2.1.3.5 Pemerintah
Pemerintah adalah suatu pihak dimana perusahaan berdomisili, pemerintah sangat berkepentingan
dengan laporan keuangan perusahaan tersebut di samping untuk menentukan besarnya pajak yang
harus ditanggung oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik Dinas
Perindustrian, perdagangan dan tenaga kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.
2.1.3.6 Karyawan Perusahaan
Karyawan perusahaan biasanya juga mengetahui laporan keuangan perusahaan tersebut. Bagi
karyawan laporan keuangan diperlukan guna menawar kontrak kerja berikutnya.
2.2 Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002:6 dikatakan bahwa, Keterbatasan laporan keuangan adalah:
2.2.1 Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan
laporan atas kejadian yang telah lewat bukan masa kini. Karena laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai
satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi apalagi untuk meramalkan masa depan
atau menentukan nilai harga perusahaan saat itu.
2.2.2 Laporan Keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu atau pihak khusus saja seperti untuk pihak yang akan membeli
perusahaan.
2.2.3 Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari
penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. 2.2.4
Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu
fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh secara material terhadap
kelayakan laporan keuangan.
2.2.5 Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi
ketidakpastian. Bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos,
maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Laba yang belum
direalisasi tidak dicatat namun rugi kendatipun belum direalisasi tetapi sudah berlaku di pasar maka dapat dicatat,
misalnya jika harga persediaan di pasar berada di bawah harga pokok maka perbedaan ini dicatat sebagai rugi namun
Universitas Sumatera Utara
jika harga pasar melebihi harga pokok tidak dicatat sebagai laba.
2.2.6 Laporan keuangan lebih menekankan pada makna
ekonomis suatu peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya formalitas. Misalnya jika perusahaan memiliki
kredit Rp. 1 milyar, artinya perusahaan memiliki dana yang dapat ditarik setiap saat sebesar jumlah itu. Namun jika itu
belum ditarik maka kita tidak dibolehkan mencatatnya sebagai unsur kas di neraca.
2.2.7 Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-
istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
2.2.8 Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat
digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber- sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
Metode penilaian persediaan boleh menggunakan metode LIFO last in first out, FIFO first in first out, Average
yang hasilnya pasti berbeda. Demikian juga metode penyusutan: garis lurus, saldo menurun, Sum of Years Digit,
dan sebagainya.
2.2.9 Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
2.3 Komponen-komponen Laporan Keuangan