10.47 6.58 4.56 4.43 Kelompok Bahan Makanan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

makanan 10,89, kelompok makanan jadi 10,27, kelompok pendidikan 8,33, kelompok sandang 6,68 dan kelompok perumahan 5,46. Sementara itu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,19. Dibandingkan Maret 2010, peningkatan inflasi yang signifikan terjadi pada kelompok bahan makanan karena berkurangnya pasokan. Tabel 2.5. Inflasi Tahunan di Sumut Menurut Kelompok Barang Jasa Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar Jun Bahan Makanan 11.98 22.96 17.91 18.08 5.14 0.44 9.69 ‐0.38 3.94 10.89 Makanan Jadi, Minuman, Rokok Tembakau 4.31 9.27 10.41 11.11 10.26 8.77 9.27 9.17 9.72 10.27 Perumahan, Air, Listrik, Gas Bhn Bakar 4.26 6.69 8.63 8.43 7.18 4.70 2.18 3.90 5.29 5.46 Sandang 16.36 14.61 11.29 9.22 10.30 8.39 8.80 7.81 ‐0.16 6.68 Kesehatan 3.18 6.25 7.98 8.21 5.36 2.74 2.29 2.14 3.40 3.58 Pendidikan, Rekreasi Olahraga 11.87 12.67 7.77 7.45 8.85 6.52 8.81 7.86 8.30 8.33 Transpor, Komunikasi Jasa Keuangan 1.82 3.95 3.81 ‐0.05 2.51 ‐6.53 ‐6.24 ‐4.73 ‐0.60 ‐0.19 Umum 7.27

11.01 10.47

10.72 6.58

2.52 4.56

2.61 4.43

6.93 Sumber : BPS 2010 2009 2008 Kelompok

a. Kelompok Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada triwulan laporan mengalami inflasi tertinggi. Inflasi bahan makanan sebesar 10,89, jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi Maret 2010 sebesar 3,94 yoy. Grafik 2.14. Inflasi Kelompok Bahan Makanan 12.5011.98 22.96 17.9118.08 5.14 0.44 9.69 ‐0.38 3.94 10.89 ‐4 1 6 11 16 21 26 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS, diolah Subkelompok bumbu-bumbuan dan ikan segar adalah penyumbang inflasi terbesar. Jenis bahan makanan pada subkelompok bumbu-bumbuan yang mengalami peningkatan harga tertinggi antara lain cabe merah, bawang merah dan bawang putih. Persentase peningkatan harga tertinggi dialami oleh cabe merah. Peningkatan harga cabe merah dikarenakan stok yang berkurang dan adanya pengiriman cabe merah ke luar daerah, terutama ke Jakarta. 39 Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2

b. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada triwulan II-2010 mencapai 10,27 dan merupakan inflasi tertinggi kedua dari seluruh kelompok. Inflasi kelompok makanan jadi membentuk 18 inflasi Sumut. Sejak Juni 2008, inflasi kelompok makanan jadi berkisar antara 9-11. Grafik 2.15. Inflasi Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok Tembakau 4.63 4.31 9.27 10.41 11.11 10.26 8.77 9.27 9.17 9.72 10.27 2 4 6 8 10 12 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS, diolah Berdasarkan sumbangannya terhadap inflasi, subkelompok makanan jadi adalah penyumbang terbesar. Beberapa makanan jadi yang mengalami kenaikan harga adalah kue kering berminyak gorengan, mie siap makan mie bakso, nasi rames, bubur, biskuit dan ayam goreng. Kenaikan harga makanan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakunya, terutama tepung terigu, minyak goreng, telur dan daging ayam. c. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Inflasi kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada triwulan laporan sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni dari 8,30 menjadi 8,33 dan merupakan inflasi tertinggi ketiga pada triwulan II-2010. Kelompok ini menyumbang inflasi sebesar 0,43 yoy terhadap inflasi Sumut. Seperti tahun-tahun sebelumnya, inflasi kelompok pendidikan terutama didorong oleh peningkatan biaya jasa pendidikan dan harga fasilitas rekreasi. Di antara berbagai tingkat pendidikan, inflasi tertinggi terjadi pada biaya pendidikan di tingkat SD. BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah 40 Grafik 2.16. Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 11.99 11.87 12.67 7.777.45 8.85 6.52 8.81 7.868.30 8.33 2 4 6 8 10 12 14 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS, Sumut

d. Kelompok Sandang