Hasil Analisis Analisis pengaruh Quick Ratio, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, Operating Ratio, Time Interest Earned terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ROA yang kecil pada BEI selama 2009-2013, dari angka maksimum sebesar 0.39 dan angka minimum sebesar 0.14, maka dapat disimpulkan range positif atau banyak perusahaan menghasilkan ROA positif. Dengan rentang nilai minimum dan nilai maksimum yang sangat berdekatan menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sangat berdekatan.

4.2. Hasil Analisis

4.2.1. Hasil Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, sampel hasil perhitungan rata-rata rasio keuangan selama lima tahun tersebut perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri atas: normalitas data, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi, dengan penjelasan sebagai berikut: 4.2.1.1 Normalitas Data Untuk menentukan data dengan uji Kolmogorov-Smirnov, nilai signifikansi harus di atas 0,05 atau 5 Erlina, 2011. Pengujian terhadap normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai logaritma natural dari quick ratio, working capital to total asset inventory turnover, operating ratio, time interest earned, dan return on assets mempunyai nilai signifikansi Universitas Sumatera Utara di atas 0,05, sehingga data yang ada terdistribusi normal. Hal tersebut mengindikasikan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat data yang ekstrim yang dapat mengakibatkan hasil penelitian menjadi bias sehingga dapat digunakan untuk memprediksi ROA perusahaan yang listed di BEI periode 2009-2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Pengujian Normalitas Perusahaan Food and Beverage Sumber: Output SPSS 22. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Quick Ratio Working Capital to Total Asset Inventory Turnover OPeratin g Ratio Time Interess Earned Return On Asset N 50 50 50 50 50 50 Normal Parameters a,b Mean .9797 1.1400 2.1577 .9517 2.1451 .2576 Std. Deviation .26325 .05127 .47266 .02374 .57508 .06719 Most Extreme Differences Absolute .111 .113 .121 .074 .075 .105 Positive .111 .091 .074 .067 .050 .085 Negative -.076 -.113 -.121 -.074 -.075 -.105 Test Statistic .111 .113 .121 .074 .075 .105 Asymp. Sig. 2-tailed .171 c .142 c .064 c .200 c,d .200 c,d .200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Universitas Sumatera Utara Pengujian normalitas dapat juga dilakukan dengan analisis grafik dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Gambar 4.1 Hasil Pengujian Normalitas Perusahaan Food and Beverage Sumber: Output SPSS 22, Histogram Pada grafik histogram terlihat bahwa variable berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan bahwa grafik histogram pola distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau kekanan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Perusahaan Food and Beverage Sumber: Output SPSS 22 P-Plot Pada scaster plot terlihat titik-titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal 4.2.1.2 Hasil Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen digunakan variance inflation factor VIF. Sampel hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Perhitungan VIF Perusahaan Food and Beverage Model T Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant 1.876 .067 Quick Ratio 2.170 .035 .564 1.772 Working Capital to Total Asset .169 .867 .793 1.262 Inventory Turnover 2.313 .025 .731 1.368 OPerating Ratio -2.126 .039 .769 1.301 Time Interess Earned 1.836 .073 .919 1.088 Sumber: Output SPSS 22; Coefficients a Sampel tabel 4.9 menunjukkan bahwa keempat variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0.01. Dengan demikian empat variabel independen quick ratio, working capital to total asset inventory turnover, operating ratio, time interest earned dapat digunakan untuk memprediksi ROA selama periode pengamatan. 4.2.1.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser test digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas. Glejser menyarankan untuk meregresi nilai absolut dari ei terhadap variabel X variabel bebas yang diperkirakan mempunyai hubungan Universitas Sumatera Utara yang erat dengan δ i 2 dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut: [ei ] = β 1 Xi + vI yang mana: [e i ] merupakan penyimpangan residual; dan X i merupakan variabel bebas. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan model regresi layak digunakan. Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot di tunjukkan pada gambar 4.3 dibawah ini: Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Perusahaan Food and Beverage Universitas Sumatera Utara Sumber : Output SPSS 22, ScatterPlot Pada grafik ScatterPlot yang disajikan terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi ROA berdasarkan masukan variable independennya. Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat ditunjukkan dalam tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Perusahaan Food and Beverage Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Universitas Sumatera Utara Dependent Variable: ABSUT a Sumber: Output SPSS 22; Coefficients a Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan pada table 4.10 tidak ada satupun variable independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variable independen absolut Ut ABSUT. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5. Jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa semua variabel bebas tidak signifikan, sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan. Hal ini mengindikasikan bahwa keempat variabel independent quick ratio, working capital to total asset inventory turnover, operating ratio, time interest earned benar- benar mempengaruhi ROA dan tidak berpengaruh terhadap variabel residualnya, sehingga penelitian ini homoskedastisitas. 1 Constant .320 .253 1.266 .212 Quick Ratio .010 .025 .078 .417 .679 Working Capital to Total Asset -.075 .108 -.108 -.689 .495 Inventory Turnover -.023 .012 -.307 -1.877 .067 OPerating Ratio -.142 .238 -.095 -.597 .553 Time Interess Earned -.011 .009 -.180 -1.236 .223 Universitas Sumatera Utara 4.2.1.4 Hasil Uji Autokorelasi Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian diuji dengan uji Durbin-Watson DW-test. Hal tersebut untuk menguji apakah model linier mempunyai korelasi antara disturbence error pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Hasil regresi dengan level of significance 0.05 α= 0.05 dengan sejumlah variabel independen k = 5 dan banyaknya data n = 50. Adapun hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi Perusahaan Food and Beverage Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .642 a .412 .346 .05435 2.217 a. Predictors: Constant, Time Interest Earned, Operating Ratio, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, Quick Ratio b. Dependent Variabel: Return On Asset Sumber: Output SPSS 22 Model Summary b Berdasarkan hasil hitung Durbin Watson, penyimpangan autokorelasi sebesar 2.22; sedangkan dalam tabel DW untuk “k”=5 dan N=50 besarnya DW-tabel: dl batas luar = 1.33; du batas dalam = 1.77; 4 – du = 2.23; dan Universitas Sumatera Utara 4 – dl = 2.67 maka dari perhitungan disimpulkan bahwa DW-test terletak pada daerah uji. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut: Gambar 4.4 Hasil Uji Durbin Watson Perusahaan Food and Beverage 1.33 1.77 2.22 2.23 2.67 Sesuai dengan gambar 4.4 tersebut menunjukkan bahwa Durbin Watson berada di daerah no-autocorrelation, artinya pada data rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat kesalahan data yang dipengaruhi oleh kesalahan pada periode tahun sebelumnya. 4.2.2 Hasil Uji Hipotesis Nilai koefisien determinasi adjusted R 2 sebesar 0.6 atau 60. Hal ini berarti 60 variasi ROA yang bisa dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel bebas yaitu quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, dan time interest earned, Positive indication no-auto indication negative autocorrelation correlation autocorrelatio dl du D 4-du 4-dl Universitas Sumatera Utara sedangkan sisanya sebesar 40 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Tabel 4.12 Nilai Koefisien Determinasi Perusahaan Food and Beverage Model Summary b a. Predictors: Constant, Time Interest Earned, Operating Ratio, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, Quick Ratio b. Dependent Variabel: Return On Asset Sumber: Output SPSS 22 Model Summary b Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara bersama-sama empat variabel independen tersebut quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, time interest earned terhadap ROA seperti ditunjukkan pada tabel 4 . 1 3 diatas. Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Regresi Simultan Perusahaan Food and Beverage ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .775 a .600 .554 .04706 Universitas Sumatera Utara 1 Regression .091 5 .018 6.178 .000 b Residual .130 44 .003 Total .221 49 a. Dependent Variable: Return On Asset b. Predictors: Constant, Time Interess Earned, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, OPerating Ratio, Quick Ratio Sumber: Output SPSS 22, ANOVA a Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F sebesar 6.18 dan nilai signifikansi sebesar 0.00. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis diterima dan terdapat pengaruh yang signifikan variabel quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, time interest earned secara bersama-sama terhadap variabel ROA. Sementara itu secara parsial pengaruh dari keempat variabel independen tersebut terhadap ROA ditunjukkan pada tabel 4.14 sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Regresi Parsial Perusahaan Food and Beverage Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .745 .397 1.876 .067 Quick Ratio .085 .039 .334 2.170 .035 Working Capital to Total Asset .029 .170 .022 .169 .867 Inventory Turnover .044 .019 .313 2.313 .025 OPerating Ratio -.793 .373 -.280 -2.126 .039 Universitas Sumatera Utara Dependent Variable: Return On Asset Sumber: Output SPSS 22, Coefficients a Dari hasil output SPSS tersebut diatas dapat dilihat nilai konstanta sebesar 0.75. Hal ini mengindikasikan bahwa ROA mempunyai nilai sebesar 0.75 atau 75 dengan tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel independen quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, time interest earned. Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya dapat dilihat dari nilai beta unstandardized coefficient. Dari tabel 4.11 maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: ROA = 0.75 +0.09 QR+0.03 WCTA+0.04 IT-0.79 OR–0.03 TIE Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut di atas maka dapat dianalisis sebagai berikut: 4.2.2.1 Variabel Quick Ratio Dari perhitungan persamaan regresi linier berganda, hasilnya adalah nilai koefisien variabel Quick Ratio Time Interess Earned .026 .014 .221 1.836 .073 Universitas Sumatera Utara sebesar 0.09. Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2.17 dan nilai signifikansi sebesar 0.04. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis diterima berarti terdapat pengaruh signifikan variabel quick ratio terhadap variabel ROA. 4.2.2.2 Variabel Working Capital to Total Asset Dari perhitungan persamaan regresi linier berganda, hasilnya adalah nilai koefisien variabel Working Capital to Total Asset sebesar 0.03. Dari hasil perhitungan uji secara partial diperoleh nilai t hitung sebesar 0.17 dan nilai signifikansi sebesar 0.87. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka hipotesis ditolak berarti tidak terdapat pengaruh signifikan variabel Working Capital to Total Asset terhadap variabel ROA. 4.2.2.3 Variabel Inventory turnover Dari perhitungan persamaan regresi linier berganda, hasilnya adalah nilai koefisien variabel IT sebesar 0.04. Dari hasil perhitungan uji secara partial diperoleh nilai t hitung sebesar 2.31 dan nilai signifikansi sebesar 0.03. Universitas Sumatera Utara Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 persen maka hipotesis diterima berarti terdapat pengaruh signifikan variabel Inventory turnover terhadap variabel ROA. 4.2.2.4 Variabel Operating Ratio Dari perhitungan persamaan regresi linier berganda, hasilnya adalah nilai koefisien variabel operating ratio sebesar -0.79 Berdasarkan perhitungan uji secara parsial, hasilnya adalah nilai t hitung sebesar -2.13 dan nilai signifikansi sebesar 0.04. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh signifikan antara variabel operating ratio dengan variabel ROA. 4.2.2.5 Variabel Time Interest Earned Dari perhitungan persamaan regresi linier berganda, hasilnya adalah nilai koefisien variabel Time Interest Earned sebesar 0.03. Berdasarkan perhitungan uji secara parsial, hasilnya adalah nilai t hitung sebesar 1.84 dan nilai signifikansi sebesar 0.07. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Time Interest Earned dengan variabel ROA.

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hutang, Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment, Rate of Return for Owners , Working Capital, Quick Ratio terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013

3 49 100

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

5 89 108

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Working Capital dalam Menilai Profitabilitas PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

0 27 77

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Analisis Hubungan Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Total Asset Turnover Ratio Dengan Kemampulabaan Perusahaan Pada PTPN III (Persero) Medan

3 138 91

Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei

2 49 90

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis pengaruh Quick Ratio, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, Operating Ratio, Time Interest Earned terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek In

0 1 42

Analisis pengaruh Quick Ratio, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, Operating Ratio, Time Interest Earned terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12