Uji prasarat dilakukan sebelum uji hipotesis. Uji persyaratan dalam analisis ini meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. Berikut
penjelasannya.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi masing-masing variabel. Normalitas data menentukan tahap pengolahan data selanjutnya. Hasil
uji normalitas dapat dilihat selengkapnya pada lampiran.
Tabel 19: Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel
Asymp. Sig. p-value
Kondisi Keterangan
Minat Baca 0,200
P 0,050 Distribusi Normal
Penguasaan Kosakata
0,069 P 0,050
Distribusi Normal Kemampuan
Menulis Teks
Eksposisi 0,055
P 0,050 Distribusi Normal
Sumber: Data yang Diolah, 2014 Berdasarkan tabel uji normalitas di atas, ketiga variabel penelitian
berdistribusi normal. Hal tersebut terlihat dari nilai value masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 pada taraf kesalahan 5, sehingga semua variabel baik
variabel bebas maupun terikat berdistribusi secara normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk menguji masing-masing variabel bebas dengan varibel terikat. Dikatakan linear apabila garis korelasi antara variabel
bebas dan variabel terikat mengikuti garis linier. Hasil uji linieritas dapat dilihat selelngkapnya pada lampiran.
Tabel 20: Rangkuman Hasil Uji Linieritas Model
df Harga F
P Keterangan
Hitung Tabel
5
X
1
- Y 35; 324
0,979 250
0,505 Linear
X
2
- Y 16; 324
1,347 246
0,173 Linear
Sumber: Data yang Diolah, 2014 Dari tabel uji linieritas di atas, menunjukkan harga F
hitung
dari masing-masing variabel lebih kecil dari F
tabel
pada taraf kesalahan 5. Ini menunjukkan bahwa semua pola hubungan antarvariabel baik bebas maupun terikat bersifat linear.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas antarvariabel bebas. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas
antarvariabel menunjukkan bahwa interkorelasi antarvariabel sebesar 0,210 perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil interkorelasi antarvariabel bebas tidak melebihi 0,800. Dengan demikian tidak terjadi multikolinieritas, maka analisis korelasi ganda
dapat digunakan.
3. Pengujian Hipotesis