Pengujian Persyaratan Analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Nilai N-Gain Hasil belajar dapat dianalisis untuk melihat sejauh mana pengaruh pendidikan nilai pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dengan membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir dan uji menggunakan nilai N-Gain. Tabel 4.7 Nilai Pretes dan Postes Konsep Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit No. Pretes Postes N-Gain Kategori 1. 56 76 0.45 Sedang 2. 48 68 0.38 Sedang 3. 56 74 0.41 Sedang 4. 48 68 0.38 Sedang 5. 60 80 0.50 Sedang 6. 40 60 0.33 Sedang 7. 60 74 0.35 Sedang 8. 64 84 0.56 Sedang 9. 52 74 0.46 Sedang 10. 40 60 0.33 Sedang 11. 56 76 0.45 Sedang 12. 48 68 0.38 Sedang 13. 32 64 0.47 Rendah 14. 56 76 0.45 Sedang 15. 44 64 0.36 Sedang 16. 32 52 0.29 Rendah 17. 52 74 0.46 Sedang 18. 44 64 0.36 Sedang 19. 70 84 0.47 Sedang 20. 52 74 0.46 Sedang 21. 60 80 0.50 Sedang 22. 52 76 0.50 Sedang 23. 48 68 0.38 Sedang 24. 60 80 0.50 Sedang 25. 36 56 0.31 Sedang 26. 60 80 0.50 Sedang 27. 48 68 0.38 Sedang 28. 52 74 0.46 Sedang 29. 40 60 0.33 Sedang 30. 52 76 0.50 Sedang 31. 56 76 0.45 Sedang 32. 36 56 0.31 Sedang 33. 52 68 0.33 Sedang 34. 36 60 0.38 Sedang 35. 48 68 0.38 Sedang 36. 56 76 0.45 Sedang 37. 44 64 0.36 Sedang 38. 52 74 0.46 Sedang 39. 44 64 0.36 Sedang 40. 56 76 0.45 Sedang rata- rata

49.95 70.35

0.42 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa siswa yang termasuk kategori sedang sebanyak 39 siswa 97.5 dan siswa yang termasuk dalam kategori rendah sebanyak 1 siswa 2.5 . 4. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaran kimia terintegrasi nilai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan test “t”. Kriteria uji t adalah H a diterima jika t hitung lebih besar dari t tabel dan H a ditolak jika t hitung lebih kecil dari t tabel .Jika H a diterima berarti terdapat pengaruh pembelajaran kimia terintegrasi nilai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa, sedangkan jika H a ditolak berarti tidak terdapat pengaruh pembelajaran kimia terintegrasi nilai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa. Pada data nilai pretest dan nilai posttest dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Berikut adalah tabel hasil perhitungan uji t: Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t N Α t hitung t tabel Kesimpulan 40 0,01 18.1187 2.381 H a diterima Dari hasil pengujian diperoleh nilai t hitung = 18.1187 sedangkan nilai t tabel pada taraf signifikansi α = 0,01, dengan derajat kebebasan 40 adalah 2.381. karena nilai t hitung dari nilai t tabel, maka H a diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pembelajaran kimia terintegrasi nilai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap hasil belajar siswa. Perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada lampiran 6.

C. Interpretasi Data

1. Hasil Belajar Siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kimia terintegrasi nilai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sebelum pembelajaran dilakukan pretest terhadap 40 orang siswa. Hasil frekuensi siswa terbanyak pada rentang 56 – 61 sebanyak 13 siswa. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sebelum perlakuan dari 40 siswa, hanya 1 siswa yang mencapai SKM yaitu rentang nilai diatas 65. Setelah pembelajaran dilakukan posttest terhadap 40 orang siswa. Hasil frekuensi siswa terbanyak pada rentang 76 – 81 sebanyak 13 siswa, Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar setelah perlakuan mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 23 orang yang telah mencapai SKM. Maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada konsep larutan elekrolit dan non elektrolit yaitu peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif. 2. Hasil Belajar Siswa Tiap Indikator a. Indikator mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan Indikator pertama mengalami peningkatan pada masing-masing kelompok siswa. Pada kelompok atas peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 20. Sedangkan pada kelompok bawah terjadi peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 15. b. Indikator mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya Indikator kedua mengalami peningkatan pada masing-masing kelompok siswa. Pada kelompok atas peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 20. Sedangkan pada kelompok bawah terjadi peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 28. c. Indikator menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik Indikator ketiga mengalami peningkatan pada masing-masing kelompok siswa. Pada kelompok atas peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 16. Sedangkan pada kelompok bawah terjadi peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 19. d. Indikator mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar Indikator keempat mengalami peningkatan pada masing-masing kelompok siswa. Pada kelompok atas peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 25. Sedangkan pada kelompok bawah terjadi peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 21. e. Nilai-nilai yang terkandung dalam larutan elektrolit dan non elektrolit Indikator kelima mengalami peningkatan pada masing-masing kelompok siswa. Pada kelompok atas peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 20. Begitu pun pada kelompok bawah terjadi peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran sebesar 20.

D. Pembahasan

Pembelajaran kimia terintegrasi nilai memiliki pengaruh meningkatkan hasil belajar siswa. Pada pembelajaran ini siswa tidak hanya mendapatkan konsep kimia saja melainkan juga mendapatkan pendidikan nilai yang terkandung didalamnya. Dengan demikian, siswa mendapatkan dua pembelajaran sekaligus yaitu konsep dasar sains dan nilai-nilai yang terkandung dalam sains. Dengan pembelajaran tersebut diharapkan, siswa tidak hanya knowing mengetahui tetapi juga applying mengaplikasikan konsep yang dipelajari, sehingga sistem pendidikan tidak hanya hanya mengedepankan aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif dan psikomotor. Berdasarkan hasil belajar siswa, dapat diketahui bahwa Pembelajaran kimia terintegrasi nilai memiliki pengaruh meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa merupakan keberhasilan belajar berupa perubahan tingkah laku siswa setelah siswa menyelesaikan pembelajaran. Dengan pembelajaran kimia terintegrasi nilai, diharapkan siswa dapat menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap. kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Nilai-nilai sains dalam pembelajaran ini meliputi nilai religi, nilai sosial dan nilai praktis. Nilai-nilai yang diajarkan dimasukkan ke dalam konsep larutan elektrolit dan non elektrolit. Dengan pendidikan nilai dalam pembelajaran kimia, siswa secara berkala akan mempunyai sikap dan perilaku yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai praktis dari konsep larutan elektrolit dan non elektrolit antara lain penggunaan larutan elektrolit sebagai minuman isotonik. Saat olahraga, manusia mengeluarkan cairan elektrolit berupa keringat dari dalam tubuh. Cairan tubuh ini perlu digantikan dengan minuman isotonik yang mengandung larutan elektrolit agar tidak terjadi dehidrasi. Nilai intelektual dalam larutan elektrolit dan non elektrolit contohnya memancing ikan menggunakan listrik. Arus listrik yang dimasukkan ke dalam air dapat membahayakan pemancing dan orang lain serta merusak ekosistem laut. Oleh karena itu, cara ini tidak dianjurkan untuk digunakan. Nilai ekonomi dalam larutan elektrolit dan non elektrolit contohnya minuman isotonik yang dapat diperjualbelikan. Penjual dapat meraih untung dari penjualannya.