Pembahasan Analisis pengaruh Quick Ratio, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, Operating Ratio, Time Interest Earned terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 persen maka hipotesis diterima berarti terdapat pengaruh signifikan variabel Inventory turnover terhadap variabel ROA. 4.2.2.4 Variabel Operating Ratio Dari perhitungan persamaan regresi linier berganda, hasilnya adalah nilai koefisien variabel operating ratio sebesar -0.79 Berdasarkan perhitungan uji secara parsial, hasilnya adalah nilai t hitung sebesar -2.13 dan nilai signifikansi sebesar 0.04. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh signifikan antara variabel operating ratio dengan variabel ROA. 4.2.2.5 Variabel Time Interest Earned Dari perhitungan persamaan regresi linier berganda, hasilnya adalah nilai koefisien variabel Time Interest Earned sebesar 0.03. Berdasarkan perhitungan uji secara parsial, hasilnya adalah nilai t hitung sebesar 1.84 dan nilai signifikansi sebesar 0.07. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Time Interest Earned dengan variabel ROA.

4.3 Pembahasan

Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi adjusted R 2 perusahaan food and beverage 0.6 atau 60. Hal ini berarti variasi ROA yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel bebas yaitu quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, time interest earned adalah sebesar 0.6 atau 60, sedangkan sisanya sebesar 0.4 atau 40 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Variabel independen quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, and time interest earned secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini terlihat dari hasil uji f statistik dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0.00. Adapun pengaruh variabel quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, and time interest earned secara parsial terhadap ROA ditunjukkan oleh parameternya masing-masing melalui uji t statistik. Dalam uji t statistik, a, β 1 , β 2 , β 3 , β 4 dan β 5 disebut parameter atau juga disebut koefisien regresi; a sebagai koefisien titik potong konstanta dan β 1 , β 2 , β 3 , β 4 , β 5 sebagai koefisien kemiringan slope. Koefisien titik potong adalah nilai variabel dependen ROA apabila nilai variabel independen quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, time interest earned sama dengan nol. Koefisien kemiringan mengukur tingkat perubahan nilai rata-rata variabel dependen untuk setiap perubahan variabel independen sebesar satu unit. Universitas Sumatera Utara Nilai konstansta hasil regresi linear berganda adalah sebesar 0.75. Artinya perusahaan akan memperoleh laba sebesar 0.75 atau 75 tanpa dipengaruhi oleh variabel-variabel independen quick ratio, working capital to total asset, inventory turnover, operating ratio, time interest earned. Penafsiran semacam itu tentunya tidak masuk akal dari segi ekonomi. Bagaimana perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar itu apabila likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan bahkan operating ratio sama dengan nol?. Dengan demikian parameter titik potong ini tidak memiliki arti secara ekonomi. Parameter β 1 menunjukkan nilai koefisien regresi variabel Quick Ratio sebesar 0.09, artinya bahwa antara variabel independen quick ratio dan variabel dependen ROA terjadi hubungan yang positif. Untuk setiap tambahan Quick Ratio sebesar 1, maka ROA akan naik 9. Namun hasil ini signifikan secara statistik karena tingkat signifikansinya di dibawah 0.05. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat pengaruh signifikan positif Quick Ratio terhadap ROA pada perusahaan food and beverage diterima. Hal ini dikarenakan besarnya Quick Ratio pada perusahaan food and beverage pertumbuhannya relatif meningkat, sehingga besarnya Quick Ratio sangat mempengaruhi ROA. Parameter β 2 menunjukkan nilai koefisien regresi variabel Working Capital to Total Asset perusahaan food and beverage sebesar 0.03 atau 3, artinya Universitas Sumatera Utara bahwa antara variabel independen working capital to total asset dan variabel dependen ROA terjadi hubungan yang Positif. Pada perusahaan food and beverage, untuk setiap tambahan working capital to total asset sebesar 1, maka ROA akan naik sekitar 3. Hasil ini tidak signifikan secara statistik karena tingkat signifikansinya di atas 0.05. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat pengaruh signifikan positif working capital to total asset terhadap ROA pada perusahaan food and beverage, ditolak. Karena semakin meningkatnya hutang perusahaan, akan mengurangi aktiva lancar dan menurunkan laba. Parameter β 3 menunjukkan nilai koefisien regresi variable Inventory Turnover perusahaan food and beverage 0.04, artinya bahwa antara variabel independen inventory turnover dan variabel dependen ROA terjadi hubungan yang positif. Pada perusahaan food and beverage, untuk setiap tambahan inventory turnover sebesar 1, maka ROA akan naik sekitar 0.04 atau 4. Pada perusahaan food and beverage hasil ini signifikan secara statistik karena tingkat signifikansinya di bawah 0.05. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat pengaruh signifikan positif inventory turnover terhadap ROA pada perusahaan food and beverage, diterima. Hal ini tentunya masuk akal bahwa semakin cepat perputaran barang persediaan mengindikasikan penjualan yang lancar sehingga keuntungan meningkat. Parameter β 4 menunjukkan nilai koefisien regresi variabel Operating Ratio perusahaan food and beverage -0.79, artinya bahwa antara variabel Universitas Sumatera Utara independen operating ratio dan variabel dependen ROA terjadi hubungan yang negatif, seperti diperkirakan semula. Pada perusahaan food and beverage, untuk setiap tambahan operating ratio sebesar 1, maka ROA akan turun sekitar 0.79 atau 79. Pada perusahaan food and beverage hasil ini signifikan secara statistik karena tingkat signifikansinya di atas 0.05 persen, dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat pengaruh signifikan negatif operating ratio terhadap ROA pada perusahaan food and beverage, diterima. Karena semakin beban operasi suatu perusahaan akan menurunkan laba bersih, sehingga dapat menurunkan nilai ROA Parameter β 5 menunjukkan nilai koefisien regresi variabel Time Interest Earned perusahaan food and beverage 0.03, artinya bahwa antara variabel independen time interest earned dan variabel dependen ROA terjadi hubungan yang positif, seperti diperkirakan semula. Pada perusahaan food and beverage, untuk setiap tambahan size sebesar 1, maka ROA akan naik sekitar 0.03 atau 3. Pada perusahaan food and beverage hasil ini tidak signifikan secara statistik karena tingkat signifikansinya di atas 0.05, dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat pengaruh signifikan positif time interest earned terhadap ROA pada perusahaan food and beverage, ditolak. BAB V Universitas Sumatera Utara SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

5.1 Simpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hutang, Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment, Rate of Return for Owners , Working Capital, Quick Ratio terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013

3 49 100

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

5 89 108

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Working Capital dalam Menilai Profitabilitas PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

0 27 77

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Analisis Hubungan Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Total Asset Turnover Ratio Dengan Kemampulabaan Perusahaan Pada PTPN III (Persero) Medan

3 138 91

Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei

2 49 90

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis pengaruh Quick Ratio, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, Operating Ratio, Time Interest Earned terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek In

0 1 42

Analisis pengaruh Quick Ratio, Working Capital to Total Asset, Inventory Turnover, Operating Ratio, Time Interest Earned terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12