Wampu, pembangunan daerah irigasi Siborna Kecamatan Sosa, serta pembangunan daerah irigasi di Mombang Boru. Banyaknya rencana pembangunan ini tentunya membutuhkan dana
investasi yang cukup besar pula.
3. Ekspor - Impor
Kegiatan ekspor-impor Sumut masih memberi andil terhadap perekonomian Sumut. Pada triwulan II-2010 data sampai Mei 2010, ekspor Sumut terus melanjutkan tren peningkatan.
Pertumbuhan ekspor meningkat seiring dengan membaiknya kinerja ekspor CPO Sumut ke luar negeri yang merupakan komoditi terbesar ekspor. Begitu pula dengan ekspor Sumut ke
daerahprovinsi lain di dalam negeri yang cenderung meningkat dikonfirmasi oleh peningkatan volume bongkar muat barang melalui Pelabuhan Belawan.
Impor Sumut juga menunjukkan peningkatan pada triwulan II-2010, khususnya impor dari luar negeriantar negara. Nilai impor Sumut diperkirakan tumbuh sebesar 2,40 pada
triwulan II-2010, lebih rendah dibandingkan periode yang sama triwulan sebelumnya sebesar 3,89. Aktivitas impor memasuki awal tahun 2010 mulai mengalami peningkatan setelah
mengalami lonjakan untuk mendukung ekspansi pada sisi penawaran berupa impor barang modal dan bahan baku dan memenuhi kebutuhan konsumsi langsung masyarakat berupa
barang konsumsi. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kegiatan konsumsi pada triwulan laporan masih dapat dipenuhi oleh impor yang dilakukan pada triwulan-triwulan
sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi 6,55 pada triwulan laporan diperkirakan dicukupi oleh produksi maupun bahan baku yang berasal dari dalam negeri.
BAB 1 | Perkembangan Ekonomi Makro Regional
8
Grafik 1.15. Perkembangan Nilai Ekspor Impor Grafik 1.16. Perkembangan Volume Ekspor Impor
100,000,000 200,000,000
300,000,000 400,000,000
500,000,000 600,000,000
700,000,000 800,000,000
900,000,000 1,000,000,000
6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 2007
2008 2009
2010
Kg
Volume Ekspor
Volume Impor
100,000,000 200,000,000
300,000,000 400,000,000
500,000,000 600,000,000
700,000,000 800,000,000
900,000,000 1,000,000,000
5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 2007
2008 2009
2010
USD
Sumber : BI
Nilai Ekspor
Nilai Impor
9
Perkembangan Ekonomi Makro Regional | BAB 1
Grafik 1.17. Volume Muat Barang di Pelabuhan Belawan
20,000 40,000
60,000 80,000
100,000 120,000
100,000 200,000
300,000 400,000
500,000 600,000
700,000 800,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 2008
2009 2010
Sumber : BPS
Bongkar Muat
Ekspor masih didominasi oleh produk manufaktur dengan pangsa hingga 72,60 dari total
Grafik 1.18. Perkembangan Nilai Ekspor Tabel 1.2. Nilai Ekspor Triwulan II-2010 Produk Utama
nilai ekspor. Komoditas ekspor produk manufaktur yang utama tetap berupa produk makanan dan minuman, produk kimia dan bahan kimia serta karet dan produk plastik.
Deskripsi Nilai
Ekspor TOTAL
NILAI EKSPOR 520,618,150
Agriculture, Hunting and Fishing
379,514,107
Mining and Quarrying
51,875
Manufacturing
Food products and beverages
518,750,142 Chemicals
and chemical products 142,655,743
Basic metals
65,649,178 Rubber
and plastics products 57,148,559
Tobacco products
40,165,075
Sumber : BI
data s.d Mei 2010
600,000,000 USD
Mnyk hwn,nabati,CPO
Karet Alumunium
Kayu Kopi,Teh,Rempah
100,000,000 200,000,000
300,000,000 400,000,000
500,000,000
5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 2007
2008 2009
2010
Sumber : BI
Ekspor karet alam Sumut sepanjang tahun 2010 diperkirakan meningkat dibanding tahun 2009. Volume ekspor karet tahun 2010 diperkirakan akan mengalami kenaikan mengingat
konsumen karet alam seperti China juga termasuk negara yang memiliki daya tahan terhadap krisis. Ekspor Karet mentah Sumut pada bulan Mei 2010 tercatat sebesar USD144,48 juta,
atau naik 145,10 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD58,94 juta. Begitu juga jika dilihat dari volumenya terdapat peningkatan
volume ekspor sebesar 11,49 dari 40,41 juta ton menjadi 45,05 juta ton. Naiknya volume
ekspor karet karena permintaan yang menguat khususnya dari China dan diperkirakan meningkat hingga akhir tahun. Meningkatnya volume ekspor karet dipastikan menambah
devisa karena harga jual juga meningkat, mencapai USD370,64Kg pada Juni 2010 dari harga sebelumnya di bulan Mei 2010 sebesar USD363,48Kg.
BAB 1 | Perkembangan Ekonomi Makro Regional
10
kan tetapi, meski volume ekspor Sumut naik, bukan berarti produksi karet ikut naik, sebab A
pasokan karet Sumut juga berasal dari daerah lain seperti Riau dan Jambi. Tren produksi karet Sumut sendiri menurun akibat sebagian tanaman karet petani berusia tua, konversi lahan ke
tanaman sawit dan akibat cuaca yang tidak menentu dengan kecenderungan terjadinya
kemarau yang lebih panjang. Sementara itu, impor masih didominasi oleh bahan baku untuk mendukung kegiatan
Tabel 1.3. Nilai Impor Triwulan II-2010
produksi terutama pada industri yang mengandung komponen impor tinggi high import content seperti industri kimia. Selain itu produk dari industri makanan dan minuman juga
mendominasi impor Sumut. Produk dari industri ini kemudian menjadi komoditas ekspor yang dikirim kembali ke luar negeri, seperti tampak pada produk ekspor utama Sumut. Produk-
produk yang mendominasi impor Sumut pada triwulan II-2010 ini juga sesuai dengan subsektor industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan tinggi, yaitu kimia dan bahan
dari karet.
Deskripsi Nilai
Impor TOTAL
NILAI IMPOR 453,751,541
Agriculture, Hunting and Fishing
37,010,710 Mining
and Quarrying 6,212,373
Manufacturing
Food products and beverages
67,048,042 Chemicals
and chemical products 130,627,531
Basic metals
59,049,257 Rubber
and plastics products 12,250,053
Paper Products
Sumber : BI
data s.d Mei 2010
Dilihat dari negara tujuan ekspor, nilai ekspor ke Jepang dan India mencatat nilai tertinggi
ekspor Sumut. pada posisi Mei 2010 sebesar USD103,01 juta dan USD86,73 juta. Sedangkan nilai ekspor
untuk tujuan Eropa mengalami penurunan, sementara ekspor ke negara kawasan lainnya relatif stabil. Dibandingkan dengan Mei 2009, pangsa pasar untuk tujuan Jepang meningkat
dari 10,47 menjadi 15,13. Sedangkan pangsa pasar untuk tujuan India mengalami penurunan dari 16,48 pada Mei 2009 menjadi 12,74. Sementara itu, negara tujuan
ekspor baru seperti Eropa Timur memberikan prospek yang cukup cerah bagi komoditas
11
Perkembangan Ekonomi Makro Regional | BAB 1
20,000,000 40,000,000
60,000,000 80,000,000
100,000,000 120,000,000
140,000,000 160,000,000
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12
1 2
3 4
5 2009
2010
USD
India Japan
USA RRC
Singapore
lai Ekspor Menurut Negara Tujuan Grafik 1.20. Pangsa Ekspor Menurut Negara Tujuan
Sumber : Bank Indonesia
AN
erkembangan di sisi permintaan, terutama konsumsi direspon oleh beberapa sektor ekonomi agangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan, sektor
Grafik 1.19. Ni
4.26 12.74
15.13 7.54
7.55
India Japan
USA RRC
Singapore
1.3. SISI PENAWAR P