Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

peserta didik maka guru mempunyai peran dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi peserta didik. Adapun tugas guru bukan saja mengajar peserta didik didalam kelas, seorang guru juga menpunyai tugas dibidang kemanusian yaitu guru sebaiknya dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua disekolah dan peduli akan permasalahan yang sedang dialami peserta didik. Dapat memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Guru mempunyai intensitas waktu yang banyak untuk bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan murid di dalam kelas. Dengan hal ini seorang guru bisa lebih memahami karakteristik dan permasalahan peserta didik disekolah. Guru sebagai pendidik bertugas lebih dari sekedar sebagai tenaga pengajar. Artinya, guru tidak hanya memberikan materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik tetapi lebih dari itu seorang guru mengajarkan tentang sikap, nilai-nilai kehidupan, kepribadian dan sebagainya. Adapun tugas seorang guru agama adalah mendidik dan mengajarkan pengetahuan agama ke dalam pribadi peserta didik dan dapat mengamalkan ilmu yang telah dipelajari peserta didik. Guru agama juga mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan peserta didik mempunyai akhlak yang baik melalui keteladanan yang diberikan oleh guru. Bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru agama sangatlah diperlukan oleh siswa karena tingkat kesadaran siswa untuk mempunyai akhlak yang baik masih rendah yang mengakibatkan rendahnya kesadaran siswa untuk berprilaku baik terhadap diri sendiri dan sesama. Akhlak yang baik merupakan salah satu pencapaian dari tujuan pendidikan agama Islam karena itu guru agama juga mempunyai peran untuk mengubah sikap peserta didik menjadi lebih baik. Dengan demikian guru agama adalah pembimbing atau konselor hidup keagamaan peserta didik, yang ikut berperan juga dalam membantu pelaksanaan bimbingan dan konseling yang dilakukan di sekolah. Berdasarkan apa yang di paparan di atas, penulis termotivasi untuk menyusun sebuah karya ilmiah dengan judul “PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBANTU BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA BERMASALAH DI SMP NUSANTARA CIPUTAT TANGERANG SELATAN ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dibahas antara lain: 1. Terdapat siswa yang datang terlambat ke sekolah di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan. 2. Terdapat siswa yang membolos di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan. 3. Terdapat siswa yang mengucapkan kata-kata kotor di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan. 4. Terdapat siswa yang meninggalkan shalat 5 waktu di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan. 5. Terdapat siswa yang menentang guru dan orang tua di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan. 6. Kurang efektivnya penanganan masalah yang ditangani oleh pihak sekolah dalam meyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa di SMP Nusantara Ciputat, Tangerang Selatan 7. Dibutuhkannya peran guru agama Islam dalam membantu bimbingan dan konseling siswa bermasalah di SMP Nusantara Ciputat Tangerang Selatan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu: 1. Peran guru PAI dalam membantu bimbingan dan koseling siswa bermasalah di SMP Nusantara hanya berkaitan dengan layanan konseling perseorangan, layanan konseling kelompok, dan layanan konsultasi. 2. Siswa bermasalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan masalah tata tertib sekolah, masalah ibadah, dan masalah pribadi.

D. Perumusan Masalah

1. Apa saja jenis perilaku siswa bermasalah di SMP Nusantara Ciputat, Tangerang Selatan? 2. Bagaimana peran guru agama Islam dalam mengatasi siswa bermasalah di SMP Nusantara Ciputat, Tangerang Selatan?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin diperolah oleh penulis adalah: a. Untuk mengetahui jenis prilaku siswa bermasalah di SMP Nusantara Ciputat, Tangerang Selatan. b. Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membantu bimbingan dan konseling siswa yang bermasalah di SMP Nusantara Ciputat, Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang didapat berdasarkan realita yang ada adalah: a. Bagi pendidik dapat meningkatkan kualitas dan kompetesi dalam mendidik serta membimbingan dan melakukan konseling. b. Bagi sekolah, yayasan dan lembaga lainnya dapat dijadikan evaluasi dalam membimbing dan memberi konseling pada siswa bermasalah. c. Bagi orangtua dapat mengetahui permasalahan yang dialami anak dalam menjalani proses belajar dan mengajar di sekolah. d. Bagi peneliti menambah wawasan berdasarkan kefaktualan permasalahan yang ada di sekolah. 8

BAB II KERANGKA TEORI

A. Peran Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Peran Peranan adalah “lakon yang dimainkan oleh seorang pemain, maksud peran dalam hal ini adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Peran artinya, “suatu bagian memegang pempinan yang utama terjadi suatu hal atau peristiwa”. 1 Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa peranan merupakan “bagian yang dimainkan oleh seorang pemain, ia berusaha bermain baik di semua yang dibebankan kepadanya atau tindakan yang dilakukan seseorang di suatu peristiwa .” 2 Peran adalah “perilaku, kewajiban, dan hak-hak yang melekat pada status, telah ditentukan bagi anda. ” 3 Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Pembedaan kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan.keduanya tak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. 4 1 Helyati Afrida, Peran Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa tentang pelajaran Agama di SDN Limus Nunggal 02 Cileungsi, Jakarta : FITK UIN Jakarta, skripsi, 2012, h. 11 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012, cet.4, h. 1051 3 Komanto Sunarto, Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, Terj.dari Essential of Sociology oleh James M.Henslin, Jakarta: Erlangga, 2007,cet.1, h.95 4 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Grafindo Persada, 1982, h.212 8