Nilai pendidikan dari larutan elektrolit dan non elektrolit adalah larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sehingga dapat menyalakan lampu
pada alat uji elektrolit. Sedangkan larutan non elektolit tidak dapat menghantarkan arus listrik sehingga tidak dapat menyalakan lampu pada alat
uji elektrolit. Nilai religius dari larutan elektrolit dan non elektrolit menuntun kita untuk
berpikir dan merenungkan air sebagai rahmat Allah SWT agar bertambah keyakinan terhadap-Nya dan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk
manfaat yang sebesar-besarnya seperti dalam Ar-Rahman 55 : 33. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,
lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati keringnya dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara lanit dan bumi, sungguh terdapat tanda-tanda
keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan”. Berdasarkan angket siswa tentang pendidikan nilai dalam pembelajaran
kimia, diperoleh respon positif pada tahap pedagogi pendidikan nilai, pembelajaran kimia dan pendidikan nilai. Wawancara yang dilakukan pun
dijadikan sebagai data penunjang hasil penelitian. Wawancara dilakukan pada kelompok atas dan kelompok bawah masing-masing 5 orang. Menurut
siswa, pembelajaran kimia merupakan pelajaran yang tidak dapat digunakan dalam kehidupan mereka kelak sehingga mereka menganggap remeh
pelajaran ini. Materinya rumit karena harus menggabungkan hapalan, hitungan dan pemahaman. Sedangkan pendidikan nilai yang dilakukan,
awalnya membuat bingung dan terasa berbeda. Namun seiring waktu mereka mulai terbiasa dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Nilai-
nilai yang diberikan tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupan dalam satu rangkaian pembelajaran tetapi membutuhkan waktu yang panjang dengan
pembelajaran yang berulang-ulang. Siswa hanya dapat menerima nilai tersebut saja sedangkan aplikasi dari nilai tersebut dalam proses
kehidupannya. Selama penelitian berlangsung, menurut hasil observasi pendidikan
nilai merubah sikap siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih positif.
Pemahaman, mengaitkan konsep dengan nilai dan minat serta motivasi siswa cenderung dalam kategori baik.
E. Keterbatasan Penelitian
Peneliti memiliki beberapa keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan. Keterbatasan tersebut di antaranya adalah kurangnya jam belajar
yang digunakan untuk pendidikan nilai pada pembelajaran kimia. Pada waktu kegiatan praktikum dan diskusi, siswa dikoordinasikan dalam kelompok dan
mendiskusikan LKS yang diberikan. Diskusi tersebut seharusnya dilakukan dengan waktu yang agak lama agar para siswa dapat lebih mengeluarkan
pengetahuan dan pendapatnya. Selain masalah waktu, peneliti juga mengalami kesulitan dalam
integrasi nilai yang disisipkan pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Diperlukan kerja keras bagi peneliti dan siswa karena nilai tersebut
merupakan hal yang baru bagi siswa kelas X-A. Selain hal tersebut di atas, penelitian ini adalah hal baru bagi penulis. Oleh karena itu, kemampuan
penulis pun terbatas untuk meneliti secara lebih mendalam.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh antara
pembelajaran kimia terintegrasi nilai dengan hasil belajar. Hasil analisis data menggunakan statistik uji “t” diperoleh nilai t
hitung
= 18.1187 sedangkan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi α = 0,01 derajat kebebasan 78 adalah 2.381, maka nilai t
hitung
lebih besar dari nilai t
tabel,
sehingga H
a
diterima. 2.
Hasil analisis data pretest dan postest, diperoleh nilai rata-rata mean N- Gain sebesar 0,42 kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran kimia terintegrasi nilai.
3. Dari LKS yang telah dikerjakan siswa pada kegiatan praktikum, nilai-nilai
yang diintegrasikan dalam konsep larutan elektrolit dan non elektrolit adalah nilai praktis, nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai ekonomi dan
nilai religi . 4.
Sedangkan dari hasil wawancara diperoleh bahwa pembelajaran kimia terintegrasi nilai memiliki respon yang positif dan mudah untuk diikuti dan
menyenangkan.
B. Saran
Penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan atau keterbatasan, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan ini dapat
diminimalisir dengan saran dan masukan sebagai berikut : 1.
Bagi guru-guru kimia hendaknya memasukkan pendidikan nilai dalam proses pembelajaran yang dilakukan, sehingga diharapkan dapat
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, berkepribadian yang mantap, mandiri serta bertanggung jawab
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sedangkan bagi guru kimia yang mengembangkan pendidikan nilai pada pembelajaran kimia,
hendaknya lebih kreatif menemukan hal-hal baru agar proses pembelajarannya menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
2. Pengalaman belajar siswa yang bervariasi yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari sebaiknya diterapkan oleh guru di kelas karena dengan adanya variasi pengalaman belajar akan memperkaya kemampuan
serta wawasan siswa. 3.
Sebaiknya penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru kimia untuk ikut berpartisipasi dalam melaksanakan program pemerintah
yaitu meningkatkan IPTEK dan IMTAQ melalui proses pembelajaran
kimia.
4.
Bagi pihak lain yang akan menerapkan pendidikan nilai pada pembelajaran
kimia, sebaiknya penelitian berikutnya diharapkan memiliki banyak waktu jam belajar agar siswa lebih dapada menggali pengetahuannya dan
pendapatnya, khususnya pada kegiatan praktikum dan diskusi. Dengan demikian, pendidikan nilai pada pembelajaran kimia dapat berjalan dengan
lancar dan mencapai hasil yang diharapkan.