4. Aturan Delapan Titik
Bila delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yaitu pada daerah C
3.5. Goal Programming
8
No.
3.5.1. Pengertian dan Konsep Dasar Goal Programming
Meskipun pemrograman linear merupakan alat pemecahan masalah yang sangat berguna dan sering diterapkan, ada banyak jenis masalah yang tidak
memberi diri untuk mengarahkan solusi melalui penggunaannya.Banyak dari ini dapat diselesaikan dengan penerapan salah satu tujuan khusus algoritma yang
telah dikembangkan kebanyakan jenis struktur masalah tertentu.Berikut adalah daftar dari beberapa model khusus dan jenis penyelesaian masalahnya.
Tabel 3.2. Contoh Tipe Masalah dan Model Solusinya
Tipe Masalah Model Solusi
1 Fungsi tujuan order kedua
Quadratic programming 2
Istilah persamaan adalah produk dari pada summations
Geometric programming 3
Semua variabel harus bilangan bulat Integer programming
4 Beberapa variabel bilangan bulat dan
beberapanya campuran bilangan bulat Mixed-integer programming
5 Variabel yang baik diserakan nilai 1 atau
tidak nilai 0 0-1 programming
6 Masalah tidak ada solusi yang layak
Goal programming 7
Masalah linear tetapi memiliki lebih dari satu tujuan untuk mengoptimalkan pada
waktu yang sama Goal programming
Model Goal Programming merupakan perluasan dari model pemrogaman linier, sehingga seluruh asumsi, notasi formulasi model matematis, prosedur
8
William E. Pinney, Management Science : An Introduction to Quantitive Analysis for Management, 2
nd
Edition, New York : Harper Row Publisher, 1987 h. 237.
Universitas Sumatera Utara
perumusan model dan penyelesaiannya tidak berbeda
9
Beberapa asumsi dasar yang diperhatikan dalam goal programming adalah: . Perbedaannya hanya
terletak pada kehadiran sepasang variabel deviasioanal yang akan muncul difungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala. Goal Programming adalah salah satu model
matematis empiris yang dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan karenanya pendekatan Goal Programming ini disebut dengan pendekatan
kuantitatif. Goal Programming dipakai untuk menjawab berbagai masalah yang pemecahannya lebih sesuai menggunakan Goal Programming daripada
menggunakan teknik lainnya.Hal ini memerlukan tiga langkah: 1.
Menambah tujuan kendala dengan slack yang tepat S dan kendala variabel V
2. Menambah fungsi tujuan dengan penambahan signyang tepat dan slack
berbobot dan pelanggaran dari variabel 3.
Menyelasaikan masalah ini diperluas pada setiap paket pemrograman standar linier.
10
a. Proportionality, di dalam membuat suatu model progam linier perlu diketahui
bahwa suatu sistem Linier Programming diketahui yaitu input, output dan aktivitas. Sebelum aktivitas dimulai, diperlukan beberapa input. Input yang
digunakan bertambah secara proporsionil sebanding dengan pertambahan aktivitas.
9
Siswanto, Operations Research, Jilid I, Jakarta: Erlangga, 2006, h. 341-344.
10
Hillier, F. dan Lieberman, G. Pengantar Riset Opersi. 2004. Penerbit Erlangga. Jakarta. Jilid 1 Edisi Kelima
Universitas Sumatera Utara
b. Accountability For Resources, hal ini berkaitan dengan sumber-sumber yang
tersedia harus dihitung sehingga dapat dipastikan berapa bagian yang terpakai dan berapa bagian yang tdak terpakai.
c. Linearity of objectives, dimana fungsi tujuan dan faktor-faktor pembatasnya
harus dapat dinyatakan sebagai fungsi linier programming. d.
Deterministik, pada asumsi ini menghendaki agar semua parameter tetap dan diketahui atau ditentukan secara pasti.
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam Goal Programming, yaitu : a.
Variabel keputusan Variabel keputusan decision variable adalah seperangkat variabel yang tidak
diketahui yang berada di bawah kontrol pengambilan keputusan, yang berpengaruh terhadap solusi permasalahan dan keputusan yang akan diambil.
Biasanya dilambangkan dengan Xj j = 1, 2, 3,…, n.
3.5.2. Kendala Sasaran