionalisme,  yang menghasilkan  sebuah  tindakan  unit  aksi.  Dari  unit  aksi  inilah  kemudian  terjadi
sistem  aksi  act  system  dimana  masyarakat  telah  menemukan  tujuan  dari  aksi tersebut,  sehingga  terbentuklah  sebuah  tatanan  masyarakat  dengan  keunikannya
tersendiri, yang kemudian akan mengalami perubahan yang lebih kompleks.
Universitas Sumatera Utara