51
Pada pinjaman ini beliau mendapatkan pinjaman sebesar Rp.5.000.000 yang diakui beliau karena tidak adanya usaha maka beliau hanya berani
meminjam uang sebesar itu, karena khawatir jika meminjam terlalu banyak akan susah membayarnya di kemudian hari, walaupun ada teman satu kelompoknya
bisa mendapatkan pinjaman sampai dengan puluhan juta walaupun tidak memiliki usaha juga. Menurut ibu A, beliau tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut
karena beliau juga merasa kalau terlalu besar akan membuat dirinya sulit memikirkan bagaimana bisa mengembalikannya karena tidak memiliki usaha.
4.2.3 KPMD Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
Nama : SM bukan nama sebenarnya
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Ibu SM seorang ibu rumah tangga yang memiliki 3 orang anak, anak pertama sudah menikah, anak kedua kuliah dan anak ketiga masih sekolah kelas 3
SMA. Ibu SM juga bekerja sebagai guru SD yang berada dalam lokasi Perkebunan Asian Agri. Beliau bekerja sejak 27 tahun lalu dan menjabat sebagai
KPMD sejak 5 tahun terakhir. Jabatan sebagai KPMD ditunjuk langsung melalui musyawarah masyarakat dan pemerintahan desa yang salah satu tugasnya yaitu
mengawasi dan mendampingi keberlangsungan program SPP. Suami beliau juga bekerja sebagai guru SD di sekolah berbeda dengan
beliau dan berada diluar wilayah Desa Batu Anam. Menurut Ibu SM program SPP
Universitas Sumatera Utara
52
ini adalah program yang bertujuan untuk memberikan pinjaman modal agar para kaum ibu yang memiliki usaha rumahan dapat berkembang untuk bisa
menghidupi keluarganya tanpa harus lagi hanya bergantung pada penghasilan suami.
Ibu SM terpilih menjadi kader dalam program pemberdayaan ini karena hasil musyawarah, sehingga sudah 5 tahun belum ada pergantian, biasanya ini
akan diganti jika sudah dilakukan kembali musyawarah yang dilakukan oleh pemerintah desa. Ibu SM mengatakan bahwa saat ini informasi kurang menyebar
karena memang keterbatasan dari SPP sendiri bahwa dalam satu periode itu tidak lebih dari 10 kelompok yang akan menerima pinjaman dari SPP.
Bukan karena adanya unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihaknya ataupun pihak SPP sendiri. Menurut beliau justru jika tidak ada batasan ini ingin
sekali rasanya beliau mengajak semua kaum ibu, karena adanya batasan tersebut, terkadang beliau dianggap tidak adil dalam lingkungan masyarakat, oleh karena
itu saat ini beliau telah mencoba setiap tahunnya untuk mengganti kelompok- kelompok yang akan ikut. Kelompok yang sebelumnya sudah pernah ikut di
usahakan tidak akan mendapat lagi, karena seharusnya mereka sudah bisa memutar modal yang diperoleh diperiode sebelumnya sehingga bisa memberikan
kesempatan untuk masyarakat lain yang memiliki usaha untuk mendapatkan pinjaman modal.
Universitas Sumatera Utara
53
4.2.4 Staf PNPM-Mpd di Kecamatan