Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

xlvi

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Sri Hasnawati 2005 dengan judul “Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan” hasilnya menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Investment Opportunity Set IOS yang digunakan sebagai proksi keputusan investasi dengan menggunakan indikator variabel proksi IOS yaitu total assets growth, market to book assets ratio, earning to price ratio, ratio capital expenditure to book value assets, current assets to total assets ratio. Penelitian yang dilakukan Zaenal Fanani 2006 dalam penelitiannya yang berjudul “Manejemen Laba : Bukti dari Set Kesempatan Investasi IOS, Utang, Kos Politis, dan Konsentrasi Pasar pada Pasar Yang Sedang Berkembang” hasil penelitiannya menunjukan bahwa set kesempatan Investasi berpengaruh positif dengan harga saham nilai perusahaan hal ini dibuktikan dengan Book to market value of assets MBVA, Tobin’s Q TOBIQ, Earnings to price ratios PER, Ratio of depreciation to firm value DFV, dan Firm Value to book value of PPE VPPE memberikan kontribusi terhadap set kesempatan investasi berbasis harga IOSp, Ratio of capital expenditure to book value of assets CEBVA, Rasio capital expenditure to market of assets CEMVA, dan Invesment to Net Sales Ratio INS memberikan kontribusi terhadap set kesempatan investasi berbasis investasi IOSi. Dan hasilnya menunjukkan bahwa set kesempatan investasi berbasis harga IOSp, set kesempatan investasi berbasis investasi IOSi dan set kesempatan investasi xlvii berbasis varian IOSv memberikan kontribusi terhadap set kesempatan investasi IOS yang ditunjukkan dengan nilai semua dimensi diatas nilai kritis . Penelitian yang dilakukan oleh Sinarahardja dan Isnani Yuningsih 2006 dengan judul “Analisis Perbedaan Nilai Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh Melalui Pendekatan Pengaruh IOS dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening” Menggunakan 4 Proksi IOS yaitu PER, MVEBVE, MVABVA, DAN CAPMVA. Dengan studi kasus perusahaan manufaktur tahun 2002-2004. Dan hasilnya yang menyatakan bahwa untuk perusahaan tumbuh menunjukkan bahwa IOS dapat berpengaruh positif secara langsung terhadap nilai perusahaan tumbuh dan dapat juga berpengaruh negatif secara tidak langsung dari IOS ke DPR lalu ke nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Isnaeni Rokhayati 2005 dengan judul “Analisis Hubungan Dengan Realisasi Pertumbuhan Perusahaan Serta Perbedaan Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh Terhadap Kebijakan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh” hasil penelitiannya membuktikan bahwa variabel-variabel Investment Opportunity Set IOS mempunyai korelasi yang berbeda terhadap semua unsur realisasi pertumbuhan perusahaan baik untuk perusahaan yang tumbuh maupun yang tidak tumbuh. Korelasi positif signifikan untuk perusahaan yang tumbuh terjadi antara MVEBVE terhadap pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan ekuitas, MVABVA terhadap pertumbuhan ekuitas, CAPBVA terhadap pertumbuhan aset dan VPPE terhadap pertumbuhan penjualan dan xlviii ekuitas. Untuk perusahaan yang tidak tumbuh antara CAPBVA terhadap pertumbuhan laba dan CAPMVA terhadap pertumbuhan aset. Korelasi yang negatif signifikan untuk perusahaan yang tumbuh terjadi antara CAPMVA terhadap pertumbuhan ekuitas. Selain itu terjadi perbedaan yang signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan dilihat dari dividen yields antara perusahaan yang tumbuh dengan perusahaan yang tidak tumbuh. Perusahaan yang tumbuh membagikan dividen yang lebih kecil dari pada perusahaan yang tidak tumbuh. Penelitian yang dilakukan oleh Yeye Susilowati 2003 dengan judul “Hubungan Antara Peluang Investasi dengan Arus Kas, Kebijakan Pendanaan Dan dividen” hasilnya terdapat kecenderungan yang nilainya lebih sebesar asset in place lebih memilih pendanaan melalui hutang, sehingga leveragenya tinggi, sedangkan perusahaan yang nilainya lebih besar dari asset in place lebih memilih pendanaan dari sumber internal, sehingga leveragenya rendah. Perusahaan yang kebijakan dividennya stabil cenderung membayar dividen kecil, karena bila terjadi kontraksi ekonomi masih mampu mempertahankan untuk membayar dividen. Penelitian Tettet Fitrijanti dan Jogiyanto Bartono M 2002 yang meneliti tentang “Set Kesempatan Investasi : Proksi dan Analisis Hubungannya dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen” dari hasil penelitian tersebut bahwa rasio individual MVABVA, MVEBVE, PER, CAPMVA dan CAPMVA serta indeks IOS berupa SKOR dan VIIOS berkorelasi positif signifikan dengan realisasi pertumbuhan pada periode setelah penetapan level IOS diterima. xlix Selain itu, analisis dalam penelitian ini cenderung mendukung hipotesis kontrak: bahwa perusahaan bertumbuh memiliki leverage dan kebijakan dividen relatif lebih rendah terhadap perusahaan tidak bertumbuh, perusahaan bertumbuh cenderung merupakan perusahaan besar. Penelitian yang dilakukan MG Kentris dan Muh. Yusuf Ariyanto 2005 yang meneliti tentang “Analisis Kebijakan Dividen, Pendanaan, dan Asimetri Informasi Pada Perusahaan Tumbuh dan Tidak Tumbuh”, dan hasil penelitian tersebut menunjukkan perusahaan yang tumbuh memiliki kebijakan pendanaan melalui hutang dalam struktur modalnya rasio debtequity lebih kecil dari perusahaan tidak tumbuh. Dilihat dari mean ranknya, perusahaan tumbuh membayar dividen lebih rendah daripada perusahaan tidak tumbuh dengan proksi dividen payout. Penelitian Sih Widhi Utami 2006 dalam penelitiannya berjudul “Asosiasi Investment Opportunity Set dengan Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Implikasinya Pada Perubahan Harga Saham” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PER berkorelasi positif terhadap ekuitas, CAPBVA dan CAPMVA memiliki korelasi positif terhadap pertumbuhan aktiva. Perusahaan bertumbuh memiliki kebijakan dividen lebih rendah dibandingkan perusahaan perusahaan tidak bertumbuh yang signifikan dengan pengukuran dividen payout ratio. Penelitian Agustina M.V Norpratiwi dengan judul 2004 “Analisis Korelasi Investment Opportunity Set Terhadap Return Saham” berdasarkan hasil pengujian keempat variabel proksi IOS MKTBEKEQ, MKTBKASS, l CAPBVA, EP-RASIO secara umum dapat ditunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara proksi IOS dengan return saham. Hal ini menunjukan bahwa IOS mempengaruhi nilai perusahaan yang dicerminkan dengan harga saham. li

E. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Hubungan Investment Opportunity Set Dengan Kebijaksanaan Dividen Dan Struktur Modal Perusahaan

0 16 3

PENGARUH LEVERAGE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN

1 32 136

ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN INVESTMEN OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

0 5 15