Analisis Regresi Linier Uji Variabel Intervening

lxiv • Jika signifikansi 0,05 maka H diterima dan H a ditolak. Dapat dikatakan bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen • Jika signifikansi 0,05 maka H ditolak dan H a diterima, dapat dikatakan bahwa variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Ghozali, 2001.

4. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Square

Pengujian yang mengukur kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen, nilai koefisien determinasi adalah nol sampai satu. Semakin kecil adjusted R Square berarti semakin terbatas kemampuan variabel independen menjelaskan variasi variabel dependennya, nilai yang mendekati satu berarti semua informasi yang dibutuhkan memprediksi variasi variabel dependen oleh variabel-variabel independen. Ghozali, 2001.

5. Analisis Regresi Linier

Model regresi linier dipilih karena data dalam penelitian ini berupa data nominal dan ordinal. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan dengan persamaan sebagai berikut : Y 1 = β + β 1 X IOS + e Berdasarkan perumusan model tersebut penulis berusaha mengoperasikan dalam variabel dependen kedua yang digunakan sehingga bentuk persamaan menjadi: lxv Y 2 = β + β 2 X IOS + e Keterangan: Y 1 = Nilai perusahaan tumbuh Y 2 = Nilai perusahaan tidak tumbuh β = Konstanta IOS = Investment Opportunity Set IOS e = Standar Error

6. Uji Variabel Intervening

Variabel intervening merupakan variabel antara atau mediating, fungsinya memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji variabel intervening digunakan metode analisis jalur path analysis . Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi liniear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel model kausal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori Ghozali, 2001. Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung, tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung, melalui satu atau lebih variabel perantara Jonathan Sarwono, 2007. Berdasarkan kerangka pemikiran model jalur yang diajukan berdasarkan teori bahwa IOS mempunyai hubungan langsung dengan nilai perusahaan. Namun demikian lxvi IOS juga mempunyai hubungan tidak langsung ke nilai perusahaan dari kebijakan dividen DPR baru kemudian ke nilai perusahaan. Model uji variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur Path Analysis yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.1 Diagram Jalur Path Analysis e1 Kebijakan Dividen p2 p3 IOS Nilai perusahaan e2 p1 Diagram jalur di atas dapat diterangkan sebagai berikut: IOS dan Kebijakan Dividen dinamakan variabel penyebab atau variabel eksogen. Kebijakan dividen dan Nilai Perusahaan dinamakan variabel akibat atau variabel endogen. IOS mempengaruhi Kebijakan Dividen tetapi masih ada faktor-faktor lain di luar IOS yang mempengaruhi kebijakan Dividen yang tidak dapat diukur dan faktor-faktor tersebut dinamakan variabel residu dengan lambang e1. IOS dan Kebijakan Dividen masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi Nilai Perusahaan yang disebut variabel residu dengan lambang e2. Setiap nilai p menggambarkan jalur dan koefisien jalur. Berdasarkan gambar dapat dijelaskan bahwa IOS dapat berpengaruh langsung dengan nilai perusahaan p1, tetapi dapat juga pengaruhnya tidak langsung yaitu lewat lxvii kebijakan dividen lebih dahulu p2 baru ke nilai perusahaan p3. Total pengaruh hubungan dari IOS ke nilai perusahaan korelasi IOS dan Nilai Perusahaan sama dengan pengaruh langsung ke nilai perusahaan koefisien path atau regresi p1 ditambah pengaruh tidak langsung yaitu koefisien path dari IOS ke kebijakan dividen yaitu p2 dikalikan dengan koefisien path dari kebijakan dividen ke nilai perusahaan yaitu p3. Pengaruh langsung IOS ke Nilai perusahaan = p1 Pengaruh tak langsung IOS ke dividen ke nilai perusahaan = p2 x p3 Total pengaruh korelasi IOS ke Nilai Perusahaan = p1+ p2x p3 Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ke tiga yang memediasi intervening hubungan kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ke tiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini. Kemudian pada setiap variabel dependen endogen variabel akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan jumlah variance yang tak dapat dijelaskan unexplained variance oleh variabel itu. Jadi anak panah dari e1 ke kebijakan dividen menunjukkan jumlah variance kebijakan dividen yang tidak dapat dijelaskan oleh IOS. Besarnya nilai e1 = {1-R 2 2 }. Sedangkan anak panah dari e2 menuju nilai perusahaan menunjukkan variance nilai perusahaan yang tidak dapat dijelaskan oleh IOS dan kebijakan dividen dan besarnya e2 = {1-R 2 2 . Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua lxviii persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini ada empat persamaan tersebut adalah : DPR Perusahaan Tumbuh = b1 IOS + e1 1 Nilai Perusahaan Tumbuh = b1 IOS + b2 DPR + e2 2 DPR Perusahaan Tidak Tumbuh = b1 IOS + e3 3 Nilai Perusahaan Tidak Tumbuh = b1 IOS + b2 DPR + e4 4 Standardized koefisien untuk IOS pada persamaan 1 dan 3 akan memberikan nilai p2. sedangkan koefisien untuk IOS dan kebijakan Dividen pada persamaan 2 dan 4 akan memberikan nilai p1 dan p3.

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Hubungan Investment Opportunity Set Dengan Kebijaksanaan Dividen Dan Struktur Modal Perusahaan

0 16 3

PENGARUH LEVERAGE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN

1 32 136

ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN INVESTMEN OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

0 5 15