berwawasan global berdasarkan iman dan takwa serta berbudi luhur. Kelas  X  sebagai  bagian  dari  SMK  Grafika  Yayasan  Lektur  memiliki
karakteristik  anak-anak  SMA  seperti  umumnya.  Mereka  memasuki  masa peralihan  dari  SMP  menuju  SMA.  Pada  usia  ini  mereka  mengalami
pertentangan-pertentangan  batin  yang  paling  memuncak  dalam  kehidupannya. Masa  ini  juga  merupakan  periode  penuh  kontras-kontras,  badai-badai
permasalahan,  dan  gelora-gelora  jiwa  yang  sering  berlawanan.  Sehingga mengakibatkan  timbulnya  banyak  kecemasan  dan  kebingungan  pada  anak  muda.
Di  samping  itu,  secara  sadar  anak  mulai  mencari  nilai-nilai  hidup  dan norma-norma  baru  yang  luhur,  serta  nilai  religius.
6
Maka,  semenjak  dini  harus mulai  diterapkan  pendidikan  nilai  agar  mereka  berkarakter  baik  dan  dapat
mengembangkan diri secara berkesinambungan. Pendidikan nilai yang diterapkan secara  cerdas  dan  kreatif  akan  menuntun  remaja  memperoleh  kepuasan  dalam
kehidupannya yang akan dijalani dan yang akan dicapai dikemudian hari. Dengan  memasukkan  pendidikan  nilai  dalam  proses  pembelajaran  kimia
khususnya pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit di kelas X, diharapkan dapat  meningkatkan  pemahaman  konsep  siswa  sekaligus  menanamkan  nilai-nilai
yang  terkandung  dalam  konsep  tersebut.  Oleh  karena  itu  penulis  tertarik  untuk memilih  pembahasan  tentang
“Pengaruh  pembelajaran  kimia  terintegrasi  nilai terhadap hasil belajar sis
wa?”.
B. Identifikasi masalah
1. Dampak negatif kemajuan sains dan teknologi mengakibatkan penurunan
nilai  di  masyarakat,  sehingga  dibutuhkan  pendidikan  nilai  dalam pembelajaran kimia
2. Pendidikan  nilai  belum  ditanamkan  pada  mata  pelajaran  kimia,  sehingga
perlu langkah awal untuk memulainya 3.
Rendahnya  penguasaan  konsep  siswa  dalam  sains  diharapkan  dapat diimbangi  dengan  kepribadian  dan  karakter  yang  unggul  dengan
pendidikan nilai
C. Pembatasan masalah
Dari berbagai masalah yang telah diidentifikasi di atas, pembatasan fokus penelitian dilakukan pada :
1. Pendidikan  nilai  pada  pembelajaran  kimia  dibatasi  pada  konsep  larutan
elektrolit dan
non elektrolit
sebagai langkah
awal dalam
pengintegrasiannya 2.
Nilai – nilai yang dikaji dalam pengintegrasian nilai yaitu nilai religi, nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai sosial politik ekonomi dan nilai praktis
3. Penguasaan  konsep  siswa  dilihat  dari  hasil  belajar  siswa  pada  tes
kemampuan kognitif setelah pengintegrasian pendidikan nilai
D. Perumusan Masalah
Berkaitan  dengan  latar  belakang  di  atas,  maka  dirumuskan  permasalahan penelitian sebagai berikut :
”  Bagaimanakah  pengaruh  pembelajaran  kimia  terintegrasi  nilai  terhadap  hasil belajar siswa?”.
E. Tujuan penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  bagaimanakah  pengaruh pembelajaran kimia terintegrasi nilai terhadap hasil belajar siswa di SMK Grafika
Yayasan Lektur Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Memberikan informasi kepada mahasiswa jurusan pendidikan IPA pada umumnya dan mahasiswa program  studi kimia UIN Syarif Hidayatullah
pada  khususnya  sehingga  terpacu  untuk  terus  berupaya  meningkatkan pemahaman serta menanamkan nilai-nilai kepada siswa
2. Memberikan masukan kepada guru kimia khususnya mengenai salah satu
cara  penyelenggaraan  pendidikan  nilai  pada  pelajaran  kimia  dan
6  Kartini Kartono, Psikologi Anak, Bandung : CV Mandar Maju, 2007, hal 170
guru-guru  umumnya  tentang  perlunya  penyelenggaraan  pendidikan  nilai pada setiap proses pembelajaran di sekolah
3. Memberikan  informasi  kepada  pihak  sekolah,  perlunya  pembinaan
kepada  guru-guru  tentang  pentingnya  penyelenggaraan  pendidikan  nilai pada proses pembelajaran di sekolah