3. Taraf Kesukaran Instrumen
Taraf kesukaran test adalah kemampuan test tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta test yang dapat mengerjakan dengan benar.
6
Soal yang dibuat terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan tingkat
berfikirnya, sebaliknya soal yang terlalu sulit membuat siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat yang tinggi untuk mencoba mengerjakannya,
karena terlalu jauh dari jangkauan berfikirnya. Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran soal adalah sebagai
berikut :
Keterangan : P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS
= jumlah seluruh siswa peserta test Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
7
soal dengan p 1,00-0,30 : soal sukar soal dengan p 0,30-0,70 : soal sedang
soal dengan p 0,70-1,00 : soal mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang
mampu berkemampuan rendah.
8
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah :
6
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta, 2005, Cet. Ke-7, hal 230
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. Ke-8, hal 210
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, …, hal 211
Keterangan : D = daya pembeda
B
A
= banyaknya kelompok atas yang menjawab benar B
B
= banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dengan klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:
9
D : 0,00 – 0,20
: jelek D : 0,20
– 0,40 : cukup
D : 0,40 – 0,70
: baik D : 0,70
– 1,00 : sangat baik
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kuantitatif.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas yang dilakukan menggunakan uji Liliefors pada taraf signifikan 5 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1 Menetapkan hipotesis
H
o
= data sampel berdistribusi normal H
a
= data sampel berdistribusi tidak normal 2
Menghitung nilai Z dari masing-masing data
Dimana : X data
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ….., hal 218
S simpangan baku
3 Menentukan peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel
Z yang ditulis dengan FZ ≤Zi berdasarkan tabel distribusi normal
baku F Z = 0.5 ± Z
Jika nilai Z 0, maka F Z = 0.5 Z tabel
Jika nilai Z 0, maka F Z = 0.5 + Z tabel 4
Menghitung proporsi dari Z1, Z2, Z3, …, Zn yang bernilai lebih kecil
atau sama
dengan Z
, dengan Zn = frekuensi kumulatif 5
Menghitung selisih antara F Z dan S Z pada masing-masing data 6
Menentukan statistik Liliefors dengan cara memilih nilai maksimal dari nilai-nilai pada poin 5 yang dinotasikan dengan L
L = maks |F Z S Z|
7 Menentukan kriteria pengujian
Jika L
o
≤ L
t
maka H
o
diterima, yang berarti data sampel tersebut berdistribusi normal
Jika L
o
L
t
maka H
a
diterima, yang berarti data sampel tersebut berdistribusi tidak normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji
homogenitas yang dilakukan menggunakan uji Fisher, dengan langkah- langkah sebagai berikut :
1 Menetapkan hipotesis
H
o
= variansi populasi kedua variabel homogen H
a
= variansi populasi kedua variabel tidak homogen 2
Membagi data menjadi dua kelompok
3 Mencari nilai simpangan baku dari masing-masing kelompok
4 Menentukan db pembilang varians terbesar dan db penyebut
varians terkecil db1 pembilang = n
1 db2 penyebut = n
1 5
Menentukan F dengan rumus :
6 Menentukan kriteria pengujian
Jika F
hit
≤ F
t
maka Ho diterima, yang berarti variansi populasi dari kedua variabel homogen
Jika F
hit
F
t
maka Ha diterima, yang berarti variansi populasi dari kedua variabel tidak homogen
c. Uji Hipotesis Tes t
Tes t adalah tes yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah
mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Langkah-langkah yang
dilakukan : 1
Menentukan varians gabungan dengan rumus
Keterangan :