Tokoh dan Penokohan Unsur Intrinsik
                                                                                b. Siska Tan Mei Xia Siska merupakan anak Anas dan Nung yang pertama lahir. Sifatnya keras
kepala,  berpendirian  kuat,  memiliki  kontrol  diri  yang  hebat,  namun  juga tempramental.  Siska  seorang  yang  perfeksionis  dan  profesional.  Siska  selalu
menjadi  pemenang  dalam  segala  hal.  Ia  seorang  perempuan  yang  cerdas  dan mandiri.
Sebagai seorang pebisnis, Siska dituntut untuk selalu bersifat profesional. Dalam  mengontrol  emosi,  Siska  sangat  piawai.  Siska  tidak  akan  menunjukkan
dirinya  yang  sedang  dalam  tekanan  emosi.  Tidak  seperti  Indah  yang  selalu tergagap menahan emosinya, kontrol diri Siska sangat baik. Kontrol diri yang baik
ini terlihat dalam kutipan berikut. “Maaf,”  katanya  sopan.  Pita  suaranya  bergetar  dalam  gelagak
professional  yang  telah  dilakukannya  berjuta-juta  kali  tidak  ada  titik-titik emosi  jengkel  yang  berseliweran  di  wajahnya.  Siska  mempunyai  kontrol
diri yang amat kuat. Kalau saja para kliennya tau apa  yang sedang terjadi di dalam
pikirannya…
9
Kontrol diri yang kuat tidak serta merta lahir begitu saja dalam diri Siska, butuh  latihan,  butuh  kerja  keras  untuk  mendapatkannya.  kontrol  diri  yang  baik
merupakan  kebutuhan  bagi  Siska  mengingat  ia  adalah  seorang  wanita  karier.  Ia adalah bos dari salah satu perusahaan di Singapura. Siska tentunya harus memiliki
kontrol diri yang baik demi menunjang karir bisnisnya. Siska  seorang  yang  perfeksionis,  tidak  hanya  dalam  pekerjaan,  namun
dalam berpenampilan dan gaya hidup pun ia menunjukkan kesempurnaan dirinya. Berpakaian  matching  layaknya  kaum  sosialita  dan  menggunakan  jasa  maskapai
kelas  utama.  Ini  semua  menunjukkan  bahwa  Siska  adalah  pribadi  yang berkarakter kuat.
Rincian  penampilan  memperlihatkan  kepada  pembaca  tentang  usia, kondisi  fisikkesehatan  dan  tingkat  kesejahteraan  si  tokoh.  Kutipan  dibawah  ini
akan menunjukkan kepada pembaca status sosial Siska.
9
Clara Ng, Op. cit., h. 16.
Di  Bandara  dan  gerbang  kedatangan  yang  berbeda,  pesawat  lain baru saja mendarat. Seperti biasanya, penerbangan dari Siangapura berlalu
dengan  mulus.  Siska  duduk  full  gaya  di  kursi  penumpang  firstclass. Kacamata  hitamnya  tidak  lepas  membingkai  wajahnya.  Hari  ini  dia
mengenakan  baju  serba  cokelat.  Bahkan  tas  jinjingnya  pun  berwarna senada.
10
… Sekujur  tubuhnya  dibekap  benda-benda  yang  tampak  glamour.
Bermerek tentu saja. Siska sangat pemilih untuk baju, tas, sepatu, dan apa pun yang dikenakannya. Kualitas nomer satu. Merek terkenal.
11
Kutipan  di  atas  mempertegas  status  sosial  tinggi  yang  dimiliki  Siska. Hanya  orang-orang  berada  saja  yang  mampu  bergaya  hidup  seperti  Siska.
Semuanya  serba  terbaik,  serba  first  class.  Penampilan  yang  sempurna  tidak  lain untuk menunjang pekerjaan Siska sebagai seorang bos di salah satu perusahaan di
Singapura.  Apa  yang  dikenakan  dan  dilakukan  Siska  juga  mewakili  perusahaan yang dipimpinnya. Untuk itulah Siska harus selalu berpenampilan sempurna.
Indah berhenti berbicara. Dia gelagapan, mencari udara. Siska  memanfaatkan  kesempatan  untuk  memotong  perkataan
Indah. “pertama, untuk menyegarkan ingatanmu, yang memberitahu papah
di rumah sakit adalah aku. Aku C’est moi. Kedua, kan kamu yang tinggal
di  Jakarta.  Satu  kota  dengan  papa,  naik  bajaj  juga  sampai.  Apa  salahnya sih  kalau  kamu  yang  memantau  kesehatan  Papa?  Dan  ketiga,  for  your
information,  aku  bukan  jalan-jalan  di  Hongkong.  Malah,  aku  sudah  lama gak  jalan-jalan.  Aku  di  Hongkong  untuk  urusan  bisnis,  catat  itu  baik-
baik”
12
Kutipan di atas menunjukkan karakter Siska yang cerdas dan tegas. Siska mampu  memberikan  argumentasi  yang  logis  untuk  mematahkan  tuduhan  Indah.
Di sini terlihat Siska yang “selalu menang”.
10
Ibid., h. 27.
11
Ibid., h. 85.
12
Ibid., h. 32.
c. Novera Tan Mei Mei Novera  bayi  yang  paling  terakhir  lahir  dan  yang  paling  lemah.  Novera
identik  dengan  kelembutan.  Ia  seorang  guru  taman  kanak-kanak,  terlihat  dalam teks berikut.
Kelas mereka baru saja berakhir. Mainan anak-anak berserakan di segala sudut. Buku-buku  yang tadinya terletak rapi di Sudut Baca, tamak
tergeletak  di  karpet.  Biasanya  Novera  dan  Tanti  menghabiskan  waktu sekitar  sepuluh  menit  untuk  membereskan  ruangan  sebelum  berdiskusi
tentang  persiapan  kelas  esok  hari.  Tapi  sepertinya  pekerjaan  itu  bisa ditunda. Novera tidak terlihat gembira, tapi tampaknya dia juga tidak ingin
dikasihani dengan cara yang berlebihan
13
Sesuai  dengan  karakternya  yang  lembut  dan  tenang,  Novera  memilih pekerjaan  sebagai  guru  TK.  Dalam  keluarga,  Novera  pun  selalu  mengalah  dan
memilih  untuk  tidak  terlibat  dalam  konflik  saudara  kembarnya.  Hal  ini  terlihat dalam kutipan berikut.
Dari mereka berempat, dia yang terlihat paling kecil. Sedikit lebih pendek  daripada  Indah  dan  sedikit  lebih  kurus  daripada  Siska.  Matanya
pun yang terlihat paling sipit. Kulitnya paling putih. Aneh, biarpun mereka terlihat  mirip,  Novera  tidak  merasa  sama  dengan  ketiga  saudarinya  yang
lain. Khususnya dalam hal pribadi dan kehendak.
14
…
Novera  bayi  terlemah.  Sedikit-sedikit  sakit.  Sedikit-sedikit kedinginan.  Dia  yang  paling  akhir  berguling,  paling  akhir  tumbuh  gigi,
paling akhir berdiri, dan tentu saja paling akhir berjalan. Tumbuh menjadi gadis  yang  paling  pendiam  dan  tidak  neko-neko,  Novera  tidak  pernh
merasi ingin menyaingi kehebatan “kakak-kakaknya” yang lain.
Tidak. Tidak pernah ingin. Dari  kutipan  tersebut,  terlihat  Novera  yang  tenang  dan  sederhana.
Novera cenderung menjauhi hingar-bingar dunia. Ia memilih hidup dalam kesederhanaan  jiwa  dan  pikiran.  Novera  enggan  ikut  campur  dalam
konflik saudara kembarnya dan tidak suka menonjolkan diri.
13
Ibid., h. 24 —25.
14
Ibid., h. 48.
Novera  bayi  yang  paling  terakhir  dilahirkan.  Bayi  yang  paling lemah. Bayi yang pertumbuhannya paling lambat. Penulis melukiskan fisik
Novera sesuai  dengan karakternya  yang tenang dan lembut.  Fisik Novera yang  digambarkan  lemah  sejak  awal,  seperti  suatu  pertanda,  tali
penghubung yang logis. Novera menderita suatu penyakit yang merupakan malapetaka  bagi  setiap  wanita.  Kista  ganas  memaksa  rahimnya  harus
diangkat.  Penggambaran  awal  seolah  menjadi  prolog  atau  pengantar Novera  yang  menghadapi  satu  masalah  besar  yang  kemudian  mengubah
keyakinannya  menjadi  seorang  Khatolik  dan  berniat  menjadi  biarawati. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
“Kenapa dibaptis?” “Karena  saya  ingin  menjadi  Katolik,”  jawab  Novera
tenang.  Ketenangan  itu  hasil  mengumpulkan  keberanian  selama berminggu-minggu.
“Menjadi Katolik harus dibaptis.”
15
… Singkatnya sekali lagi, dia ingin menjadi biarawati.
Novera telah meyakini apa  yang dia inginkan dalam hidup ini. Seribu persen, tidak ada diskon. Tidak ada uang kembali. Tidak
ada  potongan.  Mantap,  tidak  tergoyahkan  oleh  apa  pun.  Bagai karang  keras  yang  mencuat  di  bibir  pantai  yang  tetap  kokoh
meskipun tiap hari dihajar ombak berair asin.
16
Masalah  dalam  hidupnya  membuat  Novera  membutuhkan  sebuah  tempat pelarian.  Agama  merupakan  tempat  pelarian  terbaik  bagi  Novera.  Menjadi
biarawati  seolah  menjadi  solusi  atas  permasalahannya.  Novera  berusaha menghindari kenyataan bahwa sebagai wanita ia tidak sempurna.
d. Rosi Tan Mei Xi Rosi  adalah  gadis  tomboi  yang  berubah  menjadi  seorang  transgender.  Ia
berbeda  dari  ketiga  saudarinya  yang  lain.  Rosi  sejak  kecil  sudah  merasakan kelainan  pada  tubuhnya.  Ia  tidak  menyukai  tubuh  wanitanya,  tidak  menyukai
15
Ibid., h. 70.
16
Ibid., h. 78.
pakaian  wanita.  Ia  tidak  menyukai  hal-hal  yang  berhubungan  dengan  wanita seperti keharusan memakai bra dan rok. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
Rosi  tahu  dia  berbeda  semenjak  usia  dini.  Sedini  ketika  matahari pubertas  mulai  terbit  di  kaki  langit.  Ketika  habis  masa-masa  ceria  dunia
kanak-kanak; ketika usia mulai menyentuh masa-masa kritis dan sensitive; ketika  berjuta-juta  pertanyan  tentang  hidup  mengalir  keluar;  ketika
keinginan  menggebu  untuk  mencoba  segala  sesuatu  tidak  tertahankan; ketika semangat tanpa batas menetas, meretas segala aturan dan rambu.
17
…
Apa  istilah  asingnya?  Transgender.  Transeksual.  Cewek  macho. Cewek kelaki-lakian. Whatever apalah arti label? Tidak penting.
Lebih gawat lagi, dia dapat menyandang predikat teraneh diantara yang  aneh.  Paling  minoritas  diantara  yang  minoritas.  Sudah  Cina,
transgender  pula.  Mana  yang  lebih  gawat  dari  pada  itu?  Katanya,  orang cina  di  Indonesia  mempunyai  tiket  gratis  pergi  ke  neraka  karena  terlalu
tertekan di Negara ini. Dalam kasus Rosi, lebih mengerikan lagi. Mungkin ini nerakanya neraka.
18
Penulis  menggambarkan  tokoh  Rosi  secara  panjang  lebar.  Dalam  kasus Rosi  yang  tidak  biasa,  transgender,  ada  sebuah  kutipan  menarik  di  atas  yang
berbunyi.  “Sudah  Cina,  transgender  pula.”  Semacam  nerakanya  neraka.  Rosi sudah  berbeda  sejak  kecil.  Ia  mengalami  masa  remaja  yang  suram.  Ia  dilanda
krisis  jati  diri  hingga  ia  menemukan  kenyamanan  menjadi  seorang  transgender dan  lesbian.  Karakter  Rosi  tomboi,  penulis  menggambarkannya  sebagai  Yang,
sesuatu  yang  kuat,  yang  terang,  yang  cerah.  Akan  tetapi,  ia  terlahir  sebagai  Yin, yang gelap, yang tenang, yang lembut. Ia pun memiliki kepribadian ganda, sebuah
penyakit psikologis yang ia derita ketika menginjak masa pubertas. Hal ini terlihat dalam teks berikut.
Pernahkah  kamu  merasa  dirimu  bukanlah  dirimu  yang sesunguhnya? Pernahkah kamu merasa ada jiwa lain yang hidup di dalam
dirimu?  Pernahkah  kamu  merasa  kamu  seharusnya  tidak  perlu  hadir  di dunia ini?
Rosi  berusia  delapan  belas  tahun  ketika  akhirnya  Roni  muncul. Sosok  Roni  gagah  dan  tampan,  walaupun  pribadinya  adalah  pantulan
17
Ibid., h. 41.
18
Ibid.
cermin  Rosi.  Roni  adalah  Rosi,  dalam  bentuk  yang  sebenar-benarnya. Roni memang telah lahir dalam diri Rosi semenjak gadis itu mencapai usia
puber, ketika eksistensi diri muncul ke permukaan.
19
Sosok  Roni  muncul  sebagai  identitas  bagi  Rosi,  Rosi  yang  lemah  yang memiliki  semua  wujud  keperempuanan  namun  memiliki  jiwa  laki-laki.  Roni
adalah Rosi  yang sebenarnya. Ia lebih banyak mengambil porsi keberadan dalam diri Rosi.
2. Tokoh Sampingan a. Nung AtasanaTan Tjin Yun Papa
Nung Atasana adalah seorang ayah yang bijaksana dan penuh cinta kepada keluarga.  Di  mata-mata  anak-anak  dan  istrinya,  ia  adalah  seorang  pria  penuh
wibawa  yang ucapannya dinanti  seluruh anggota keluarga. Hal  ini terlihat  dalam kutipan berikut.
Jemari Novera bertautan. Perlahan-lahan dia memajukan tubuhnya dan  berlutut  khusyuk.  Kepalanya  tertunduk.  Dalam  benaknya,  ayahnya
mungkin  satu-satunya  orang  di  dunia  yang  selalu  memahami keinginannya.  Jika  mereka  tidak  sama-sama  sepakat  tentang  satu  hal,
ayahnya  memberikan  kelonggaran  yang  luas  bagi  Novera  untuk memutuskan yang terbaik bagi hidupnya.
Ini termasuk ketika dia memutuskan menjadi pemeluk Khatolik..
20
Dalam teks di  atas terlihat sosok ayah  yang bijaksana, ayah  yang terbuka dan  demokratis.  Nung  memandang  persoalan  anak-anaknya  dari  sudut
pandangnya yang terbuka. Meskipun usia Nung sudah tua, tapi pola pikirnya tidak kolot, bahkan ia membebaskan Vera untuk memeluk Khatolik. Terlihat dalam teks
berikut. Setelah berdetik-detik sepi komentar sepi komentar, suara bariton
ayahnya muncul juga. “Menurut Papa, apa yang Vera putuskan itu bukn
kejahatan. Jadi soal yang satu ini, semunya terserah Vera.”
21
19
Ibid., h. 121.
20
Ibid., h. 69 –70.
21
Ibid., h. 73.
Dalam  teks  tersebut,  terlihat  Papa  yang  bijaksana  dan  demokratis.  Papa membebaskan  sepenuhnya  kepada  Novera  untuk  memeluk  agama  Khatolik  yang
diyakininya.  Nung  tidak  menghalangi  dan  melarang  Novera  menjadi  Khatolik, karena dalam pandangan Nung, Novera tidak melakukan tindakan kriminal  yang
harus dicegah dan dilarang. Nung  juga  seorang  pekerja  keras.  Ia  gigih  dalam  berjuang  untuk
mendapatkan  keturunan.  Ia  memilih  untuk  berusaha  ketimbang  menikah  lagi walaupun istrinya sudah mengizinkannya.
“Lu  pernah  denger  Suhu  Wong?  Dia  pinter  memohon  kepada dewa-dewi
kesuburan.” Itu kata temannya. “Di mana?”
Tanpa  pikir  panjang,  Nung  berangkat  ke  kelenteng  di  Singapura. Di sana dia didoakan dan diberikan empat patung kecil berupa anak-anak
yang  harus  dirawat  dan  diletakkan  di  dekat  meja  persembahan.  Katanya empat  patung  kesuburan  itu  dapat  mengeluarkan  aura  kesuburan  bagi
pasangan infertile.
Satu tahun berlalu lagi. Tanpa kehamilan, tanpa bayi.
“Lu mesti rajin merawat patung kecil itu” Nung menggosoknya tiap tiga hari sekali dengan cairan pembersih
kayu.  Setiap  kali  tangannya  mengangkat  hio,  dia  menyerukan  kesuburan pada dewa langit.
“Kamu  selalu  bisa  adopsi.”  Begitu  komentar  orang  lain.  Tidak- tidak ada adopsi. Itu tekad Nung.
…
Tepat  pada  tahun  ketiga  belas,  tiba-tiba  menstruasi  Anas  berhenti mendadak.  Pada  mulanya,  tidak  terjadi  letupan  kegembiraan.  Malah
kesedihan  merangkul  mereka  berdua.  Dua  setengah  bulan  kemudian, dokter memberikan konfirnasi bahwa Anas benar-benar mengandung pada
usia empat puluh tahun.
22
Kutipan  tersebut  menunjukkan  kegigihan  Nung  dalam  memperoleh keturunan. Ia mengabaikan nasihat orang lain untuk mengadopsi anak, ia memilih
untuk  berjuang  untuk  kehadiran  buah  hati  di  tengah  keluarga  mereka.  Nung mendapatkan  balasan  yang  setimpal  atas  kerja  kerasnya,  empat  orang  anak
kembar.
22
Ibid., h. 202 —203
b. Anas Mama Anas adalah ibu  dari  Indah bersaudara. Sifatnya lembut dan bijaksana.  Ia
menjadi teladan untuk anak-anaknya. Hal ini terlihat dalam teks berikut. “Di Negara tertentu, hujan dianggap sebagai peristiwa alam yang dipuja.
Manusia  menganggap  para  dewa  sedang  bersuka  cita.  Apalagi  jika  sudah  lama tidak turun hujan. Para petani tentu mengharapkan
hujan.” “Tapi  saya  tidak  mengharapkan  hujan.  Para  petani  tentu  mengharpkan
hujan,” seru Sisak keras kepala. “Mungkin  kamu  tidak.  Tapi  banyak  orang  menyukai  hujan.  Apalagi
mereka  yang  mempunyai  jiwa  romantis  dan  sentimental.  Sastrawan.  Pengarang hebat.  Pelukis.  Seniman  banyak  yang  sudah  berhasil  menulis  hujan  demikian
puitis.
23
Kutipan  tersebut  memperlihatkan  sosok  mama  yang  bijaksana,  mama menanggapi  protes  anak-anaknya  tentang  hujan  dengan  bahasa  yang  bijak  dan
memberikan argumen yang disertai contoh.
c. Dharma Dharma  adalah  seorang  gadis  yang  bertubuh  kecil  dan  ringkih.  Dharma
kekasih  Roni  Rosi,  Roni  sangat  mencintai  gadis  yang  memiliki  latar  belakang keluarga  yang  kelam  ini.  Dharma  lahir  dari  seorang  ibu  yang  berprofesi  sebagai
wanita  penghibur.  Dharma  tidak  mempunyai  ayah.  Masa  lalunya  yang  kelam, membuatnya menjadi  gadis pendiam. Nasib  yang membawanya kepada Rosi dan
mereka berdua terlibat asmara sesama jenis.Hal ini terlihat dalam kutipan berikut. Masa  remaja  Dharma  berlangsung  membingungkan.  Kekerasan  di
sekitarnya, baik ibunya maupun lingkungannya adalah pemandangan yang wajar  bagi  Dharma.  Dia  tumbuh  di  rumah  sempit,  di  antara  tumpukan
petak  papan.  Jalan  depannya  tidak  dapat  disebut  jalan  karena  terlalu sempit dan becek. Kendaraan apa pun tidak sudi lewat daerah situ.
Ibunya  pelacur  murahan  yang  harus  bekerja  tiap  malam.  Kalau tamu  lagi  sepi,  kebanyakan  Ibu  bekerja  di  diskotek.  Kalau  lagi  teler,Ibu
sangat ringan tangan. Caci maki dan tempelengnya menghantam hati dan tubuh Dharma.
23
Ibid., h. 59.
Ayahnya …  ah,  tidak  jelas.  Dharma  tidak  pernah  tahu  siapa
ayahnya  yang  sesungguhnya.  Terlalu  banyak  lelaki  berlalu  lalang.  Lelaki yang memanfaatkan tubuh ibunya.
24
Dharma dilahirkan sebagai anak yang tidak memiliki ayah. Ibunya seorang pelacur.  Kehidupannya  yang  keras  membuatnya  tumbuh  menjadi  gadis  yang
lembut  namun  kuat.  Ia  memutuskan  untuk  melanjutkan  hidupnya  dengan  tidak bersama  ibunya.  Ia  keluar  dari  rumah  ibunya  dan  bekerja  di  perkebunan  teh.
Pekerjaannya sebagai pemetik teh membuatnya mencintai alam dan setelahnya ia menjadi vegetarian. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
… Gadis itu menemukan pekerjaan sebagai pemetik daun teh. Dari situ , dia berkenalan dengan alam. Dengan mudahnya, Dharma jatuh cinta
pada  tanaman.  Menurutnya,  tanaman  adalah  personifikasi  dirinya.  Diam, tenang,  penuh  perasaan,  dan  dekat  dengan  Sang  Maha  Kehidupan.  Alam
membebaskannya dari kesunpekan hidup. Di bawah kubah langit biru dan bentangan padang teh, dia bersumpah untuk selalu menghormati alam. Dai
akan  menyamakan  diri  dengan  degup  napas  dan  ritme  kehidupan. Semudah itu Dharma memtuskan mejadi vegan sejati.
25
Dharma  sesungguhnya  bukan  seorang  lesbian.  Ia  tidak  menyukai  sesama jenis, ia menyukai laki-laki. Akan tetapi, garis hidup membawanya bertemu Roni
Rosi.  Dharma  yang  memiliki  latar  masa  lalu  yang  kelam  dan  tidak  pernah merasakan  kasih  sayang,  mendapatkan  segalanya  dari  Roni  Rosi.  Mulai  dari
perlindungan,  perhatian,  dan  cinta  kasih.  Akhirnya,  mereka  saling  jatuh  cinta. Dharma  mencintai  Roni  karena  Roni  di  matanya  adalah  laki-laki,  begitu  pun
sebaliknya. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
Dharma  bukanlah  lesbian.  Semenjak  remaja,  dia  tertarik  kepada lelaki yang tidak pernah memberikannya apa pun. Roni memberinya cinta,
tanpa  pamrih.  Dharma  mereguknya  sepuas  hati.  Dirinya  bagai  sumur kering  yang  dahaga.  Bagai  musafir  yang  berjalan  kelelahan.  Rasa  cinta
dapat  memuaskan  rasa  hausnya  akan  kehangatan.  Dia  yang  hidupnya penuh penolakan dan dan kesendirian merasa lega dengan kehadiran Roni.
24
Ibid., h. 188.
25
Ibid., h. 190 —191
Di  matanya,  Roni  adalah  surga.  Dia  tidak  peduli  masalah  gender. Apakah cinta mengenal jenis kelamin? Roni adalah lelaki yang mencintai
diri Dharma seratus persen.
26
Dari  kutipan  tersebut  menunjukkan  Dharma  yang  bukanlah  seorang lesbian.  Dia  adalah  gadis  yang  kesepian,  merasa  terasing  dari  dunia  hingga
akhirnya  ia  menemukan  cinta  dari  seseorang.  Seseorang  itu  adalah  Roni  Rosi, seorang transgender. Mereka berdua saling mencintai.
Perubahan  orientasi  seksual  Dharma  terkait  dengan  masa  lalunya  yang kelam dan keadaan yang memosisikan Dharma berhubungan intens dengan Rosi.
Dharma  hanya  berkutat  dengan  Rosi  yang  terus  menerus  memberikan  cinta kasihnya, hal yang sebelumnya tidak pernah ia dapatkan dari siapa pun.
d. Pastor Antonius Pastor  Antonius,  kekasih  Indah.  Ia  sangat  mencintai  Indah,  namun
statusnya sebagai pastor tidak memungkinkan dirinya untuk bisa menikahi Indah. Pastor  Antonius  seorang  yang  lembut  dan  tampan.  Ia  seorang  yang  kharismatik,
terlihat pada teks berikut.
Seperti  biasa,  Antonius  otomatis  membuang  napas. “Kamu  tahu
kita tidak mungkin bersama-sama seperti layaknya orang pacaran. Aku ini pastor. Mengertikah kamu? Aku telah mengucapkan sumpah untuk hidup
murni.  Hidup  selibat.  Tidak  ada  perempuan,  istri,  bahkan  pernikahan bagiku. Aku akan menghabisakan sisa hidupku berjalan bersama tuhan.
“Indah  dengar  ya…,”  Antonius  berkata  putus  asa.  Putus  asa membayangkan  betapa  kuat  tekad  Indah  terhadap  keinginan  dan
perasaannya.  Gadis  itu  tak  akan  menyerah  terhadap  kenyataan,  walaupun langit akan runtuh.
“Apa yang telah kita lakukan itu dosa. Aku menyesal atas  nama  Yesus  dan  sudah  bersumpah  tidak  akan  pernah  melakukannya
lagi.  Apa  yang  aku  perbuat  padamu  adalah  salah.  Salah  besar.  Jadi, selayaknya  kita  tidak  melakukan  hal  itu  lagi,  tidak  memperpanjang
masalah yang telah terjadi. Kamu mengerti?
27
Beberapa kutipan tersebut menunjukkan sikap tegas Antonius.  Ia seorang pastor yang taat. Walau dalam hati kecilnya ia mencintai Indah, namun ia memilih
26
Ibid., h. 191.
27
Ibid., h. 125 —127.
untuk  berbakti  pada  Tuhannya.  Ia  memutuskan  untuk  meninggalkan  Indah  dan kembali  menjalani  hidup  sebagai  pastor  sejati  yang  mengabdikan  seluruh
hidupnya pada Tuhan. Kutipan  tersebut  juga  menjelaskan  bahwa  kehidupannya  sebagai  pastor
tidaklah  mulus.  Ia  pernah  terpeleset  dalam  cinta.  Ia  pernah  berhubungan  intim dengan  Indah.  Sebagai  pastor,  hal  ini  sangat  bertentangan  dengan  agamanya.
Seorang  pastor  bahkan  dilarang  untuk  menikah.  Akan  tetapi,  Pastor  Antonius malah berhubungan intim dengan Indah di luar pernikahan. Hal ini menunjukkan
bagaimana pun juga pastor Antonius adalah seorang manusia biasa yang memiliki sifat-sifat  kemanusiaan  juga  memiliki  hawa  nafsu.  Demi  agama  Pastor  Antonius
meninggalkan Indah, wanita yang dicintainya. Dalam  agama  Khatolik  sendiri,  konsep  pastor  yang  dilarang  menikah
masih menuai kontroversi. Ada beberapa gereja yang menerapkan peraturan lebih longgar terhadap pastor dengan membolehkannya menikah. Adalah Gereja Timur
yang pada abad ke-7 menghapuskan aturan ini. Akan tetapi, sebagian besar gereja membuat  aturan  ketat  tentang  pelarangan  pernikahan  bagi  pastor
28
.  Hubungan seksual  merupakan  kebutuhan  dasar  bagi  manusia,  apabila  kebutuhan  dasar
tersebut  dikekang  bukan  tidak  mungkin  ia  akan  mencari  jalan  keluarnya  sendiri. Pastor  Antonius  yang  seharusnya  hidup  selibat  taat  pada  Tuhan  dan  peraturan
agamanya ini, mangkir, dan yang lebih ironisnya lagi ia tidak bertanggung jawab atas kehamilan Indah. Di sini ia lebih memilih jalan agama namun ia melupakan
hal yang lebih esensial, kemanusiaan.
e. Rafy Rafy,  duda  beranak  satu,  ayah  murid  yang  diajar  Novera.  Istrinya
meninggal  ketika  melahirkan  anak  mereka.  Rafy  menaruh  hati  kepada  Novera. Usia  Rafy  sekitar  35  tahun.  Dewasa  dan  kebapakan.  Ia  tulus  mencintai  Novera.
Hal ini terlihat pada kutipan berikut.
28
Berdasarkan artikel yang dimuat dalam web berikut. http.katolisitas.org575kami- mengasihimu-pastor
… Lelaki berpakaian kaus biru muda dan celana jins biru gelap. Tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi tampak tegap dan sehat. Kulitnya berwaena cokelat
muda.  Senyum  lebarnya  mengembang  dan  matanya  berbinar  dibingkai kacamata tanpa frame.
29
“kenalkan,”  akhirnya  dia  bersuara.  Tawanya  dipaksakan mengembang.
“Ini  saudari  kembarku  yang  lain.  Siska.  Indah.”  Rafy mengulurkan  tangannya,  penuh  simpati.
“Ini  Rafy,”  lanjut  Novera, setengah gagap.
“Indah.” “Siska, nice to meet you, Rafy.”
“Teman dari mana?” sapa Indah hangat. “Teman dari Yogya,” jawab Rafy bersahabat.
“Satu sekolah?” “Ya  dan  tidak.  Aku  bekerja  di  perusahaan  makanan  ringan.  Anakku
bersekolah di tempat Novera mengajar.”
“oooh, sudah punya anak?” “Umur lima tahun. Dan ehm… aku single dad. Isteriku meninggal ketika
melahirkan Marga, pendarahan berat.”
30
Kutipan  di  atas  menunjukan  deskripsi  tentang  Rafy  secara  fisik  dan sikapnya  yang  simpatik.  Prilakunya  yang  simpatik  ini  menunjukkan  bahwa  ia
mencintai Novera. F. Tanti
Tanti  adalah  sahabat  sekaligus  kolega  guru  di  tempat  Novera  mengajar. Tanti  seorang  yang  ceria  dan  simpatik.  Ia  turut  bersedih  atas  apa  yang  menimpa
Novera  sekaligus  gembira  dan  mendukung  Novera  spenuhnya  dalam  menjalin hubungan dengan Rafy. Hal ini terlihat dari kutipan berikut.
Tanti  melanjutkan  dengan  suara  selembut  burung  merpati. “Bagaiamana penyelesaiannya? Apa ayah kamu bakalan tinggal di rumah
sakit.  Atau apa…”  kata-kata  Tanti  menguap,  tidak  tahu  bagaimana  dia
menyelesaikannya  dengan  baik.  Gadis  itu  tahu,  Novera  tidak  punya  ibu lagi.  Ayahnya  tinggal  sendirian  di  rumahnya  di  Jakarta  dengan  tiga  ekor
kucing persiayang gendut dan malas.
31
“Kurang apa lagi sih Oom Senang itu? Sama-sama Katolik. Sama- sama Cina. Duda mati, bukan cerai. Anak satu, masih balita. Si Marga itu
29
Ibid., h. 242.
30
Ibid., h. 252 —253.
31
Ibid., h. 25.
lucu lagi. Umur segitu anak masih gampang menerima dan memberi cinta. Umur  si  Oom  jua  belum  tua-tua  amat.  Tiga  puluh  lima  sih  masih  muda,
Ver. Ayo coba dipikirkan sekali lagi.”
32
Sebagai  sahabat,  Tanti  selalu  mendukung  yang  terbaik  untuk  Novera. Dalam  kutipan  di  atas,  terlihat  bahwa  Tanti  mendukung  Novera  untuk  menikah
dengan  Oom  Senang  yang  tak  lain  adalah  Rafy.  Dukungan  dari  Tanti  sedikit banyak  memengaruhi  Novera  untuk  berpikir  kembali  tentang  Rafy.  Adakalanya
teman  mampu  memberikan  kita  sugesti  positif  terhadap  suatu  hal.  Banyak  dari kita  baru  merasa  yakin  ketika  mendapat  dukungan  dari  orang-orang  terdekat
terutama sahabat dan keluarga.
g. Dokter Marcel Tunggawidjaya Dokter  Marcel  adalah  dokter  keluarga  Nung  Atasana.  dr.  Marcel  seorang
dokter yang penuh perhatian. Mereka sejak lama saling mengenal, terlihat dalam kutipan berikut.
Dokter  Marcel  Tunggawijaya  adalah  dokter  keluarga  yang  telah dikenal  Indah  sejak  batita.  Dulu  dokter  itu  membuka  praktik
kedokterannya  persis  di  depan  rumah  keluarga  Atasana  selama  bertahun- tahun.  Tidak  lama  ketika  Indah  bersaudara  berusia  sepuluh  tahun,  dr.
marcel  berangkat  ke  Kanada  mengambil  spesialisasi,  kemudian  menjadi dokter spesialis penyakit darah sekembalinya dari sana. Biarpun demikian,
mereka  sekeluarga  selalu  mempercayakan  kesehatan  mereka  di  tangan dokter Marcel. Hubungan mereka sangat akrab sampai-sampai tak ada lagi
jeda kekakuan yang sering terjadi antara dokter dan pasien di Indonesia.
33
… dr.  Marcel  berdiri  dan  berjalan  mengitari  mejanya.  Dia  menarik
kursi  pasien  di  samping  Indah.  Duduk  berhadapan  dengannya,  lelaki  tua itmengambil  tangan  Indah  dan  menggenggamnya  lembut.  Tatapannya
sangat hangat.
34
Kutipan  di  atas  menunjukkan  sifat  dokter  Marcel  yang  simpatik  dan lembut.  Tidak  seperti  kebanyakan  dokter  di  Indonesia  yang  cenderung  kaku,
dokter  Marcel  dekat  dengan  pasiennya.  Dia  menenangkan  Indah  dengan
32
Ibid., h. 144.
33
Ibid., h. 63.
34
Ibid., h. 67.
menggenggam  jari  Indah  seolah  memberi  kekuatan  dan  keyakinan  kepada  Indah bahwa penyakit ayahnya bisa disembuhkan.
h. Michael Michael  adalah  klien  Siska  di  Hongkong,  laki-laki  ini  digambarkan
sebagai  sosok  yang sempurna. Siska sampai harus melanggar sumpahnya sendiri dan berkencan dengan kliennya yang satu ini, terlihat dalam kutipan berikut.
Siska  tahu  tipe  lalaki  seperti  Michael.  Perempun  akan  memberi  title  Mr. Too Good To be True alias te-ge-te-be-te. Lelaki gay akan memberikan judul Mr.
Too Good to be Gay alias te-ge-te-be-ge. Hhh Tidak ada  yang too good to be…
anything dalam kamus Siska. Semuanya pantas didapatkan. Tapi
kan… kalo boleh jujur Siska ingat sumpahnya barusan. “Saya tidak boleh berkencan dengan klien.”
35
Deskripsi  di  atas  menjelaskan  sosok  Michael  yang  sempurna.  Pria keturunan  Amerika,  gagah,  tampan,  impian  semua  perempuan.  Kegantengan
Michael inilah yang membuat Siska terperangkap. Michael seorang laki-laki yang licik.  Ia  memanfaatkan  keadaan  perusahaan  Siska  yang  tengah  digugat  untuk
mendapatkan  keuntungan  pribadi.  Michael  menuduh  Siska  melakuan  tindakan pelecehan seksual terhadap dirinya, terlihat dalam kutipan berikut.
“Seksual Harrasment,” ulang Siska getir. “Pelecehan Seksual. Aku digugat  karena  telah  melakukan  pelecehan  seksual  terhadap  salah  satu
klienku di Hongkong. Lelaki itu melaporkan bahwa aku memaksanya tidur dengan dia. Tidak tanggung, dia menggugat seratus juta dolar
Singapura.” “Aku  menyesal.  Seharusnya  aku  mematuhi  peraturan  yang  aku
buat  jika  aku  ingin  berkencan  dengan  lelaki.  Dari  dulu  aku  selalu mematuhi  peraturan  itu.  Kali  ini  aku  terpeleset,  aku  enggak  ngerti  deh
kenapa. Aku menyesal.”
… “Ini  jebakan”  dengus  Siska  masygul.  “Lelaki  itu  pasti
memanfaatkan momentum perusahaanku kena gugat sehingga nama buruk
35
Ibid., h. 87.
perusahaan  dan  aku  sendiri  bisa  dihubung-hubungkan  dengan  mudahnya oleh media.
36
Beberapa  kutipan  di  atas  yang  berdasarkan  percakapan  Siska  dengan Indah,  menggambarkan sosok  Michael  yang selain  tampan juga ternyata licik.  Ia
memanfaatkan  keaadaan  buruk  yang  tengah  menimpa  perusahan  Siska  untuk meraih keuntungan pribadi yang sangat besar.
                