xl
1. Jenis- jenis dividen
Jenis-jenis dividen menurut Kieso et.al, 2003:358 : a.  Dividen Tunai
Dewan  direksi  melakukan  pemungutan  suara  untuk  mengumumkan dividen tunai cash dividend, dan jika hasilnya disetujui, maka segera dividen
diumumkan.  Sebelum  dividen  dibayarkan,  daftar  pemegang  saham  terakhir harus dipersiapkan. Karena itu, biasanya, terdapat tenggang waktu antara saat
pengumuman dan pembayaran. b.  Dividen Properti
Hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas disebut sebagai dividen property
atau dividend in kind. Dividen property dapat berupa barang dagang real  estate, atau investasi, atau bentuk lainnya  yang dirancang dewan
direksi. c.  Dividen Skrip
Dividen  skrip  scrip  dividend  hutang  dividen  dalam  skrip  berarti  bahwa perusahaan  tidak  membayar  dividen  sekarang  tetapi  memilih  membayarnya
pada  suatu  tanggal  di  masa  depan.  Skrip  yang  diterbitkan  kepada  pemegang saham sebagai dividen hanya merupakan bentuk khusus dari wesel bayar.
d.  Dividen Likuidasi Beberapa  perusahaan  menggunakan  modal  disetor  sebagai  dasar  untuk
membayar dividen. Dividen  yang tidak didasarkan pada laba ditahan kadang- kadang  disebut  sebagai  dividen  likuidasi  liquidating  dividends,  yang
menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari investasi saham
xli dan  bukan  dari  laba.  Dengan  kata  lain,  setiap  dividen  yang  didasarkan  pada
laba merupakan pengurangan modal disetor perusahaan, sejauh itu meupakan dividen likuidasi.
e.  Dividen Saham Jika  manajemen  ingin  mengkapitalisasikan  sebagian  dari  laba  misalnya,
reklasifikasi  jumlah  yang  dihasilkan  ke  modal  kontribusi  dan  dengan demikian  menahan  laba  dalam  perusahaan  atas  dasar  permanen,  maka
perusahaan dapat menerbitkan dividen saham.
2. Tipe Pembayaran Dividen
Menurut  Bambang  Riyanto  2001  ada  4  tipe  kebijakan  pembayaran dividen oleh perusahaan, yaitu :
a.  Kebijakan Dividen Stabil Yaitu jumlah dividen per lembar saham  yang dibayarkan setiap tahunnya
relatif tetap selama jangka waktu tertentu. b.  Penetapan Jumlah Dividen Minimal Plus Ekstra
Yaitu  jumlah  dividen  minimal  per  lembar  saham  setiap  tahunnya ditetapkan  terlebih  dahulu.  Dalam  keadaan  keuangan  yang  lebih  baik
perusahaan akan ada dividen ekstra di atas jumlah minimal tersebut. c.  Rasio Pembayaran Konstan
Yaitu  jumlah  dividen  per  lembar  saham  yang  akan  dibayarkan  setiap tahunnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang
diperoleh setiap tahunnya.
xlii d.  Rasio Pembayaran fleksibel
Yaitu jumlah dividen setiap tahun disesuaikan dengan posisi finansial dari perusahaan yang bersangkutan.
Dari  keempat  macam  pola  pembayaran  dividen  diatas,  dividen  stabil merupakan kebijakan yang paling banyak digunakan perusahaan karena dapat
memberi kesan kepada pihak investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek  yang baik di masa  yang akan datang. Dan juga dengan dividen  yang
pasti akan menunjukkan kinerja perusahaan yang baik.
3. Teori Kebijakan Dividen