Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian
hantaran listriknya 28,
30, 31,
39, 45
48
3. Menjelaskan penyebab
kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
2, 15,
18, 22,
25, 27,
42, 44
24, 37,
38, 47
12 24
4. Mendeskripsikan bahwa
larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar 17,
20, 32,
33, 34,
35, 36,
41 8
16
5. Menjelaskan nilai-nilai yang
terkandung dalam larutan elektrolit dan non elektrolit
13, 14,
16, 43
4 8
Jumlah 30
8 12
50 100
Keterangan : butir pernyataan yang tidak dipakai sebagai instrumen penelitian karena tidak valid
2. Angket Pedagogi Pendidikan Nilai
Angket adalah
suatu alat
pengumpul informasi
dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket ini digunakan utuk memperoleh informasi dari siswa
mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kriteria yang digunakan pada instrumen angket pendidikan nilai ini adalah skala Likert yang terdiri dari butir
pernyataan positif dan negatif dengan empat pilihan jawaban, yaitu: sangat setuju ss, setuju s, tidak setuju ts, sangat tidak setuju sts. Pernyataan negatif
disisipkan di antara pernyataan positif untuk mengontrol tingkat ketelitian atau keseriusan responden dalam memberikan respons. Responden yang tidak serius
atau ceroboh akan terjebak dengan pernyataan tersebut.
3
Adapun kriteria skor alternatif jawaban pernyataan angket dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Angket pedagogi pendidikan nilai
Alternatif jawaban Pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak setuju
4 3
2 1
1 2
3 4
Kisi-kisi instrumen angket yang meliputi aspek-aspek pedagogi pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Pedagogi Pendidikan Nilai
No. Indikator
Nomor item pernyataan
Positif Negatif
1. Pedagogi Pendidikan
Nilai 2, 4, 8, 10,
14, 16, 20, 6, 12, 18, 25,
27, 29, 31, 32
3
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cetakan keempat, April 2007, hal 147
22, 23, 24, 26, 28, 30,
37, 43, 49 32, 33, 35,
39, 41, 45, 47, 51, 53
2. Pembelajaran Kimia
11, 13, 15, 17, 34, 36
19, 21, 38, 40, 42, 44
12 3.
Pendidikan Nilai 3, 7, 10, 50, 54
1, 5, 9, 48, 52
10 Jumlah
27 27
54 Keterangan : butir pernyataan yang tidak dipakai sebagai instrumen
penelitian karena tidak valid
3. Observasi
Observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Data dari hasil observasi digunakan untuk memperoleh gambaran langsung
tentang aktivitas siswa pada proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diobservasi dikelompokkan ke dalam kategori baik B, cukup C, dan kurang
K. Aktifitas siswa yang diobservasi meliputi: a.
Memperhatikan mendengarkan penjelasan guru; b.
berada dalam tugas kelompok; c.
Mengerjakan soal latihan LKS; d.
Berdiskusi bertanya antara siswa dengan guru; e.
Berdiskusi bertanya antar siswa; f.
Memperhatikan penjelasan teman; g.
Menulis yang relevan dengan KBM; dan h.
perilaku yang tidak relevan dalam pembelajaran.
4. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan,
dan respon dari individu atau responden dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi.
Pada penelitian ini wawancara dilakukan terhadap siswa berkaitan dengan pembelajaran kimia terintegrasi nilai. Jenis wawancara yang dilakukan
termasuk jenis semi terstruktur dimana pada pelaksanaannya berpedoman pada format wawancara yang telah disusun sebelumnya. Dimana wawancara dalam
penelitian ini bertujuan untuk: a.
Mengungkap pendapat siswa tentang pembelajaran kimia terintegrasi nilai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit
b. Mengungkap motivasi dan sikap siswa terhadap pembelajaran kimia
terintegrasi nilai yang digunakan guru dalam pembelajaran; c.
Mengungkap tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan mengunakan LKS pembelajaran kimia terintegrasi nilai
d. Mengungkap respon siswa setelah mengalami proses pembelajaran kimia
terintegrasi nilai