1.30 ‐0.73 Kelompok Bahan Makanan Kelompok Sandang

Tabel 2.3. Inflasi Triwulanan di Sumut Menurut Kelompok Barang Jasa Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Bahan Makanan 4.74 6.67 ‐1.16 6.93 ‐3.92 ‐0.97 7.91 ‐2.86 0.10 5.68 Makanan Jadi, Minuman, Rokok Tembakau 1.15 4.92 2.19 2.46 1.89 1.81 2.65 2.37 2.56 2.31 Perumahan, Air, Listrik, Gas Bhn Bakar 1.16 2.74 3.12 1.16 0.56 0.06 0.64 2.91 1.67 0.21 Sandang 6.24 ‐1.38 0.57 3.64 7.22 ‐3.20 0.95 2.69 ‐0.50 3.47 Kesehatan 2.67 3.19 1.73 0.40 0.04 0.09 1.30 0.26 1.73 0.23 Pendidikan, Rekreasi Olahraga 0.01 0.84 6.33 0.19 0.00 ‐0.05 8.54 ‐0.68 0.41 0.00 Transpor, Komunikasi Jasa Keuangan 0.39 2.84 ‐0.02 ‐3.17 ‐3.50 0.06 0.29 ‐1.61 0.66 0.47 Umum 2.48

4.09 1.30

2.13 ‐0.73

‐0.18 3.31

0.24 1.03

2.21 Sumber : BPS, diolah 2010 2009 2008 Kelompok

a. Kelompok Bahan Makanan

Inflasi kelompok bahan makanan pada triwulan II-2010 mencapai 5,68, atau meningkat signifikan setelah pada triwulan sebelumnya hanya sebesar 0,10. Peningkatan harga selama tiga bulan terakhir di triwulan laporan terutama disebabkan oleh kurangnya pasokan dan mulai meningkatnya harga bahan baku. Cuaca yang kurang baik selama triwulan II-2010 turut mempengaruhi produksi tanaman pangan, seperti cabe merah, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, beras dan sayuran. Sementara itu kenaikan harga gandum di pasar dunia mendorong kenaikan harga tepung terigu namun tidak terlalu signifikan. Harga beberapa bahan makanan khususnya daging ayam potong dan telur ayam, pada triwulan ini mengalami peningkatan setelah triwulan sebelumnya mengalami penurunan. Hal ini berarti harga bahan makanan tersebut belum kembali ke harga awal. Grafik 2.6. Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan di Sumut 6.77 4.74 6.67 ‐1.16 6.93 ‐3.92 ‐0.97 7.91 ‐2.86 0.10 5.68 S ‐6 ‐4 ‐2 2 4 6 8 10 Des Mar Jun Sep Des Mar Jun ep Des Mar Jun 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS, diolah Khusus harga cabe merah di Medan terus meningkat hingga mencapai kisaran Rp50.000,00- Rp60.000,00kg. Cabe dari daerah Berastagi dan Kabanjahe yang biasanya masuk ke Medan, sebagian besar dikirim ke Jakarta. Begitu juga terjadi penurunan pasokan cabe merah dari Aceh sehingga stok cabe berkurang dan harganya melambung terus. Kenaikan harga 33 Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2 menurut agen cabe juga disebabkan karena sedang tidak masa panen sehingga agen pun membelinya dengan harga yang relatif tinggi.

b. Kelompok Sandang

Setelah pada triwulan sebelumnya mengalami deflasi, pada triwulan laporan kelompok sandang mengalami inflasi terbesar kedua yaitu 3,47. Kelompok ini memberikan andil sebesar 0,41 terhadap inflasi Sumut. Seperti triwulan sebelumnya, harga emas perhiasan yang masih tinggi masih menjadi penyumbang terbesar inflasi kelompok ini. Meningkatnya harga emas terutama disebabkan oleh meningkatnya harga di pasaran internasional yang berimbas sampai dengan harga di konsumen. Grafik 2.7. Inflasi Triwulanan Kelompok Sandang di Sumut 5.61 6.24 ‐1.38 0.57 3.64 7.22 ‐3.20 0.95 2.69 ‐0.50 3.47 ‐4 ‐2 2 4 6 8 Des Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar Jun 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS, diolah c. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada triwulan II-2010 mencapai 2,31, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,56. Grafik 2.8. Inflasi Triwulanan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok Tembakau di Sumut 1.82 1.15 4.92 2.19 2.46 1.891.81 2.65 2.372.56 2.31 1 2 3 4 5 6 Des Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep Des Mar Jun 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS, diolah Subkelompok makanan jadi adalah penyumbang terbesar inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Meskipun inflasi subkelompok ini lebih rendah dibandingkan inflasi subkelompok tembakau dan minuman beralkohol, sumbangan BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah 34 subkelompok makanan jadi lebih besar. Kenaikan harga makanan jadi khususnya mie disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakunya seperti tepung terigu.

d. Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan