Peran Guru PAI Deskrpsi Data

Tidak Pernah 4 8,88 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.17 mayoritas 68,88 responden menyatakan guru PAI selalu mengingatkan untuk membaca al- Qur’an. Sebagian 15,55 menyatakan guru PAI sering mengingatkan untuk membaca al- Qur’an. Sedikit sekali 8,88 responden menyatakan guru PAI tidak pernah mengingatkan untuk membaca al- Qur’an. Dan sedikit sekali 6,66 responden menyatakan guru PAI kadang-kadang mengingatkan untuk membaca al- Qur’an. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu mengingatkan siswa untuk membaca al- Qur’an. Tabel 4.21 Guru PAI Mengingatkan untuk Menjaga Kebersihan Alternatif Jawaban F P Selalu 33 73,33 Sering 8 17,77 Kadang-kadang 3 6,66 Tidak Pernah 1 2,22 Jumlah 45 100 Dari tabel 4. 18 mayoritas 73,33 responden menyatakan guru PAI selalu mengingatkan untuk menjaga kebersihan. Sebagian 17,77 menyatakan guru PAI sering mengingatkan untuk menjaga kebersihan. Sebagian kecil 6,66 responden menyatan guru PAI kadang-kadang mengingatkan untuk menjaga kebersihan. Sedikit sekali 2,22 responden menyatakan guru PAI tidak pernah mengingatkan untuk menjaga kebersihan. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan. Tabel 4.22 Guru PAI Menegur ketika Anda Melakukan Kesalahan Alternatif Jawaban F P Selalu 26 57,77 Sering 17 37,77 Kadang-kadang 2 4,44 Tidak Pernah Jumlah 45 100 Dari tabel 4.19 mayoritas 57,77 responden menyatakan guru PAI selalu menegur ketika siswa melakukan kesalahan. Sebagian 37,77 menyatakan guru PAI sering menegur ketika siswa melakukan kesalahan. Sedikit sekali 4,44 responden menyatakan guru PAI kadang-kadang menegur ketika siswa melakukan kesalahan. Tidak ada sama sekali 0 responden menyatakan guru PAI menegur ketika siswa melakukan kesalahan. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu menegur ketika siswa melakukan kesalahan. Tabel 4.23 Guru PAI Memberikan Sanksi ketika Anda Melakukan Kesalahan Alternatif Jawaban F P Selalu 19 42,22 Sering 13 28,88 Kadang-kadang 6 13,33 Tidak Pernah 7 15,55 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.20 sebagian besar 42,22 responden menyatakan guru PAI selalu memberikan sanksi ketika siswa melakukan kesalahan. Sebagian 28,88 menyatakan guru PAI sering memberikan sanksi ketika siswa melakukan kesalahan. Sebagian 15,55 responden menyatakan guru PAI kadang-kadang memberikan sanksi ketika siswa melakukan kesalahan. Dan sebagian 13,33 responden menyatakan guru PAI tidak pernah memberikan sanksi ketika siswa melakukan kesalahan. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu memberikan sanksi ketika siswa melakukan kesalahan Tabel 4.24 Guru PAI Memberikan Motivasi untuk Belajar Alternatif Jawaban F P Selalu 29 64,44 Sering 10 22,22 Kadang-kadang 3 6,66 Tidak Pernah 3 6,66 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.21 mayoritas 64,44 responden menyatakan guru PAI selalu memberikan motivasi untuk belajar. Sebagian 22,22 menyatakan guru PAI sering memberikan motivasi untuk belajar. Sedikit sekali 6,66 responden menyatakan guru PAI kadang-kadang dan tidak pernah memberikan motivasi untuk belajar. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu memberikan motivasi untuk belajar. Tabel 4.25 Guru PAI Membantu Anda ketika Menghadapi Permasalahan Alternatif Jawaban F P Selalu 18 40 Sering 15 33,33 Kadang-kadang 5 11,11 Tidak Pernah 7 15,55 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.22 sebagian besar 40 responden menyatakan guru PAI selalu membantu ketika siswa menghadapi permasalahan. Sebagian 33,33 menyatakan guru PAI sering membantu siswa msenghadapi permasalahan. Sebagian 15,55 responden menyatakan guru PAI tidak pernah membantu siswa ketika menghadapi permasalahan. Dan sebagian 11,11 responden menyatakan guru PAI kadang-kadang membantu siswa ketika menghadapi permasalahan. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu membantu siswa ketika menghadapi permasalahan. Tabel 4.26 Guru PAI Datang Tepat Waktu di Sekolah Alternatif Jawaban F P Selalu 18 40 Sering 17 37,77 Kadang-kadang 9 20 Tidak Pernah 1 2,22 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.23 sebagian besar 40 responden menyatakan guru PAI selalu datang tepat waktu di sekolah. Sebagian besar 37,77 responden menyatakan guru PAI sering datang tepat waktu ke sekolah. Sebagian 20 responden menyatakan guru PAI kadang-kadang datang tepat waktu ke sekolah. Sedikit sekali 2,22 responden menyatakan guru PAI tidak pernah datang tepat waktu ke sekolah. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu datang tepat waktu ke sekolah Tabel 4.27 Guru PAI Berpakaian Rapi Alternatif Jawaban F P Selalu 30 66,66 Sering 6 13,33 Kadang-kadang 2 4,44 Tidak Pernah 7 15,55 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.24 mayoritas 66,66 responden menyatakan guru PAI selalu berpakaian rapi. Sebagian 15,55 menyatakan guru PAI tidak pernah berpakaian rapi. Sebagaian 13,33 responden menyatakan guru PAI sering berpakaian rapi. Dan sedikit sekali 4,44 responden menyatakan guru PAI kadang-kadang berpakaian rapi. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu berpakaian rapi Tabel 4.28 Guru PAI Berbicara dengan Sopan dan Baik Alternatif Jawaban F P Selalu 37 82,22 Sering 3 6,66 Kadang-kadang 2 4,44 Tidak Pernah 3 6,66 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.25 mayoritas 82,22 responden menyatakan guru PAI selalu berbicara dengan sopan dan baik. Sebagian kecil 6,66 responden ada yang menyatakan guru PAI sering dan juga ada yang mengatakan guru PAI tidak pernah berbicara dengan sopan dan baik. Dan sedikit sekali 4,44 responden menyatakan guru PAI kadang- kadang berbicara dengan sopan dan baik. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu berbicara dengan sopan dan baik. Tabel 4.29 Guru PAI Melaksanakan Sholat Berjamaah Alternatif Jawaban F P Selalu 32 71,11 Sering 7 15,55 Kadang-kadang Tidak Pernah 6 13,33 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.26 mayoritas 71,11 responden menyatakan guru PAI selalu melaksanakan shalat berjama’ah. Sebagian 15,55 responden menyatakan guru PAI sering melaksanakan shalat berjama’ah. Sebagian 13,33 responden menyatakan guru PAI tidak pernah melaksanakan sholat berjamaah. Dan tidak ada sama sekali 0 responden yang menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang melaksanakan sholat berjamaah. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu melaksanakan sholat berjamaah. Tabel 4.30 Guru PAI Mau Mendengarkan Ketika Anda Memberikan Pendapat Alternatif Jawaban F P Selalu 28 62,22 Sering 11 24,44 Kadang-kadang 2 4,44 Tidak Pernah 4 8,88 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.27 mayoritas 62,22 responden menyatakan guru PAI selalu mau mendengarkan ketika siswa memberikan pendapat. Sebagian 24,44 menyatakan guru PAI sering mau mendengarkan ketika siswa memberikan pendapat. Sedikit sekali 8,88 responden menyatakan guru PAI tidak pernah mau mendengarkan ketika siswa memberikan pendapat. Dan sedikit sekali 4,44 guru PAI kadang- kadang mau mendengarkan ketika siswa memberikan pendapat. Berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru PAI selalu mau mendengarkan ketika siswa memberikan pendapat.

C. Pembahasan

1. Pembahasan Hasil Penelitian dengan Guru PAI

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan melalui observasi dan wawancara dengan Kepala Sekolah, guru PAI, dan guru BK menunjukan bahwa terdapat berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya permasalah pada diri siswa antara lain: faktor usia, faktor keluarga, dan faktor lingkungan. Yang dimaksud faktor usia disni adalah usia 11 sampai dengan 15 tahun. Masa tersebut adalah masa rentan atau masa transisi dari lingkungan SD menuju lingkungan yang baru. Sebagaimana kita ketahui bahwa perlu adanya penyesuaian dengan lingkungan baru agar siswa dapat beradaptasi dengan baik. Namun terkadang, dalam proses penyesuaian diri siswa disekolah siswa ingin mencoba hal-hal yang baru sehingga tanpa tidak disadari menimbulkan masalah. Faktor keluarga disini meliputi keadaan ekonomi keluarga yang mayoritas, siswa SMP Nusantara berasal dari kalangan keluarga dengan keadaan ekonomi menegah kebawah, ini bisa dilihat dari tunggakan pembayaran SPP sampai ujian semester tiba. Faktor keluarga yang lain adalah broken home dan single parent yang membuat siswa kurang dapat pengawasan dan kasih sayang dari orang tua sehingga mereka sering menimbulkan masalah untuk mendapatkan perhatian dari pihak sekolah. Sedangkan faktor lingkungan disini masih berkaitan dengan latar belakangan siswa SMP Nusantara yang berasal dari keluarga ekonomi bawah sehingga guru disekolah memiliki peranan yang lebih besar, selain mengajrkan mata pelajaran, guru juga harus mengajarkan dan menekankan bagaimana cara siswa bersikap dan bergaul kepada orang lain dengan lebih baik, karena hal ini menurut guru kurang ditekankan dalam keluarga siswa SMP Nusantara yang mayoritas berasal dari ekonomi bawah. Berdasarkan permasalah diatas upaya-upaya yang dilakukan guru PAI dalam membantu bimbingan dan konseling siswa bermasalah antaralain: Koordinasi dengan orang tua, Koordinasi dengan guru BK, Koordinasi dengan wali kelas, Kegiatan ekstrakulikuler, Memberikan waktu khusus bagi siswa yang bermasalah untuk melakukan konseling dan Kunjungan rumah. Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa guru PAI mempunyai peranan yang cukup besar dalam membantu bimbingan siswa yang bermasalah di sekolah melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh guru untuk menyelesaikan permasalahan siswa di sekolah. Selain itu berdasarkan observasi yang saya lakukan, guru PAI ikut serta dalam memberikan penanganan kepada siswa yang melakukan pelanggaran di sekolah seperti menghukum siswa yang telat, melakukan usaha preventif untuk mencegah terjadinya tawuran antar sekolah dengan memberikan pengarahan kepada siswa. 4 Berdasarkan hasil dokumentasi yang diperoleh oleh penulis selama melakukan penelitan yang berupa foto, rekaman dan data pendukung lainnya dapat diambil kesimpulan bahwa guru PAI memiliki peran yang baik dalam membantu mengatasi siswa yang bermasalah. Hal ini terlihat dari adanya penanganan langsung yang diberikan guru PAI kepada siswa bermasalah bahkan guru PAI bersikap terbuka kepada anak-anak yang bermasalah sehingga mereka merasa guru PAI menjadi tempat terbaik untuk mencurahkan masalah mereka sekaligus mendapatkan solusi untuk menyelesaikan masalah mereka. 4 Hasil wawancara dengan bapak Syaefuddin, guru PAI SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan, Sabtu 29 Agustus 2015. Berdasarkan kerangka berfikir yang penulis buat sebagai indikator penelitian, guru PAI memiliki beberapa peran dalam proses belajar mengajar di sekolah pertama, guru PAI sebagai pembimbing dalam angket digunakan sebagai indikator soal angket pada nomor 10,11,12,13,14,15,16,17. Kedua, guru PAI sebagai penasehat dalam angket digunakan sebagai indikator soal angket pada nomor 18, 19, 20. Ketiga, guru PAI sebagai model teladan dalam angket digunakan sebagai indikator soal angket pada nomor 21, 22, 23, 24, 25. Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan, guru PAI di SMP Nusantara sudah melakukan perannya dengan baik. peran guru PAI sebagai pembimbing contohnya guru PAI mengadakan pengarahan tentang bahaya narkoba, bahaya miras, ikut serta dalam razia rokok, memberikan waktu luang kepada siswa untuk berkonsultasi, mengingatkan untuk melaksanakan shalat 5 waktu, membaca al- qur’an dan menjaga kebersihan. Peran guru PAI sebagai penasehat contohnya guru PAI menegur ketika siswa melakukan kesalahan, memberikan sanksi ketika siswa melakukan kesalahan, memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dan membantu siswa ketika menghadapi permasalahan. Sedangkan peran guru PAI sebagai model teladan disekolah contohnya guru PAI datang tepat waktu ke sekolah, berpakaian rapih, berbicara dengan sopan dan baik, melakukan shalat berjama’ah, dan guru PAI mau mendengarkan ketika siswa memberikan pendapat.

2. Pembahasana Hasil Penelitian dengan Guru BK

Guru BK di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan berasal dari guru lulusan Universitas Panca Sakti dengan jurusan bimbingan dan konseling. Guru BK memiliki pengalaman untuk menangani masalah anak karena sejak usia mudanya guru BK berada di ruang lingkup yang dekat dengan anak-anak. Guru BK memiliki kepribadian yang lembut dan pembawaan yang baik terhadap anak sehingga siswa SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan dapat merasa nyaman ketika melakukan konseling. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan guru BK SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan program BK yang ada di SMP Nusantara adalah program Harian, mingguan, bulanan, semester dan tahunan. Program harian disini contohnya memberikan waktu bagi siswa yang ingin melakukan bimbingan dan konseling. Contoh dari program mingguan adalah jam mengajar guru di dalam kelas yang bersifat incidental selain itu guru juga masuk kedalam kelas untuk menjelaskan secara umum bagaimana gambaran 12 layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling di sekolah, melalui hal ini siswa dapat mengetahui bahwa peran guru BK tidak hanya terbatas untuk menindak lanjuti masalah siswa, melainkan siswa juga dapat berkonsultasi dengan guru BK yang berkaitan dengan 12 layanan BK tersebut. Sedangkan mengenai bagaimana pelaksanaan program bulanan, semester dan tahunan sudah dijelaskan secara terlampir. Dan mengenai kesadaran siswa untuk berkonsultasi guru BK menjelaskan bahwa siswa sudah mulai ada kesadaran untuk berkonsultasi kepada guru BK terhadap masalah yang dihadapinya. Hal ini dapat terjadi karena sebelumnya guru BK sudah melakukan layanan orientasi terlebih dahulu kepada siswa ketika masuk sekolah.dan guru juga menjelaskan bahwa beliau siap memberikan layanan BK kepada siswa setiap hari. Menurut guru BK, masalah yang sering muncul dan sering dialami oleh siswa di sekolah ini sangat kompleks, baik yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal disini berasal dari diri siswa sendiri contohnya siswa banyak yang tidak mengerjakan tugas sedangkan faktor eksternal disni berasal dari teman, guru, antar sekolah yang lain. Guru memberikan pelayanan BK disesuaikan dengan masalah dan solusi yang dibutuhkan oleh siswa. Dalam melaksanakan BK guru sudah melakukan usaha-usaha baik yang bersifat preventif maupun kuratif. Usaha yang bersifat preventif diantaranya dalah sosialisasi, dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, sedangkan usaha kuratif yang dilakukan antaranya adalah memberikan skorsing dan pembinaan