PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
BAB 3 | Perkembangan Perbankan Daerah
48
” Sejalan dengan perkembangan kinerja perekonomian yang masih positif, kondisi perbankan Sumut hingga triwulan laporan masih menunjukkan peningkatan. Fungsi
intermediasi perbankan dalam penghimpunan dana dan penyaluran kredit kepada masyarakat masih mencatat kenaikan.“
3.1. KONDISI UMUM
Kondisi perbankan di Sumatera Utara pada triwulan II-2010 menunjukkan peningkatan kinerja sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian di Sumatera Utara. Hal ini
terlihat dari peningkatan beberapa indikator kinerja perbankan seperti total aset, penghimpunan dana masyarakat dan penyaluran kredit. Peningkatan kinerja ini mendorong
peningkatan fungsi intermediasi perbankan yang juga menunjukkan kenaikan pada triwulan II-2010 sebagaimana terlihat dari peningkatan loan to deposit ratio dari 79,29
pada triwulan I-2010 menjadi 82,46. Total aset perbankan Sumatera Utara pada triwulan II-2010 tumbuh sebesar 3,71 qtq
dan 8,54 yoy. Total aset perbankan sebesar Rp118,87 triliun didominasi oleh bank konvensional yaitu sebesar Rp115,02 triliun 96,76 sedangkan sisanya merupakan aset
bank syariah yaitu sebesar Rp3,85 triliun 3,24. Dana pihak ketiga yang dihimpun perbankan Sumatera Utara pada triwulan II-2010
tumbuh sebesar 2,59 qtq atau 9,28 yoy hingga mencapai jumlah Rp 97,87 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan simpanan berupa giro dan tabungan dengan
persentase kenaikan masing-masing sebesar 7,38 dan 3,88 qtq. Sedangkan instrumen deposito mengalami penurunan 0,40, mengindikasikan adanya peningkatan
kebutuhan masyarakat untuk menyambut tahun ajaran baru, sehingga masyarakat mengalihkan deposito ke dalam bentuk dana yang lebih likuid. Secara tahunan seluruh
instrumen dana pihak ketiga mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi dialami oleh tabungan yaitu sebesar 17,33yoy. Sedangkan giro dan deposito naik masing-masing
sebesar 5,87 yoy dan 4,36 yoy. Pertumbuhan deposito yang relatif rendah diindikasikan sebagai dampak penurunan rata-rata tertimbang suku bunga deposito yang
relatif lebih besar dibandingkan dengan penurunan rata-rata tertimbang suku bunga giro dan tabungan.
Kredit yang disalurkan perbankan Sumatera Utara pada triwulan II-2010 tumbuh sebesar 6,69 qtq atau 20,13 yoy hingga mencapai jumlah Rp80,70 triliun. Pertumbuhan
kredit tertinggi di triwulan II-2010 dialami oleh kredit investasi yaitu sebesar 14,87 qtq.
B B
B A
A A
B B
B 3
33
Tabel 3. 1 Indikator Utama Perbankan Sumut Tw.
I Tw.
II Tw. III Tw. IV Tw.
I Tw.II
Tw. III
Tw. IV
Tw. I
Tw. II
Aset Rp
Triliun 90.20
92.87 97.46
108.08 114.55 109.52 110.58
115.77 114.62
118.87 Pertumbuhan
, yoy
22.13 24.41
19.22 23.54
27.00 17.93
13.46 7.11
0.06 8.54
Kredit Rp
Triliun 54.78
62.34 65.87
66.72 65.79
67.18 69.41
73.57 75.64
80.70 Pertumbuhan
, yoy
31.80 38.85
34.12 23.10
20.09 7.76
5.37 10.27
14.97 20.13
DPK Rp
Triliun 72.08
75.72 77.97
84.29 88.82
89.56 90.31
94.88 95.40
97.87 Pertumbuhan
, yoy
18.60 20.95
15.92 18.21
23.23 18.28
15.83 12.56
7.41 9.28
LDR 76.01
82.33 84.48
79.03 73.94
75.01 76.86
77.55 79.29
82.46
NPL ‐ Gross
3.63 3.32
3.16 2.81
3.63 3.86
3.89 3.58
3.51 3.59
2010 Indikator
Perbankan 2009
2008
Sumber: LBU, diolah
3.2. INTERMEDIASI PERBANKAN