Sejarah Sekolah Susunan Pengurus SMP Nusantara Plus Ciputat Tangerang Selatan

Tabel 4.4 Jumlah siswai SMP Nusantara Plus Ciputat Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah VII 85 62 147 VIII 75 77 152 IX 79 74 153 Jumlah 239 213 452 Tabel 4.5 Pimpinan, Guru Staf SMP Nusantara Plus Tahun Pelajaran 2015-2016 No. Urut Nama Jabatan 1 Cecep Setiawan, MA Kepala Sekolah 2 Drs. Syaefudin Kurikulum Guru Qurdits 3 Gazalba, MM.Pd Kesiswaan Guru Penjaskes 4 Herman el-Chariem, S.Pd Pemb. OSIS, ROHIS Guru B. Inggris 5 Drs. Suhadi Kord. BK 6 Drs.H. Faisal Bakar, SE Guru Akidah Akhlak 7 Sulaiman, S.Psi Guru BK 8 Nuraini Nasution, S,Pd Guru MTK 9 Ir. Titik Puji Lestari Guru IPA 10 Jamaluddin, S.Ag Guru Fiqih 11 Fadhila, S.Pd Guru B. Inggris 12 Fitriani, M.Pd Guru Akidah Akhlak 13 Sudarno, S.Pd Guru IPS 14 Amir Hamzah, SHI Guru SKI 15 Siswandi, SE Guru TIK, Ekonomi, Geografi 16 Rita Zahara, S.Pd Guru IPA 17 Asep Edy Sudrajat, S.Pd Guru B. Inggris 18 Nur Azizah, S.Pd Guru SBK 19 Erni Yusnita, S.Pd Guru SBK 20 Yunitasari L. S.Pd Guru PKN 21 Muhibbah, S.Pd Guru IPS 22 Tarmudji, S.Pd Guru Penjaskes 23 Ani Nurhayati, S.Pd Guru B. Indonesia 24 Nur Chasanah, S.Pd Guru IPA 25 Rina Guswati, S.Pd Guru B.Indonesia 26 Khusnul Ummah, S.Pd Guru BK 27 Hari Hardian, A.Md K.a. Tata Usaha 28 A Dilah Kasir 29 Farhan Fauzan Tata Usaha

3. Keadaan Fisik Sekolah

1. Luas tanah sekolah luasnya : 5.000 M 2 2. Jumlah ruang kelas : 10 Lokal 3. Jumlah Rombel : 12 Rombel 4. Rata-rata ukuran Ruang Kelas : 7x9 M 2

4. Fasilitas Sekolah

1. Ruang kantor : 2 Ruangan 2. Perpustakaan : 1 Ruangan 3. Laboratorium IPA : 1 Ruangan 4. Laboratorium TIK : 1 Ruangan 5. Ruangan BK : 1 Ruangan 6. Ruangan Serbaguna : 1 Ruangan 7. Lapangan olahraga : 1 Ruangan 8. Tempat ibadah : 1 Ruangan 9. Gudang : 2 Ruangan 10. Kantin : 1 Ruangan 11. WC : 6 Ruangan 12. Lain-lain : Banyak Terdapat satu ruangan BK di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan didalamnya terdapat ruang konseling individu dan ruang konseling kelompok. namun ruangan konseling individu saat ini, digunakan untuk menyimpan buku-buku atau barang-barang inventaris. Dengan demikian ruangan konseling individu di alihkan ketempat ruang konseling kelompok.

5. Keadaan Lingkungan Sekolah

1. Jenis bangunan yang mengililingi sekolah : Leter O 2. Kondisi lingkungan sekolah : Baik Kondisi lingkungan di sekolah baik dan memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Memiliki masjid dan lapangan futsal serta memiliki fasilitas ruang UKS, BK, kantin yang cukup baik. dan juga memiliki bangunan yang cukup luas.

B. Deskrpsi Data

Dari keseluruhan siswa-siswi kelas VIII dan IX SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan yang berjumlah 282 orang, diambil data untuk penelitian dengan perhitungan presentase 20 dari jumlah siswa. Maka diperoleh hasil 45 orang yang menjadi sampel Soal yang terkumpul lalu diolah. Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar validitas dan realibitas. Soal yang rendah validitas dan realibitasnya, data yang kurang lengkap digugurkan. Selanjutnya data yang telah lulus dalam seleksi itu disebarkan kepada 45 orang siswa yang di dalamnya berisi 25 item pertanyaan. Dari hasil angket yang disebarkan kemudian diolah dalam bentuk tabel dengan menggunakan teknik deskripsi prosentase. Tujuannya agar data yang diperoleh dapat memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh pembaca. Untuk memudahkan analisis data hasil penelitian, maka setiap item pertanyaan dibuat tabulasi yang sesuai dengan teknik analisis data, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti sebagai berikut:

1. Perilaku Siswa Bermasalah

Siswa disekolah sebagai individu dapat dipastikan memiliki masalah, tetapi kompleksitas masalah-masalah yang dihadapi oleh individu yang satu dengan lainnya tentulah berbeda-beda. Biasanya siswa disekolah akan mengalami masalah-masalah yang berkenaan dengan perkembangan individu, perbedaan individu, kebutuhan individu, penyesuaian diri dan masalah belajar. 1 Dibawah ini akan penulis jabarkan berbagai permasalahan siswa yang ada di sekolah SMP Nusantara Ciputat antara lain:

a. Masalah Tata Tertib Sekolah

Tabel 4.6 Datang Terlambat ke Sekolah Alternatif Jawaban F P Selalu 3 6,66 Sering 5 11,11 Kadang-kadang 25 55,55 Tidak Pernah 12 26,66 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.3 lebih dari setengah 55,55 responden menyatakan, kadang-kadang terlambat ke sekolah. Sebagaian kecil 26,66 menyatakan tidak pernah terlambat ke sekolah. Dan sebagaian kecil 11,11 menyatakan, sering terlambat ke sekolah. Dari hasil jawaban siswa melalui angket menunjukan bahwa kadang-kadang siswa terlambat datang ke sekolah sedangkan berdasarkan hasil wawancara kepada kepala sekolah, guru PAI , guru BK, hasil observasi dan hasil wawancara dengan bapak saefuddin guru PAI SMP Nusantara beliau menyatakan bahwa kebiasaan datang terlambat ke sekolah sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan oleh para siswa. Faktor penyebabnya adalah sering begadang, bangun kesiangan, rumah terletak cukup jauh dari sekolah, Dan lain-lain. Sekolah sudah berupaya menangani masalah keterlambatan siswa dengan cara menegur, diberikan sanksi menulis ayat-ayat al- qur’an atau dengan menulis perjanjian di buku tulis siswa. Namun hingga saat ini masalah siswa terlambat ke sekolah masih banyak ditemukan oleh 1 Thohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah berbasis Integrasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.111 sekolah. Maka dapat penulis simpulkan bahwa masalah terlambat ke sekolah sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan oleh siswa. 2 Tabel 4.7 Bolos Sekolah Alternatif Jawaban F P Selalu Sering 3 6,66 Kadang-kadang 16 35,55 Tidak Pernah 26 57,77 Jumlah 45 100 Dari hasil tabel 4.4 lebih dari setengah 57,77 responden menyatakan tidak pernah bolos sekolah, sebagian 35,55 responden menyatakan kadang-kadang bolos sekolah, sedikit sekali 6.66 responden bolos sekolah dan 0 tidak sama sekali responden menyatakan sering bolos ke sekolah. Hal ini berarti lebih dari setengah siswa tidak pernah bolos sekolah. Berdasarkan hasil tabel diatas lebih dari setengah siswa tidak pernah bolos sekolah. sedangkan berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan wawancara kepada guru PAI, siswa sebagian kecil siswa bolos sekolah, dalam menangani kasus ini, guru memanggil orang tua yang bersangkutan dan dikenakan sanksi yang telah ditentukan oleh dewan guru bagi siswa yang bolos ke sekolah.

b. Masalah Ibadah

Tabel 4.8 Meninggalkan Sholat 5 Waktu Alternatif Jawaban F P Selalu 3 6,66 Sering 7 15,55 Kadang-kadang 26 57,77 Tidak Pernah 9 20 Jumlah 45 100 Dari tabel 4.5 lebih dari setengah 57,77 responden menyatakan kadang-kadang meninggalkan shalat 5 waktu. Sebagian 2 Hasil wawancara dengan bapak Syaefuddin, guru PAI SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan, sabtu 29 Agustus 2015.