STABILITAS SISTEM PERBANKAN 3.63 9.32 8.02 6.626.42 5.99 5.92 ProdukHukum BankIndonesia

Ditinjau dari sisi sektoral, kredit UMKM didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang pada triwulan laporan mencapai Rp8,25 triliun atau 40,46 dari total kredit UMKM.

3.3. STABILITAS SISTEM PERBANKAN

3.3.1. Risiko Kredit Non Performing Loans NPL secara gross pada triwulan II-2010 tercatat sebesar 3,59 sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,51 namun masih berada di bawah batas aman 5. NPL perbankan Sumatera Utara yang selalu berada di bawah batas aman sejak tahun 2008 ini menunjukkan risiko kredit perbankan di Sumatera Utara yang relatif stabil meskipun terdapat pelambatan ekonomi regional di paruh pertama 2009 sebagai dampak krisis keuangan global. Grafik 3. 10 NPL Gross 8.608.37 8.01

6.24 3.63

3.323.16 2.81 3.633.863.893.583.513.59 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw.II 2007 2008 2009 2010 Sumber: LBU, diolah Komposisi NPL masih relatif tetap, di mana kredit investasi masih mencatat rasio NPL tertinggi yaitu sebesar 4,55, sedangkan kredit modal kerja dan kredit konsumsi masing-masing tercatat 4,03 dan 1,95. Secara sektoral NPL gross tertinggi pada triwulan II-2010 dialami oleh debitur sektor pertambangan dengan NPL tercatat sebesar 25,29 naik dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 15,25, diikuti oleh sektor konstruksi yang tercatat sebesar 9,87 naik dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,17. Namun demikian enam sektor lainnya yang memiliki pangsa 71,82 dari total kredit justru mengalami penurunan NPL sehingga mampu menekan total NPL turun menjadi 3,59. BAB 3 | Perkembangan Perbankan Daerah 54 3.3.2. Risiko Likuiditas Dilihat dari cash ratio yang relatif stabil di atas 3, perbankan Sumut memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Pada triwulan II-2010 cash ratio ini tercatat sebesar 5,19 meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,95. Grafik 3. 11 Cash Ratio

9.04 9.32

8.97 8.02

7.44 6.626.42

5.55 5.99

5.26 5.92

4.834.95 5.19 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II 2007 2008 2009 2010 Sumber: LBU, diolah 3.3.3. Risiko Pasar Pada triwulan II-2010 terdapat kecenderungan pertumbuhan long aset dalam jangka panjang yang diindikasikan karena peningkatan permintaan kredit seiring dengan menurunnya tingkat suku bunga kredit. Dibandingkan triwulan sebelumnya, pada triwulan II-2010 suku bunga perbankan yang mengalami peningkatan antara lain giro dan deposito dari 1,49 dan 5,84 menjadi 1,98 dan 6,09. Sementara itu, suku bunga kredit menurun dari 12,25 menjadi 12,01. Dengan profil maturitas perbankan di Sumatera Utara tersebut, kecenderungan penurunan suku bunga ini diperkirakan akan menurunkan risiko pasar perbankan Sumatera Utara dari aspek pergerakan suku bunga karena berpotensi meningkatkan net interest margin bank. 55 Perkembangan Perbankan Daerah | BAB 3 Grafik 3.12 Pergerakan suku bunga perbankan 2 4 6 8 10 12 14 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2008 2009 2010 Giro Tabungan Deposito Kredit Sumber: LBU, diolah

3.4. PERBANKAN SYARIAH