Siswa yang mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 45.

kelompok atas dan kelompok bawah. Penilaian dilakukan selama 2 kali pertemuan 4x45 menit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 4.2 Tabel Hasil Observasi Siswa pada Pelaksanaan Pembelajaran No. INDIKATOR YANG DIPERLIHATKAN Hasil Observasi Kelompok Atas Kelompok Bawah 1. Memahami konsep kimia a. Mengemukakan konsep kimia dengan benar b. Memberikan contoh untuk konsep kimia yang dipelajari c. Menjawab pertanyaan pengarah dari guru tentang konsep yang sedang dipelajari d. Menunjukkan keluasan wawasan siswa terhadap konsep kimia yang diajarkan Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang Kurang 2. Mengaitkan konsep dengan nilai yang relevan a. Membuat kaitan antara konsep dengan nilai-nilai kehidupan b. Mengaitkan konsep kimia dengan nilai praktis c. Mengaitkan konsep kimia dengan nilai religius d. Mengaitkan konsep kimia dengan nilai pendidikan e. Mengaitkan konsep kimia dengan nilai intelektual f. Mengaitkan konsep kimia dengan nilai sosialpolitik- ekonomi g. Menunjukkan keluasan wawasan siswa tentang nilai- nilai kehidupan yang terkait dengan kimia Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup 3 . Minat dan motivasi a. Menunjukkan kemauan menjawab terhadap pertanyaan yang diberikan b. Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap konsep yang sedang Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup dipelajari c. Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap nilai yang sedang dipelajari d. Tampak tertarik dengan fakta- fakta kimia dan kandungan nilainya yang ditunjukkan guru e. Memfokuskan perhatian pada media alat bantu yang dibawa guru f. Mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang menunjukkan keingintahuan terhadap konsep dan nilai yang dipelajari g. Memusatkan perhatian pada pembelajaran dan tidak melakukan aktivitas lainnya yang tidak relevan Cukup Cukup Baik Baik Baik Kurang Kurang Cukup Cukup Cukup Tabel di atas menunjukkan rata-rata penilaian observasi pada kelompok atas berada dalam kategori baik dan rata-rata penilaian observasi pada kelompok bawah berada dalam kategori cukup. b. Hasil Wawancara Temuan yang diperoleh berupa data hasil wawancara disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Respon Siswa terhadap Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Kimia No. Pertanyaan Kesimpulan Jawaban Siswa 1. Hal apa yang paling kamu senangi dari kimia? Pokok bahasan apa? Kegiatan praktikum. Tidak menggunakan rumus-rumus tertentu. 2. Cara pembelajaran seperti apa yang diinginkan agar belajar kimia mudah dan menyenangkan? Tergantung pada guru membawakan materi. Metode guru dalam mengajar sangat menentukan apakah pembelajaran kimia menarik apa tidak. Belajar secara berkelompok 3. Bagaimana menurutmu mengenai pembelajaran kimia Sebenarnya pelajaran kimia tidak penting dalam dunia kerja nanti jadi tidak perlu diterangkan secara mendetail. yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan nilai – nilai pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit? Tetapi ketika nilai dikaitkan dengan konsep larutan elektrolit dan non elektrolit, pelajaran kimia jadi menarik walaupun terasa agak aneh. 4. Apakah gurumu pernah mengaitkan materi kimia dengan kehidupan sehari-hari atau nilai-nilai ? Belum pernah, karena lebih sering membahas perhitungan dengan metode yang kurang bervariasi 5. Apakah dengan adanya pendidikan nilai dalam pelajaran kimia kamu lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar ? Ya, minimal ada motivasi untuk belajar. Karena terkait dengan kehidupan sehari- hari sehingga lebih memahami konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. 6. Apakah nilai-nilai yang ditanamkan berpengaruh terhadap diri kamu ? Pengaruhnya tidak dapat dirasakan secara langsung, tetapi butuh proses. Nilai itu baru hanya dapat diterima dan direnungi maknanya. 7. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung? Jika ya, kesulitan apa yang kamu hadapi? Ya, Materi kimia saling berhubungan satu sama lain. Bukan hanya hapalan dan perhitungan saja tetapi pemahaman juga sangat penting agar memahami suatu materi. Menggabungkan hapalan, perhitungan dan pemahaman lumayan sulit untuk dilakukan 8. Menurutmu, apakah pembelajaran seperti ini efektif untuk dilakukan? Berikan alasanmu Efektif, karena materinya menjadi lebih mudah dengan praktikum. Tetapi nilai- nilai yang diberikan membuat agak sedikit bingung. 9. Bagaimana kesan dan pesan kamu setelah mempelajari pendidikan nilai dalam konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Kimia itu menarik, maka metode pengajaran kimia lebih diperbaharui. Nilai-nilai yang diberikan tidak usah dimasukkan ke dalam soal ulangan. c. Hasil Angket Temuan yang diperoleh berupa data hasil angket disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini : Tabel 4.4 Angket Siswa terhadap Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Kimia No. Indikator Hasil Angket Kelompok Atas Kelompok Bawah 1. Pedagogi Pendidikan Nilai Baik Cukup 2. Pembelajaran Kimia Baik Baik 3. Pendidikan Nilai Baik Cukup Berdasarkan tabel di atas, angket yang diberikan pada siswa menunjukkan bahwa tiap indikator pada kelompok atas berada dalam kategori baik dan pada kelompok bawah berada dalam kategori cukup.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Kriteria uji normalitas adalah H o diterima jika L hitung lebih kecil dari L tabel dan H o ditolak jika L hitung lebih besar dari L tabel . Jika H o diterima berarti data penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan jika H o ditolak berarti data penelitian berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Pada data nilai pretest dan nilai posttest dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors. Berikut adalah tabel hasil perhitungan uji normalitas: Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Normalitas dengan Uji Lillieforts Data Nilai N α L hitung L tabel Kesimpulan Pretest 40 0,05 0.0825 0.1401 H o diterima Posttest 40 0,05 0.0953 0.1401 H o diterima Dari tabel di atas pada pretest diperoleh Lo = 0,0825, sedangkan Lt = 0,1401 dengan taraf s ignifikansi α = 0,05 dan n = 40, karena L hitung L tabel maka H o diterima, yaitu populasi berdistribusi normal. Sedangkan pada posttest diperoleh Lo = 0,0953, sedangkan Lt = 0,1401 dengan taraf s ignifikansi α = 0,05 dan n = 40, karena L hitung L tabel maka H o diterima, yaitu populasi berdistribusi normal. Perhitungan normalitas data nilai pretest dan nilai posttest dengan menggunakan Lilliefors dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi homogen atau tidak. Kriteria uji homogenitas adalah H o diterima jika F hitung lebih kecil dari F tabel dan H o ditolak jika F hitung lebih besar dari F tabel . Jika H o diterima berarti data penelitian berasal dari populasi homogen, sedangkan jika H o ditolak berarti data penelitian berasal dari populasi tidak homogen. Pada data nilai pretest dan nilai posttest dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher. Berikut adalah tabel hasil perhitungan uji homogenitas: Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Homogenitas dengan Uji Fisher α Data Nilai Jumlah Varians F hitung F tabel Kesimpulan 0,05 Pretest Postest N Pretes = 40 N Postest = 40 24.576 24.6503 1.0030 1.69 H o diterima Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung = 1.0030 sedangkan nilai F tabel pada taraf signifikansi α = 0,05, dengan derajat kebebasan pembilang 40 dan derajat kebebasan penyebut 40 adalah 1,69. karena nilai F hitung nilai F tabel, maka H o diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data bersifat homogen. Perhitungan homogenitas dengan menggunakan uji Fisher dapat dilihat pada lampiran 5. 3. Nilai N-Gain Hasil belajar dapat dianalisis untuk melihat sejauh mana pengaruh pendidikan nilai pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dengan membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir dan uji menggunakan nilai N-Gain. Tabel 4.7 Nilai Pretes dan Postes Konsep Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit No. Pretes Postes N-Gain Kategori 1. 56 76 0.45 Sedang 2. 48 68 0.38 Sedang 3. 56 74 0.41 Sedang 4. 48 68 0.38 Sedang 5. 60 80 0.50 Sedang 6. 40 60 0.33 Sedang 7. 60 74 0.35 Sedang 8. 64 84 0.56 Sedang 9. 52 74 0.46 Sedang 10. 40 60 0.33 Sedang 11. 56 76 0.45 Sedang 12. 48 68 0.38 Sedang 13. 32 64 0.47 Rendah 14. 56 76 0.45 Sedang 15. 44 64 0.36 Sedang 16. 32 52 0.29 Rendah 17. 52 74 0.46 Sedang 18. 44 64 0.36 Sedang 19. 70 84 0.47 Sedang 20. 52 74 0.46 Sedang 21. 60 80 0.50 Sedang 22. 52 76 0.50 Sedang 23. 48 68 0.38 Sedang 24. 60 80 0.50 Sedang 25. 36 56 0.31 Sedang 26. 60 80 0.50 Sedang 27. 48 68 0.38 Sedang 28. 52 74 0.46 Sedang 29. 40 60 0.33 Sedang 30. 52 76 0.50 Sedang 31. 56 76 0.45 Sedang 32. 36 56 0.31 Sedang 33. 52 68 0.33 Sedang 34. 36 60 0.38 Sedang 35. 48 68 0.38 Sedang