Gaya Bahasa Kajian Struktural
                                                                                penafsiran  tentang  emosi  itu.  Oleh  karena  itu,  sastra  populer  yang  baik  banyak mengundang pembaca untuk mengidentifikasikan dirinya.
21
Nurgiyantoro  mengatakan  bahwa  novel  populer  adalah  novel  yang  pada masanya  banyak  penggemarnya,  khususnya  pembaca  di  kalangan  remaja.  Ia
menampilkan masalah-masalah yang aktual dan selalu menzaman, namun hanya sampai pada tingkat permukaan. Novel populer tidak menampilkan permasalahan
kehidupan secara intens, tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan. Sebab, jika demikian halnya, novel populer akan jadi berat, dan berubah menjadi novel serius
dan  boleh  jadi  akan  ditinggakan  pembacanya.  Oleh  karena  itu,  novel  populer pada  umumnya  bersifat  artifisial,  hanya  bersifat  sementara,  cepat  ketinggalan
zaman,  dan  tidak  memaksa  orang  untuk  membacanya,  sekali  lagi.  Ia  biasanya cepat  dilupakan  orang.  Apalagi  dengan  munculnya  novel-novel  baru  yang  lebih
populer.
22
Stanton  dalam  Nurgiyantoro  mengatakan  novel  populer  lebih  mudah dibaca  dan  lebih  mudah  dinikmati  karena  ia  memang  semata-mata
menyampaikan  cerita.  Ia “tidak  berpretensi”  mengejar  efek  estetis,  melainkan
memberi  hiburan  langsung  dari  aksi  ceritanya.  Masalah  yang  diceritakan  pun ringan-ringan  saja,  tetapi  aktual  dan  menarik,  yang  terlihat  pada  masalah  yang
itu-itu  saja.  Cinta,  asmara  barangkali  dengan  sedikit  berbau  porno  dengan model  kehidupan  yang  berbau  mewah.  Kisah  percintaan  antara  pria  tampan
dengan  wanita  cantik  secara  umum  cukup  menarik,  mampu  membuai  pembaca remaja  yang  memang  sedang  mengalami  masa  peka  untuk  itu,  dan  barangkali,
dapat untuk sejenak melupakan kepahitan hidup yang dialaminya secara nyata.
23
Bisa  disimpulkan  bahwa  novel  populer  dapat  dilihat  dari  berbagai  sisi pemahaman.  Dikatakan  populer  karena  mengikuti  tren  atau  selera  pasar  yang
sedang diminati dan isinya tidak berat, berat di sini maksudnya tidak membahas secara  mendalam  hakikat  kehidupan  hanya  pada  permukaannya  saja.  Namun
batasan-batasan  antara  populer  dan  serius  agaknya  memang  sulit  untuk dipisahkan bahkan didefinisikan.
21
Ibid., h. 18.
22
Ibid., h. 18.
23
Ibid., h. 19.
2 Novel Serius
Novel  serius  merupakan  jenis  karya  sastra  yang  dianggap  pantas dibicarakan  dan  diapresiasi  oleh  akademisi  sastra.  Dalam  sejarah  sastra,  novel
yang  bermunculan  cenderung  mengacu  pada  novel  serius.  Novel  serius  harus sanggup  memberikan  suatu  kesan  yang  mendalam  tentang  hakikat  kehidupan.
Novel  serius  yang  bertujuan  untuk  memberikan  hiburan  kepada  pembaca,  juga memunyai  tujuan  memberikan  pengalaman  yang  berharga  dan  mengajak
pembaca  untuk  meresapi  lebih  sungguh-sungguh  tentang  masalah  yang dikemukakan.
24
Berbeda dengan novel populer  yang selalu mengikuti selera pasar, novel sastra  tidak  bersifat  menghamba  pada  pembaca.  Novel  sastra  cenderung
menampilkan  tema-tema  yang  lebih  serius.  Teks  sastra  sering  mengemukakan sesuatu secara implisit sehingga hal ini bisa dianggap menyibukkan pembaca.
Nurgiyantoro  mengungkapkan  bahwa  dalam  membaca  novel  serius,  jika ingin  memahaminya  dengan  baik  diperlukan  daya  konsentrasi  yang  tinggi
disertai  dengan  kemauan  untuk  itu.  Novel  jenis  ini,  di  samping  memberikan hiburan  juga  terimplisit  tujuan  memberikan  pengalaman  yang  berharga  kepada
pembaca atau paling tidak mengajak pembaca untuk meresapi dan merenungkan secara lebih sungguh-sungguh tentang permasalahan yang dikemukakan.
25
Kecenderungan  yang  muncul  pada  novel  serius  memicu  sedikitnya pembaca  yang berminat  pada novel sastra ini. Meskipun demikian, hal ini tidak
menyebabkan popularitas novel serius menurun. Justru novel ini mampu bertahan dari waktu ke waktu. Misalnya, roman Romeo Juliet karya William Shakespeare
atau karya Sutan Takdir, Armin Pane, Sanusi Pane  yang memunculkan polemik yang muncul pada dekade 30-an yang hingga saat ini masih dianggap relevan dan
belum ketinggalan zaman.
26
Novel  Dimsum  Terakhir  karya  Clara  Ng  dapat  dikategorikan  sebagai novel  serius  dan  patut  diteliti  oleh  akademisi  sastra.  Novel  ini  tidak  mengikuti
selera pasar. Materi dan tema yang diusung oleh novel ini bukan tema percintaan
24
Ibid.,h. 19.
25
Ibid., h. 18 —19.
26
Ibid., h. 21.
                                            
                