Ditinjau dari sisi sektoral, kredit UMKM didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang pada triwulan laporan mencapai Rp8,25 triliun atau 40,46 dari
total kredit UMKM.
3.3. STABILITAS SISTEM PERBANKAN
3.3.1. Risiko Kredit
Non Performing Loans NPL secara gross pada triwulan II-2010 tercatat sebesar 3,59 sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,51
namun masih berada di bawah batas aman 5. NPL perbankan Sumatera Utara yang selalu berada di bawah batas aman sejak tahun 2008 ini menunjukkan risiko
kredit perbankan di Sumatera Utara yang relatif stabil meskipun terdapat pelambatan ekonomi regional di paruh pertama 2009 sebagai dampak krisis
keuangan global.
Grafik 3. 10 NPL Gross
8.608.37 8.01
6.24 3.63
3.323.16 2.81
3.633.863.893.583.513.59
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Tw. I Tw. II Tw.
III Tw.
IV Tw.
I Tw. II Tw. III
Tw. IV
Tw. I Tw. II Tw.
III Tw.
IV Tw.
I Tw.II 2007
2008 2009
2010
Sumber: LBU, diolah
Komposisi NPL masih relatif tetap, di mana kredit investasi masih mencatat rasio NPL tertinggi yaitu sebesar 4,55, sedangkan kredit modal kerja dan kredit konsumsi
masing-masing tercatat 4,03 dan 1,95. Secara sektoral NPL gross tertinggi pada triwulan II-2010 dialami oleh debitur sektor
pertambangan dengan NPL tercatat sebesar 25,29 naik dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 15,25, diikuti oleh sektor konstruksi yang tercatat sebesar
9,87 naik dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,17. Namun demikian enam sektor lainnya yang memiliki pangsa 71,82 dari total kredit justru
mengalami penurunan NPL sehingga mampu menekan total NPL turun menjadi 3,59.
BAB 3 | Perkembangan Perbankan Daerah
54
3.3.2. Risiko Likuiditas
Dilihat dari cash ratio yang relatif stabil di atas 3, perbankan Sumut memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Pada triwulan II-2010 cash
ratio ini tercatat sebesar 5,19 meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,95.
Grafik 3. 11 Cash Ratio
9.04 9.32
8.97 8.02
7.44 6.626.42
5.55 5.99
5.26 5.92
4.834.95 5.19
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Tw. I Tw. II Tw.
III Tw.
IV Tw.
I Tw. II Tw. III
Tw. IV
Tw. I Tw. II Tw.
III Tw.
IV Tw.
I Tw. II 2007
2008 2009
2010
Sumber: LBU, diolah
3.3.3. Risiko Pasar
Pada triwulan II-2010 terdapat kecenderungan pertumbuhan long aset dalam jangka panjang yang diindikasikan karena peningkatan permintaan kredit seiring dengan
menurunnya tingkat suku bunga kredit. Dibandingkan triwulan sebelumnya, pada triwulan II-2010 suku bunga perbankan yang mengalami peningkatan antara lain
giro dan deposito dari 1,49 dan 5,84 menjadi 1,98 dan 6,09. Sementara itu, suku bunga kredit menurun dari 12,25 menjadi 12,01.
Dengan profil maturitas perbankan di Sumatera Utara tersebut, kecenderungan penurunan suku bunga ini diperkirakan akan menurunkan risiko pasar perbankan
Sumatera Utara dari aspek pergerakan suku bunga karena berpotensi meningkatkan net interest margin bank.
55
Perkembangan Perbankan Daerah | BAB 3
Grafik 3.12 Pergerakan suku bunga perbankan
2 4
6 8
10 12
14 16
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 2
3 4
5 6
2008 2009
2010
Giro Tabungan
Deposito Kredit
Sumber: LBU, diolah
3.4. PERBANKAN SYARIAH