Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teks eksposisi merupakan salah satu teks yang harus dikuasai siswa SMA kelas X. Menurut Keraf 1981: 3, eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Syarat menulis eksposisi menurut Keraf 1981: 6 adalah pengarang harus mengetahui tentang subjek atau topik dan kemampuan untuk menganalisis persoalan tersebut secara konkrit. Namun, kemampuan menulis dianggap sebagai kemampuan yang paling sulit. Menurut Nurgiyantoro 2001: 296, menulis merupakan kemampuan yang lebih sulit dikuasai dibandingkan tiga kemampuan lain yaitu menyimak, berbicara, dan membaca. Hal itu disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan atau tulisan. Keterampilan menulis teks eksposisi dapat diperoleh dari membaca. Banyaknya bacaan yang dibaca dipengaruhi oleh minat baca. Selain itu, kepenguasaan kosakata diperlukan dalam kemampuan menulis teks eksposisi. Dalam tulisan diperlukan kosakata yang tepat agar orang lain mengetahui apa yang dimaksudkannya. Semakin banyak bacaan yang dibaca, semakin banyak pula kosakata yang dimiliki. Apabila minat baca tinggi maka siswa akan senang membaca dan pada gilirannya siswa akan memperoleh sejumlah konsep, pengetahuan, maupun teknologi. Satu diantara beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terwujudnya minat baca yang tinggi adalah peranan perpustakaan sekolah. Perpustakaan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan harus benar-benar dapat memainkan perannya. Sekolah yang perpustakaannya hidup akan berkembang pesat dan lebih maju, sebaliknya sekolah yang perpustakaannya mati, pengembangan ilmu pengetahuan dari sekolah tersebut juga akan terhambat. Kegiatan membaca dapat bermakna dan berkualitas apabila didorong oleh minat baca yang tinggi. Minat baca yang rendah diduga sebagai pemicu rendahnya penguasaan kosakata. Tarigan 1985: 2 mengatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Penguasaan terhadap kosakata sangat diperlukan oleh setiap pemakai bahasa, selain merupakan alat penyalur gagasan, penguasaan terhadap sejumlah kosakata dan memperlancar informasi yang diperlukan melalui komunikasi lisan maupun tulisan. Kosakata pada prinsipnya dipelajari siswa bertujuan untuk dapat menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dengan baik. Oleh karena itu, siswa membutuhkan suatu sistem untuk menerima, menyimpan, dan mendapatkan kembali kosakata itu setiap saat. Siswa haruslah mempunyai rasa ingin tahu yang mendalam mengenai kosakata dan memperhatikan secara teliti bagaimana kosakata dipergunakan dalam kalimat dan kosakata itu dibentuk Tarigan, 1985: 140. Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Oleh sebab itu keterampilan mengungkapkan dan menerima ide dengan baik sangat berhubungan dengan kosakata. Kata adalah media komunikasi. Kita berpikir dengan kata, berbicara dengan kata, mendengarkan kata dan menuliskan kata. Proses itu tidak dapat berlangsung dengan baik tanpa adanya penguasaan yang baik terhadap kosakata. Oleh karena itu, penguasaan kata dalam semua keterampilan berbahasa sangatlah penting. Penguasaan kosakata dalam satu bahasa berhubungan dengan jumlah kata yang harus dikuasai agar seseorang dapat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan pemilihan kata serta pemakaiannya sesuai dengan konteks komunikasi. Latihan menulis dalam pengajaran bahasa Indonesia dapat membiasakan siswa untuk menerapkan pengetahuan kebahasaan, seperti tata bahasa, kosakata, gaya bahasa, ejaan, dan sebagainya. Mengacu dari beberapa perkiraan-perkiraan jawaban di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian guna menguji ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis teks eksposisi.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

17 86 102

HUBUNGAN MINAT TULIS DAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 29

Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dan Motivasi Menulis Dengan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN KEAKTIFAN MENULIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN DIKSI DAN MINAT MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN SURAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA SKEMATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

5 19 183

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE PADA SISWA KELAS X-MIPA 1 SMA NEGERI 1 TEMANGGUNG.

0 6 166

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

PENGARUH PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP MINAT BACA DAN KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI (EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KROYA TAHUN 2015 KABUPATEN CILACAP)

0 0 18

KETERKAITAN RETRIVAL KATA DAN KECEMASAN MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANJARNEGARA TESIS

0 0 29