Interpretasi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

terkandung didalamnya. Dengan demikian, siswa mendapatkan dua pembelajaran sekaligus yaitu konsep dasar sains dan nilai-nilai yang terkandung dalam sains. Dengan pembelajaran tersebut diharapkan, siswa tidak hanya knowing mengetahui tetapi juga applying mengaplikasikan konsep yang dipelajari, sehingga sistem pendidikan tidak hanya hanya mengedepankan aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif dan psikomotor. Berdasarkan hasil belajar siswa, dapat diketahui bahwa Pembelajaran kimia terintegrasi nilai memiliki pengaruh meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa merupakan keberhasilan belajar berupa perubahan tingkah laku siswa setelah siswa menyelesaikan pembelajaran. Dengan pembelajaran kimia terintegrasi nilai, diharapkan siswa dapat menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap. kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Nilai-nilai sains dalam pembelajaran ini meliputi nilai religi, nilai sosial dan nilai praktis. Nilai-nilai yang diajarkan dimasukkan ke dalam konsep larutan elektrolit dan non elektrolit. Dengan pendidikan nilai dalam pembelajaran kimia, siswa secara berkala akan mempunyai sikap dan perilaku yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai praktis dari konsep larutan elektrolit dan non elektrolit antara lain penggunaan larutan elektrolit sebagai minuman isotonik. Saat olahraga, manusia mengeluarkan cairan elektrolit berupa keringat dari dalam tubuh. Cairan tubuh ini perlu digantikan dengan minuman isotonik yang mengandung larutan elektrolit agar tidak terjadi dehidrasi. Nilai intelektual dalam larutan elektrolit dan non elektrolit contohnya memancing ikan menggunakan listrik. Arus listrik yang dimasukkan ke dalam air dapat membahayakan pemancing dan orang lain serta merusak ekosistem laut. Oleh karena itu, cara ini tidak dianjurkan untuk digunakan. Nilai ekonomi dalam larutan elektrolit dan non elektrolit contohnya minuman isotonik yang dapat diperjualbelikan. Penjual dapat meraih untung dari penjualannya. Nilai pendidikan dari larutan elektrolit dan non elektrolit adalah larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sehingga dapat menyalakan lampu pada alat uji elektrolit. Sedangkan larutan non elektolit tidak dapat menghantarkan arus listrik sehingga tidak dapat menyalakan lampu pada alat uji elektrolit. Nilai religius dari larutan elektrolit dan non elektrolit menuntun kita untuk berpikir dan merenungkan air sebagai rahmat Allah SWT agar bertambah keyakinan terhadap-Nya dan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk manfaat yang sebesar-besarnya seperti dalam Ar-Rahman 55 : 33. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati keringnya dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara lanit dan bumi, sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan”. Berdasarkan angket siswa tentang pendidikan nilai dalam pembelajaran kimia, diperoleh respon positif pada tahap pedagogi pendidikan nilai, pembelajaran kimia dan pendidikan nilai. Wawancara yang dilakukan pun dijadikan sebagai data penunjang hasil penelitian. Wawancara dilakukan pada kelompok atas dan kelompok bawah masing-masing 5 orang. Menurut siswa, pembelajaran kimia merupakan pelajaran yang tidak dapat digunakan dalam kehidupan mereka kelak sehingga mereka menganggap remeh pelajaran ini. Materinya rumit karena harus menggabungkan hapalan, hitungan dan pemahaman. Sedangkan pendidikan nilai yang dilakukan, awalnya membuat bingung dan terasa berbeda. Namun seiring waktu mereka mulai terbiasa dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Nilai- nilai yang diberikan tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupan dalam satu rangkaian pembelajaran tetapi membutuhkan waktu yang panjang dengan pembelajaran yang berulang-ulang. Siswa hanya dapat menerima nilai tersebut saja sedangkan aplikasi dari nilai tersebut dalam proses kehidupannya. Selama penelitian berlangsung, menurut hasil observasi pendidikan nilai merubah sikap siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih positif.